Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Mira Membangun Makacha Bakery, Berawal karena Anaknya Tak Mau Makan Nasi

Kompas.com - 18/05/2024, 13:12 WIB
Ester Claudia Pricilia,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Permintaan semakin membludak, Mira akhirnya memutuskan untuk serius membuka usaha bakery pada tahun 2017, dengan nama Makacha Bakery. Ia juga memberanikan diri merekrut tenaga kerja untuk membantu produksi.

“Makacha ini akronim dari “Mak-nya Acha”, jadi seperti usaha yang didirikan seorang ibu yang berawal dari anaknya,” jelas Mira.

Menjadikan Kemojo Oleh-oleh Khas Pekanbaru

Seiring berjalannya waktu, Mira tak hanya berfokus pada roti, ia terus berinovasi melahirkan berbagai produk baru untuk memperkaya Makacha Bakery.

Mulai dari kue, yaitu lapis legit, bolu gulung, kukis, dan yang saat ini menjadi maskot Makacha Bakery, yaitu kue kemojo.

Baca juga: Mengintip Perjalanan Bisnis Mochibo, Mochi Isian Buah Pala Oleh-oleh Khas Bogor

Sebagai informasi, Kemojo adalah kue tradisional Melayu atau Riau. Asalnya dari pesisir Sumatera, tepatnya berasal dari Malaysia, yang dibawa masuk oleh pelayar-pelayar yang mengenalkan Kemojo kepada penduduk setempat.

"Sebelumnya tidak ada oleh-oleh khas Pekanbaru yang bisa mengangkat kuliner khas lokal. Lalu, saya terpikirkan menjadikan kue kemojo oleh-oleh khas Pekanbaru," tuturnya.

“Jadi kalau orang-orang pergi ke Riau, mereka bisa bawa kue kemojo khas Riau sebagai buah tangan,” imbuh Mira.

Saat pertama kali dipasarkan, kue kemojo buatan Mira ludes dan hingga saat ini masih menjadi best seller di Makacha Bakery.

Baca juga: Cerita Nurhayati, Rintis Bisnis Kue Kering hingga Beromzet Ratusan Juta

Bertahan di Tengah Badai Covid-19

Semua bisnis sangat terdampak akibat pandemi Covid-19, tak terkecuali Makacha Bakery.

Usahanya yang semakin berkembang, membuat dapur rumahnya tak lagi cukup untuk menampung mesin dan pegawai yang semakin banyak untuk produksi setiap harinya.

Maka tahun 2019 akhir, ia menyewa tempat untuk membuka tokonya sendiri agar bisa produksi di tempat yang lebih luas. Namun nahas, awal tahun 2020 pandemi melanda.

“Mau enggak mau kami harus lanjutin dan terusin buka Makacha di situ, karena sudah terlanjur disewa. Ya bayangkan saja, kami tetap buka dengan keadaan PPKM, aturan ketat, dan bahkan enggak ada pelanggan yang datang,” ungkap Mira.

Akibat pandemi, omzet Makacha Bakery pun turun drastis bahkan hingga mencapai 70 persen. Tak menyerah, Mira memutar otak agar tetap bertahan di tengah pandemi.

Saat pandemi semua orang takut ke luar rumah, maka Ia pun menyediakan pesan antar dengan gratis ongkos kirim.

Tak hanya pengiriman, Mira juga menciptakan produk-produk berbentuk frozen, jadi mereka bisa memasaknya sendiri di rumah.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Festival Budaya dan UMKM Hajat Betawi Condet Kembali Digelar, Hadirkan 100 UMKM

Festival Budaya dan UMKM Hajat Betawi Condet Kembali Digelar, Hadirkan 100 UMKM

Program
PON XXI 2024 Aceh-Sumut Pemkot, Medan Tampilkan Produk UMKM Khas

PON XXI 2024 Aceh-Sumut Pemkot, Medan Tampilkan Produk UMKM Khas

Training
5 Alasan Mengapa Bisnis Salon Berpeluang Berhasil, Tertarik?

5 Alasan Mengapa Bisnis Salon Berpeluang Berhasil, Tertarik?

Training
Lewat Fasilitas PKE, LPEI Dorong Eksportir Indonesia Garap Pasar Afrika

Lewat Fasilitas PKE, LPEI Dorong Eksportir Indonesia Garap Pasar Afrika

Training
Pemerintah AS Umumkan Bantu Infrastruktur dan Usaha Kecil Milik Perempuan Senilai Lebih dari Rp 10 Triliun

Pemerintah AS Umumkan Bantu Infrastruktur dan Usaha Kecil Milik Perempuan Senilai Lebih dari Rp 10 Triliun

Program
KemenKopUKM Siapkan Lima Fondasi Transformasi UMKM

KemenKopUKM Siapkan Lima Fondasi Transformasi UMKM

Program
Tantangan Menjual Produk Tunggal dan Strategi untuk Mengatasinya

Tantangan Menjual Produk Tunggal dan Strategi untuk Mengatasinya

Training
Sri Sultan HB X Ajak Masyarakat Gunakan Produk Lokal

Sri Sultan HB X Ajak Masyarakat Gunakan Produk Lokal

Training
Kisah Perubahan di Desa Semedo, Kini Ekspor Puluhan Ton Gula Semut

Kisah Perubahan di Desa Semedo, Kini Ekspor Puluhan Ton Gula Semut

Jagoan Lokal
FIA UI Gelar Pelatihan Kaizen dan “Japanese Management” Untuk Siswa LPK

FIA UI Gelar Pelatihan Kaizen dan “Japanese Management” Untuk Siswa LPK

Training
Total Membantu UMKM

Total Membantu UMKM

Program
Kelebihan Menjual Produk Tunggal, Lebih Efisien dan Dinantikan Pembeli

Kelebihan Menjual Produk Tunggal, Lebih Efisien dan Dinantikan Pembeli

Training
KemenKopUKM Fasilitasi Sertifikasi Halal bagi 1.000 Usaha Mikro di Banten

KemenKopUKM Fasilitasi Sertifikasi Halal bagi 1.000 Usaha Mikro di Banten

Program
Tingkatkan Kesejahteraan Petani, Pemerintah RI Dorong Program Kerjasama Kemitraan Closed Loop Agribisnis Hortikultura

Tingkatkan Kesejahteraan Petani, Pemerintah RI Dorong Program Kerjasama Kemitraan Closed Loop Agribisnis Hortikultura

Program
Bappenas Temukan Sejumlah PLUT KUMKM Hadapi Kendala dan Belum Optimal

Bappenas Temukan Sejumlah PLUT KUMKM Hadapi Kendala dan Belum Optimal

Training
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau