Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjalanan Ratna Merintis Batik Handayani Geulis, Mulai dari Melahirkan Pengrajin Batik Bogor

Kompas.com - 25/04/2024, 15:05 WIB
Anagatha Kilan Sashikirana,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Di tengah hiruk pikuk kendaraan yang melintas, sebuah galeri batik yang berlokasi tepat di pinggir Jalan Bogor Baru, Kota Bogor, tampak mencuri perhatian.

Saat masuk ke dalam galeri, pandangan mata seketika dimanjakan dengan berbagai motif batik beraneka warna.

Sri Ratna Handayani (58), sang pemilik galeri batik menyambut kedatangan Kompas.com. Senyum menghiasi wajahnya saat bernostalgia menceritakan perjalanan membangun Batik Handayani Geulis.

Melahirkan Pengrajin Batik Kota Bogor

Ratna mulanya seorang wanita karier yang bekerja di sebuah perusahaan. Selama beberapa tahun dia asyik menggeluti pekerjaannya.

Namun, Ratna memutuskan untuk berhenti dan fokus menjadi ibu rumah tangga. Alasannya, karena Ratna ingin mengurus anaknya yang masih batita pada saat itu.

"Saya memutuskan resign dan menjadi ibu rumah tangga sampai kedua anak saya mulai masuk SMA. Setelah saya rasa mereka mulai bisa mandiri, baru saya cari kesibukan lain setelah lama menjadi ibu rumah tangga," kata Ratna saat diwawancara Kompas.com, Rabu (24/4/2024).

Baca juga: Perjalanan Yuli Astuti, Merintis Muria Batik Kudus demi Melestarikan Batik Tulis

Ratna teringat akan kekagumannya terhadap Batik. Ia pun memutuskan untuk membangkitkan kembali mimpi-mimpinya melalui batik. Ratna mulai mengikuti kegiatan belajar membatik di Museum Textile, Jakarta Pusat.

Setelah giat mengumpulkan bekal membatik, pada tahun 2011 Ratna mulai memproduksi Batik Handayani Geulis.

Selain itu, Ratna mengawali langkahnya dengan mengadakan pelatihan membatik gratis untuk ibu-ibu sekitar Perumahan Bogor Baru.

Hal ini ia lakukan, karena menyadari bahwa Bogor bukanlah kota Batik, sehingga ia perlu mencari dan mendidik sumber daya manusianya lebih dulu, untuk menciptakan pengrajin batik asal Bogor.

"Sambil berjalan melewati jatuh bangun, hingga akhirnya kami bisa mendapatkan pembatik asal Bogor sebanyak 25 orang di tahun ke enam," jelas Ratna.

Baca juga: Wujudkan Passion di Bidang Fesyen, Frida Aulia Bangun Bisnis hingga Kenalkan Batik ke Mancanegara

Mengangkat Ikon Kota Bogor

Selama memproduksi batik, Ratna mengamati kebudayaan sekitar Bogor. Kota ini nyatanya menyimpan banyak kekayaan budaya di dalamnya.

Terinspirasi dari hal itu, Ratna menonjolkan berbagai hal ikonik Bogor seperti kujang, kijang, talas, cepot, hingga angkot sebagai ciri khas batiknya.

Tiap motif batik yang dibuat tentunya memiliki makna dan cerita.

Batik Handayani Geulis kini juga memiliki banyak motif batik yang telah bersertifikat HKI (Hak Kekayaan Intelektual). Menurutnya, penting bagi bisnis untuk memiliki hak cipta.

Batik Handayani Geulis BogorKompas.com - Anagatha Kilan Sashikirana Batik Handayani Geulis Bogor

Halaman:

Terkini Lainnya

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

Program
25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

Jagoan Lokal
Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Jagoan Lokal
Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jagoan Lokal
Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Training
Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Jagoan Lokal
Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Jagoan Lokal
UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

Program
Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Program
Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Jagoan Lokal
Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Program
Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Program
BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

Program
TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

Program
DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau