BOGOR, KOMPAS.com - Di tengah hiruk pikuk kendaraan yang melintas, sebuah galeri batik yang berlokasi tepat di pinggir Jalan Bogor Baru, Kota Bogor, tampak mencuri perhatian.
Saat masuk ke dalam galeri, pandangan mata seketika dimanjakan dengan berbagai motif batik beraneka warna.
Sri Ratna Handayani (58), sang pemilik galeri batik menyambut kedatangan Kompas.com. Senyum menghiasi wajahnya saat bernostalgia menceritakan perjalanan membangun Batik Handayani Geulis.
Ratna mulanya seorang wanita karier yang bekerja di sebuah perusahaan. Selama beberapa tahun dia asyik menggeluti pekerjaannya.
Namun, Ratna memutuskan untuk berhenti dan fokus menjadi ibu rumah tangga. Alasannya, karena Ratna ingin mengurus anaknya yang masih batita pada saat itu.
"Saya memutuskan resign dan menjadi ibu rumah tangga sampai kedua anak saya mulai masuk SMA. Setelah saya rasa mereka mulai bisa mandiri, baru saya cari kesibukan lain setelah lama menjadi ibu rumah tangga," kata Ratna saat diwawancara Kompas.com, Rabu (24/4/2024).
Baca juga: Perjalanan Yuli Astuti, Merintis Muria Batik Kudus demi Melestarikan Batik Tulis
Ratna teringat akan kekagumannya terhadap Batik. Ia pun memutuskan untuk membangkitkan kembali mimpi-mimpinya melalui batik. Ratna mulai mengikuti kegiatan belajar membatik di Museum Textile, Jakarta Pusat.
Setelah giat mengumpulkan bekal membatik, pada tahun 2011 Ratna mulai memproduksi Batik Handayani Geulis.
Selain itu, Ratna mengawali langkahnya dengan mengadakan pelatihan membatik gratis untuk ibu-ibu sekitar Perumahan Bogor Baru.
Hal ini ia lakukan, karena menyadari bahwa Bogor bukanlah kota Batik, sehingga ia perlu mencari dan mendidik sumber daya manusianya lebih dulu, untuk menciptakan pengrajin batik asal Bogor.
"Sambil berjalan melewati jatuh bangun, hingga akhirnya kami bisa mendapatkan pembatik asal Bogor sebanyak 25 orang di tahun ke enam," jelas Ratna.
Baca juga: Wujudkan Passion di Bidang Fesyen, Frida Aulia Bangun Bisnis hingga Kenalkan Batik ke Mancanegara
Selama memproduksi batik, Ratna mengamati kebudayaan sekitar Bogor. Kota ini nyatanya menyimpan banyak kekayaan budaya di dalamnya.
Terinspirasi dari hal itu, Ratna menonjolkan berbagai hal ikonik Bogor seperti kujang, kijang, talas, cepot, hingga angkot sebagai ciri khas batiknya.
Tiap motif batik yang dibuat tentunya memiliki makna dan cerita.
Batik Handayani Geulis kini juga memiliki banyak motif batik yang telah bersertifikat HKI (Hak Kekayaan Intelektual). Menurutnya, penting bagi bisnis untuk memiliki hak cipta.