Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Alasan Kamu Perlu Menggunakan Storytelling dalam Marketing Bisnis

Kompas.com, 10 Mei 2024, 15:14 WIB
Alfiana Rosyidah,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Storytelling adalah salah satu teknik marketing yang menggunakan metode bercerita.

Seperti halnya cerita pada umumnya, metode ini juga melibatkan skenario alur cerita. Bahkan, beberapa ada yang menambahkan konflik dalam storytelling tersebut.

Teknik ini cocok untuk kamu para pelaku usaha yang juga memiliki bakat dalam menyusun cerita. Kamu bisa berkreasi mengatur alur, tokoh, serta sisipan promosi yang ingin disampaikan. 

Kalau kamu masih ragu menerapkan teknik storytelling, mari simak empat alasan kamu harus menggunakan teknik tersebut, yang telah dirangkum Kompas.com dari berbagai sumber. 

Baca juga: Tingkatkan Brand, Begini Cara membangun Storytelling

1. Mudah Diingat

Alasan pertama yaitu, metode bercerita akan mudah diingat oleh para konsumen. Hal ini juga bisa menjadi ciri khas dari brand produk kamu. Apalagi, jika kamu membuat storytelling yang unik, menarik, serta menghibur mereka. 

Teknik storytelling juga mampu mengikat emosi dari konsumen, sehingga produk milikmu akan mudah untuk diingat.

Terlebih lagi jika kamu mengambil alur cerita yang relate dengan kehidupan konsumen sehari-hari. 

2. Mampu Menyederhanakan Konsep Marketing yang Kompleks

Saat melakukan promosi, biasanya para pebisnis sibuk memikirkan jargon serta kelebihan-kelebihan produk agar dapat 'menjual'.

Namun, dengan teknik storytelling, kamu tidak perlu memikirkan jargon dari produk kamu. 

Baca juga: Catat! Ini Beberapa Cara Menyusun Storytelling untuk Promosi Produk

Kamu hanya perlu alur cerita, serta cara menyisipkan pesan-pesan promosi dalam cerita kamu. Kemudian, kamu bisa menunjukkan seorang tokoh yang merasakan manfaat dari menggunakan produkmu. 

Bahkan, kamu juga bebas mengunggah video storytelling tersebut, sesuai dengan visi misi bisnis kamu.

Durasi video yang panjang bisa kamu unggah dalam platform YouTube. Jika durasinya singkat, kamu bisa mengunggah di media sosial seperti Instagram. 

3. Menyatukan Audiens

Melalui storytelling yang relate dengan kehidupan konsumen, kamu akan mampu menyatukan audiens dari berbagai suku dan daerah yang berbeda-beda.

Jika tembus ke ranah internasional, kamu bahkan bisa menyatukan orang-orang dari berbagai bahasa. 

Hal ini disebabkan karena persamaan emosi yang dirasakan oleh setiap orang. Apalagi jika kamu membawa storytelling dengan konsep yang menyentuh hati.

Baca juga: Strategi Marketing Konvensional yang Masih Efektif

4. Membuat Orang Tertarik untuk Mencoba

Saat kamu sudah menunjukkan manfaat dari produk kamu, kemudahan yang dapat diperoleh dari produk untuk kehidupan sehari-hari, membuat orang-orang tertarik untuk mencoba. 

Terlebih jika produk yang kamu promosikan ternyata dapat memudahkan hidup mereka. Hal ini, bisa menjadi alasan penting bagi konsumen untuk membeli produkmu. 

Baca juga: Kenali Apa Itu Meme Marketing dan Ketahui Efektivitasnya

Selain itu, alur cerita yang menarik dapat membuat orang-orang penasaran dengan brand dibalik storytelling tersebut.

Mereka akan mencari tahu soal brand dari bisnismu dan mendapatkan awareness soal produkmu. Siapa tahu mereka akan mencoba produkmu di kemudian hari. 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Terpopuler
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau