Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Astra Gandeng Sarinah untuk Pengembangan dan Memperluas Pasar UMKM

Kompas.com, 17 Mei 2024, 14:07 WIB
Ester Claudia Pricilia,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Astra melalui Yayasan Dharma Bakti Astra (YDBA), bersinergi bersama PT Sarinah untuk mengembangkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan memberikan pelatihan serta perluasan pasar.

Ketua Pengurus Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA), Rahmat Samulo, menjelaskan bahwa YDBA memiliki komitmen yang besar untuk membina dan mengembangkan UMKM binaan Astra.

Dapat dibuktikan, dari mulai berdiri hingga saat ini, selama 44 tahun lamanya YDBA telah membina kurang lebih tiga belas ribu UMKM di seluruh Indonesia.

Baca juga: YDBA Gelar #YukExplore untuk Dorong UMKM Naik Kelas

“Tahun 2024 pun sudah lebih dari 1.000 UMKM yang dibina. Untuk semua UMKM, Kami berikan bantuan secara menyeluruh, mulai dari pengetahuan, pembinaan, bantuan proposal atau pengurusanan perizinan, hingga kepada pengajuan modal,” jelas Rahmat dalam acara Bincang Kolaborasi Astra x Sarinah di Sarinah, Jakarta, Kamis (16/05/2024).

Untuk merealisasikan tujuannya memperluas pasar UMKM binaan Astra, YDBA memilih berkolaborasi dengan PT Sarinah.

Menurut Rahmat, Sarinah merupakan tempat yang populer dan diketahui semua orang .

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Sarinah, Fetty Kwartati mengatakan, pihaknya dengan senang hati menerima gandengan YDBA.

Apalagi, saat ini PT Sarinah juga ingin memperluas jaringan kolaborasinya. Tak hanya dengan BUMN, tetapi juga dengan private sektor atau bahkan pihak-pihak internasional.

“Dari dulu kami bersinergi hanya bersama BUMN kalau masalah pameran. Sekarang kami coba memperluasnya lagi. Jadi ya enggak hanya BUMN, tapi juga swasta,” jelas Fetty.

Kedua belah pihak ‘klop’ dalam satu visi, misi, dan tujuan. Mereka memiliki fokus utama yang sama, yaitu mendorong UMKM-UMKM agar dapat naik kelas dan pada akhirnya bisa mandiri.

Kolaborasi pembinaan UMKM antara YDBA dan Sarinah ini, telah berlangsung pada awal tahun lalu, tepatnya bulan Februari.

Baca juga: Sarinah Targetkan 300 UMKM Gabung Program Sarinah Pandu

Sebanyak 200 UMKM binaan Astra mendapatkan pelatihan-pelatihan secara hybrid dan mengikuti kurasi tahap selanjutnya.

Setelah terkurasi, 50 UMKM berhasil lolos. Untuk 50 UMKM yang lolos, mereka berkesempatan menjadi peserta pameran UMKM di Sarinah selama 4 hari berturut-turut, tepatnya di tanggal 16-19 Mei 2024.

Pameran ini digelar untuk mewujudkan salah satu tujuan kolaborasi YDBA dengan Sarinah, yakni perluasan pasar, sehingga para pelaku UMKM bisa bertemu dengan audiens yang lebih luas dan terciptanya transaksi.

“Tak hanya pelatihan atau pembinaan, kami juga fasilitasi pameran untuk UMKM yang berhasil lolos kurasi. Jadi nanti mereka enggak berpikir kalau hanya diberi pelatihan terus yang enggak ada ujungnya,” kata Dept Head Mentorship and Supporting Development YDBA, Aloysius Daniel Harbianto.

Tak hanya berhenti di pameran Sarinah, kurasi dan penilaian berdasarkan kriteria tertentu akan terus berjalan selama pameran berjalan.

Nantinya dari 50 UMKM yang tampil dalam pameran, akan terpilih lima UMKM, yang dinilai dari hasil penjualannya selama pameran dan beberapa faktor lainnya sesuai kriteria.

Baca juga: Inacraft Diharapkan Mampu Bawa Indonesia jadi Pemain Utama Eksportir Handcraft di ASEAN

Kelima UMKM terpilih akan mendapatkan stan atau booth secara gratis di Sarinah untuk berjualan selama tiga bulan, mulai dari Juli sampai September 2024.

Tak hanya lapak, para UMKM juga bebas menikmati program-program yang ada di Sarinah, termasuk kesempatan ekspor ke berbagai negara.

“Selama tiga bulan itu, progres mereka akan terus dipantau. Lima UMKM yang dinilai bagus nanti akan berkesempatan mengikuti kloter UMKM selanjutnya untuk mengisi stan pameran di luar negeri atau bahkan kami dorong untuk ekspor ke Australia, Amsterdam, Paris, Spanyol, dan Arab Saudi yang sedang kami usahakan,” jelas Fetty.

Menutup bincang UMKM saat itu, Rahmat berharap bahwa kelima UMKM yang akhirnya lolos kurasi tahap akhir bisa memotivasi para UMKM yang belum berkesempatan lolos untuk lebih baik lagi.

“Saya harap mereka jadi lebih semangat mencontoh teman-temannya yang lolos dan mereka akan berpikir untuk tidak kalah dengan yang lain,” tutup Rahmat.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Terpopuler
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau