Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenparekraf Berikan Pelatihan Kemasan untuk UMKM di Wilayah IKN

Kompas.com - 02/05/2024, 14:43 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) memberikan pelatihan kemasan untuk para pelaku UMKM di wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN) Balikpapan, Kalimantan Tengah.

Program pelatihan kemasan yang diberikan bernama Bedah Desain Kemasan (Bedakan) batch ke-17 sebagai upaya penguatan visual dari kemasan produk kreatif lokal.

Program Bedakan batch ke-17 telah memasuki proses kurasi yang berlangsung pada 30 April hingga 1 Mei 2024 untuk menjaring 50 peserta menjadi 25 pelaku usaha terpilih untuk mendapatkan penguatan identitas visual, fasilitasi re-desain kemasan dari Kemenparekraf dan ada dukungan pencetakan kemasan.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan IKN telah menjadi harapan dari para pelaku usaha kreatif untuk meningkatkan penjualan, membuka lahan usaha, dan lapangan kerja.

"Oleh karena itu kita fasilitasi dengan Bedah Desain Kemasan karena produk-produk UMKM sudah bagus tapi harus kita kemas dengan menarik dan unik. Sehingga bukan hanya bisa menjadi produk unggulan tapi bisa menjadi komoditas ekspor," kata Sandiaga dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (2/5/2024).

Sandiaga mengatakan, mayoritas pelaku usaha meyakini bahwa produk yang ditawarkan sudah baik. Misalnya saja produk kuliner sudah memiliki cita rasa.

Baca juga: 5 Ide Bisnis Minuman Kemasan Praktis

Namun, banyak dari produk ekonomi kreatif belum memiliki visual atau penampilan kemasan yang baik.

Menurut Sandiaga kemasan adalah ratu, sedangkan isi dan rasa produk adalah raja. Jika keduanya dihadirkan dalam satu produk, maka akan menjadi kombinasi yang kuat.

Selain itu, nantinya akan berdampak pada peningkatan penghasilan dan juga terbukanya peluang usaha.

"Isinya memang raja-nya, tapi kemasannya itu adalah ratu-nya. Dan kalau raja dan ratu bersatu maka akan terbentuk kerajaan. That's your kingdom of business," kata Sandiaga.

Sandiaga mengingatkan, walaupun kemasan menjadi bagian penting dari produk, tetapi jangan sampai membebani biaya produksi.

Baca juga: 3 Tips Memilih Kemasan untuk Produk Kuliner bagi UKM

Kalau dilihat dari model bisnis yang sehat, untuk menjaga keuntungan maka diperlukan peningkatan penjualan yang diiringi dengan menekan biaya produksi.

"Ini yang saya selalu tekankan dan dari semua UMKM yang sukses mereka mampu menjaga pendapatannya stabil, cenderung meningkat tapi pengeluaran atau biaya produksinya ditekan se-efisien mungkin," kata Sandiaga.

Direktur Industri Kuliner, Kriya, Desain, dan Fesyen Kemenparekraf/Baparekraf, Yuke Sri Rahayu, menambahkan dalam Bedakan batch ke-17 ini Kemenparekraf bekerja sama dengan unsur pentahelix mulai dari Otorita IKN, Astra Graphia, Asprodi DKV Indonesia, Big Indonesia, dan Balikpapan Pos.

"Sebanyak 50 peserta ini berasal dari jenama di subsektor fesyen, kriya, kuliner yang berdomisili di IKN dan kawasan penyangganya termasuk Samarinda dan Balikpapan," kata Yuke.

"Dalam perkembangannya Bedakan ini menjadi tidak hanya kegiatan pendampingan tetapi juga ajang memperkuat kolaborasi," kata Yuke.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau