Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Kenalkan Kain Tradisional Indonesia, Sondang Merintis Mejikuhibiniu Butik

Kompas.com - 20/04/2024, 11:15 WIB
Ester Claudia Pricilia,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Derasnya arus globalisasi, telah menyebabkan gempuran fesyen modern dari luar negeri masuk ke Indonesia dengan mudah. Akhirnya, hal itu memengaruhi industri fesyen di Indonesia.

Sebagian besar orang Indonesia lebih gemar memakai fesyen modern yang berkiblat pada fesyen Korea, Amerika, Jepang, dan masih banyak lagi.

Hal itu tentu bisa berdampak buruk, terutama bagi kebudayaan Indonesia yang semakin dilupakan dan ditinggalkan.

Namun, seorang wanita bernama Sondang Maria Pasaribu (52), tetap teguh memperkenalkan dan mempertahankan kebudayaan Indonesia, khususnya kain-kain khas Indonesia, lewat bisnis fesyennya, Mejikuhibiniu Butik.

Baca juga: Cerita Heri Roe Rintis Usaha Handbag dari Kain Tradisional Indonesia

“Mejikuhibiniu itu singkatan warna-warna Pelangi. Jadi sama seperti kain-kain Indonesia yang digunakan pada produk Mejikuhibiniu Butik, terdiri dari bermacam-macam warna, motif, bentuk, dan karakter,” ujar Sondang di Jakarta saat ditemui Kompas.com beberapa waktu lalu.

Mejikuhibiniu Butik merupakan usaha yang bergerak di bidang fesyen, yang memadukan kain-kain tradisional dari banyak daerah seperti Ulos Batak, Songket Sumatera, Tenun NTT, dan Lurik Yogyakarta untuk dipadukan dengan baju, sepatu, topi, tas, dan lainnya.

Kecintaan Sondang pada kain-kain tradisional sedari kecil lah, yang mendorongnya menciptakan produk fesyen dengan kombinasi kain-kain tradisional.

Mulai dengan Kain Ulos Milik Ibu

Di tahun 2013, Sondang yang berasal dari suku Batak ini, mengawali bisnisnya dengan kain ulos khas Sumatera Utara.

Itu pun ia mengaku ‘meminjam’ kain ulos milik ibunya dan kemudian bereksperimen untuk dipadukan dengan sebuah tas.

Setelah produk tasnya jadi, ia merasa puas karena hasilnya cukup bagus. Akhirnya ia mencoba membawanya ke berbagai acara.

Produk Sepatu Mejikuhibiniu Butik Paduan dengan Kain Tradisional IndonesiaKompas.com - Ester Claudia Pricilia Produk Sepatu Mejikuhibiniu Butik Paduan dengan Kain Tradisional Indonesia

“Waktu saya bawa ke acara, banyak yang puji, katanya lucu ada tas ulos gitu. Mereka juga pada bertanya beli di mana. Dari situ saya jelasin kalau buat sendiri, mereka juga banyak yang suruh saya jualin. Akhirnya saya mulai bikin agak banyak dan dijual,” jelas Sondang.

Selain kain ulos, Sondang juga memilih menggunakan kain lurik, tenun, dan songket, karena menurutnya belum ada produk fesyen yang dikombinasikan dengan ketiga kain itu di pasaran.

"Sementara yang mengombinasikan produk fesyen dengan Batik sudah banyak. Jadi saya coba, agar berbeda dengan bisnis lain," ungkapnya.

Memadukan Kain Tradisional dengan Fesyen Kekinian

Kecintaan Sondang terhadap etnik budaya Indonesia juga dibuktikan dari situ. Ia tidak mau mengikuti tren fesyen luar, melainkan ia ingin mengembangkan wastra Indonesia.

Untuk membantu memperkenalkan wastra Indonesia kepada masyarakat luas, Sondang menciptakan produk dari kain tradisional ke dalam bentuk yang siap pakai.

Halaman:

Terkini Lainnya

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

Program
25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

Jagoan Lokal
Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Jagoan Lokal
Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jagoan Lokal
Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Training
Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Jagoan Lokal
Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Jagoan Lokal
UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

Program
Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Program
Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Jagoan Lokal
Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Program
Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Program
BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

Program
TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

Program
DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau