KOMPAS.com - Produk tas berbahan kain goni berpadu kain endek khas Bali terpilih menjadi salah satu suvenir G20 di Bali.
Tas tersebut diproduksi oleh sebuah UMKM dengan brand Ethneeq yang berbasis di Denpasar Bali. Pendiri Ethneeq, Aqmarina Sandi bercerita bahwa dirinya memang kerap mengikuti seleksi di berbagai instansi pemerintah. Namun dia tidak menyangka bahwa Ethneeq terpilih untuk menjadi suvenir resmi dari G20.
"Jadi produk utamanya adalah tas berbahan kain goni ramah lingkungan karena dari serat alam, dan kalau bisa dibilang keistimewaannya adalah karena kami kombinasikan dengan kain endek atau kain tradisional khas Bali," kata dia di Denpasar, Jumat (4/11/2022).
Baca juga: Indef: Resesi Global Tahun 2023 Bisa Turunkan Ekspor Produk UMKM
Total tas kain goni yang diproduksi untuk event utama G20 pada 15-16 November 2022 nanti adalah 650 produk. Secara keseluruhan, dia memasok sebanyak 800 produk sejak rangkaian pertemuan sebelumnya.
Menurut dia, pihak Smesco dan Kementerian Koperasi dan UKM memilih tas kain goni sebagai suvenir G20 karena produk yang dikerjakan oleh 12 orang itu memiliki nilai keberlanjutan.
Tas tersebut mampu menampung barang hingga berat 7 kilogram dan awet hingga bertahun-tahun. Adapun bahan baku yang digunakan berupa kain endek dari penenun Kabupaten Klungkung dan kain goni dari Kota Bandung.
"Kami ada program pemberdayaan juga, mulai kami tunjukkan dengan kolaborasi bersama warga binaan lapas perempuan. Jadi memang mereka melihat bagaimana dampak dari UMKM terhadap masyarakat sekitar, kalau kita menerapkan prinsip keberlanjutan ada tiga hal pokok yang harus dipenuhi yaitu lingkungan, sosial, dan ekonomi," kata perempuan usia 24 tahun itu.
Di samping untuk keperluan G20, Aqmarina bercerita bahwa UMKM yang berdiri sejak 2020 lalu itu hingga kini telah menciptakan enam koleksi dengan total 36 desain yang ia ciptakan sendiri.
Baca juga: 5 Tips Sukses Memulai Bisnis Warung Angkringan
Produk yang mereka jual berkisar di harga Rp 125.000-Rp 1,2 juta, dan umumnya dijual di luar Bali khususnya Jakarta, serta sempat menembus Singapura dan Malaysia.
Dalam satu bulan, UMKM Ethneeq mampu memproduksi 300-400 buah tas kain goni, sedangkan untuk suvenir seperti totebag bisa mencapai 1.500 buah per bulan dengan penyelesaian 20 buah per hari, sehingga omzet usaha tersebut mencapai Rp60 juta-Rp200 juta per bulan.
Aqmarina mengaku sangat senang terpilih menjadi pemasok souvenir untuk G20. Apalagi sebelumnya ia sempat mengikuti kurasi sebagai suvenir saat event balap di Mandalika dan gagal.
Ia berharap dengan terpilihnya Ethneeq dan UMKM lainnya dapat mengenalkan lebih jauh lagi tentang Indonesia kepada negara-negara G20.
"22 UMKM yang dipilih ini dipercaya untuk mewakili produk yang lain juga yang bisa menceritakan budaya Indonesia. Dunia bisa melihat Indonesia tidak hanya Bali, Lombok, tapi juga yang lainnya," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.