Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketahui Faktor Penyebab Risiko Usaha Agar Bisa Dihindari

Kompas.com, 14 Mei 2024, 12:19 WIB
Anagatha Kilan Sashikirana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Risiko memang tidak bisa lepas dari bisnis. Pelaku usaha perlu mengantisipasi kemungkinan risiko dan sekaligus mencari solusinya.

Singkatnya, risiko usaha adalah hambatan yang merugikan sebuah usaha atau bisnis, dan bisa terjadi kapan saja karena beberapa sebab. Jenis risiko usaha ada risiko modal, risiko keuangan, risiko produk, risiko operasional dan risiko pasar.

Faktor penyebabnya juga berbeda-beda. Sebagai pelaku usaha, kamu bisa mencari tahu apa saja faktor penyebab risiko usaha secara umum. Berikut ini seperti yang dilansir dari Gramedia.com,

1. Perekonomian yang Tidak Stabil

Salah satu risiko usaha yang paling sering terjadi adalah risiko terkait keuangan. Bisnis tentunya sangat dipengaruhi oleh kondisi keuangan.

Baca juga: Paneupaan Kujang Pajajaran Ungkap Tantangan Pengrajin Lokal

Jika perekonomian tidak stabil, maka tentu saja bisnis akan sulit berkembang. Oleh karena itu pelaku usaha perlu memerhatikan kondisi perekonomian agar tetap stabil.

Pada dasarnya kondisi ekonomi bukan hanya seputar keuangan pribadi dan investasi internal bisnis saja. Namun kondisi ekonomi eksternal juga bisa menjadi faktor risiko usaha.

Misalnya saat harga bahan baku naik di pasaran, nilai tukar mata uang yang tidak stabil, atau kemampuan daya beli masyarakat yang menurun. Hal seperti ini bisa berdampak pada risiko kerugian perusahaan.

Cara mengantisipasinya adalah dengan jeli melihat kenaikan harga di pasaran. Jika kondisi ekonomi sedang kurang stabil, jangan langsung stok produk dalam jumlah banyak. Takutnya produk tidak laku terjual karena daya beli yang menurun sehingga berujung pada kerugian.

2. Kondisi Lingkungan

Salah satu jenis risiko yang dipengaruhi oleh keadaan lingkungan adalah risiko produk. Mengapa demikian? Karena kondisi lingkungan bisa menentukan kualitas bahan baku produk.

Misalnya untuk usaha jus buah. Jika kondisi lingkungan sedang baik, hasil panen buah juga akan berkualitas. Dengan begitu produk yang disajikan juga berpotensi mengalami kenaikan penjualan karena kualitanya yang bagus.

Sementara saat kondisi lingkungan tidak baik, produk bisa berisiko gagal atau kurang berkualitas sehingga menghambat penjualan. Memang kondisi lingkungan tidak bisa diprediksi dan dapat berubah sewaktu-waktu.

Baca juga: Tantangan Berbisnis Pot, Bahan Baku Jadi yang Utama

Untuk mengantisipasinya, pelaku usaha dapat menambah variasi produk baru. Sehingga jika bahan baku yang satu sedang kurang, maka ada alternatif pilihan lain yang bisa ditawarkan.

3. Tren Musiman

Berbagai industri bisnis biasanya akan terpengaruh oleh perputaran tren musiman yang cepat. Misalnya industri fesyen yang selalu saja ada model baju baru.

Tren musiman seperti ini akan mempengaruhi minat segmentasi pasar, akibatnya tingkat pembelian mereka akan terus berubah-ubah sesuai dengan tren yang berlaku.

Jika bisnis tidak bisa mengikutinya, maka akan berpengaruh terhadap penurunan penjualan dan berujung dengan risiko pasar. Artinya bisa saja pasar tidak lagi membeli produk karena produk tersebut sudah tidak zaman.

Tren musiman memang menjadi faktor dari risiko pasar. Untuk mengantisipasinya, pelaku usaha peelu terus berinovasi dan beradaptasi dengan kemajuan zaman. Sehingga jika ada tren yang berkembang, bisnis kamu tidak ketinggalan.

Baca juga: Pahami, Ini Tantangan Berbisnis di Era Digital

4. Salah Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran yang berhasil tentu akan berdampak pada peningkatan penjualan. Namun, jika gagal bisa berisiko pada keuangan perusahaan karena mengalami kerugian.

Pemasaran bisa menjadi faktor penentu apakah produk dkminati masyarakat dan laku terjual atau tidak. Maka dari itu perlu ada strategi pemasaran yang efektif sehingga daya beli masyarakat juga meningkat.

Untuk menghindari strategi pemasaran yang salah dan berisiko pada keuangan usaha, maka kamu bisa membuat perencanaan pemasaran yang tepat dibantu dengan tim pemasaran yang memang kompeten di bidangnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Terpopuler
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau