Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjalanan Ratna Merintis Batik Handayani Geulis, Mulai dari Melahirkan Pengrajin Batik Bogor

Kompas.com - 25/04/2024, 15:05 WIB
Anagatha Kilan Sashikirana,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Bukan hanya untuk meraup keuntungan finansial semata, Ratna membangun bisnis Batik Handayani Geulis ini juga untuk melestarikan salah satu warisan budaya Indonesia kepada banyak orang.

Salah satu cara Ratna memupuk rasa cinta batik di hati masyarakat luas adalah dengan membuat program edukasi membatik.

Program membatik ini mengajak para pengunjung untuk mengetahui proses membuat batik.

Selain dikunjungi oleh pelajar TK hingga orang tua yang hendak pensiun, Batik Handayani Geulis juga sering kedatangan tamu mancanegara. Mereka datang dari negeri seberang untuk mempelajari salah satu warisan kebanggaan Indonesia.

Baca juga: Cerita Iwing Merintis Batik Khas Magelang hingga Terdaftar HKI

Memperkenalkan dan Edukasi Batik ke Mancanegara

"Bisa dibilang, yang datang ke Batik Handayani Geulis sudah terwakili dari lima benua. Mereka datang untuk belajar bagaimana cara membatik," ujar Ratna.

"Baik tamu dalam negeri maupun luar negeri ternyata senang mendapat pengalaman baru di sini. Rasanya lebih bermakna untuk saya bisa mengedukasi mereka soal batik," imbuhnya.

Bahkan, motivasi Ratna untuk menyebarkan ilmu membatik kini membawanya hingga terbang ke mancanegara.

Pada tahun 2023, Ratna mendapat undangan dari KBRI dan KJRI untuk mengajar kegiatan membatik di tiga negara.

Pertama di Hanoi, Vietnam, Ratna turut melatih ibu-ibu Duta Besar dari 25 negara untuk membatik.

Kedua di Hongkong, Ratna melatih empat kelas dan dihadiri oleh 200 orang. Serta yang terakhir di Macau.

Tekad Ratna untuk memperkenalkan batik kepada masyarakat luas juga dia tuangkan dalam bentuk buku.

Kini selain menjadi pengrajin batik dan pebisnis, Ratna juga aktif menjadi penulis. Beberapa buku yang membahas soal batik dan kecintaannya akan batik telah ia terbitkan. Salah satunya buku khasanah Batik Handayani Geulis berjudul 'Tetes Cantingku di Kota Hujan'.

Baca juga: Selain Diminati Skala Lokal, Batik Tulis Lasem juga Terjual ke India

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau