KOMPAS.com - Kamu pasti pernah dengar strategi pemasaran dari mulut ke mulut atau word of mouth.
Pemasaran word of mouth (WOM) adalah pemasaran yang bersumber dari rekomendasi, testimoni, ataupun cerita pengalaman langsung dari pelanggan satu ke calon pelanggan lain.
Pemasaran secara word of mouth cenderung mendatangkan banyak pelanggan baru, karena rasa penasaran ataupun rasa percaya mereka terhadap apa yang dirokemandasikan oleh orang lain.
Baca juga: Masih Ragu? Ini 3 Manfaat Menggunakan Strategi Pemasaran Konvensional
Perkembangan zaman membuat metode pemasaran word of mouth mengalami peningkatan. Awalnya pemasaran word of mouth dilakukan secara tradisional, dari komunikasi langsung disebarkan dari orang yang satu ke orang yang lainnya.
Kini, pemasaran word of mouth juga bisa dilakukan secara modern melalui media sosial, salah satunya konten review.
Kunci dari pemasaran word of mouth adalah kepuasan dan pengalaman pelanggan. Sebab mereka hanya akan memberi rekomendasi, apabila mereka suka dan senang terhadap sesuatu.
Jadi, pastikan kamu senantiasa memberikan produk dan layanan maksimal kepada pelanggan yang datang.
Sekarang ini memang ada banyak strategi pemasaran, tetapi pemasaran secara word of mouth memiliki beberapa manfaat dan keunggulan, seperti yang dilansir dari gramedia.com berikut ini.
Secara umum, pemasaran word of mouth adalah pemasaran gratis yang dilakukan oleh pelanggan.
Singkatnya, mereka yang puas dengan produk dan pelayanan dari bisnis kamu akan memberi rekomendasi kepada orang-orang sekitarnya. Pengalaman positif dari mereka ini, merupakan pemasaran gratis.
Karena orang-orang akan mengenal produk dan jasa yang kamu tawarkan, sehingga brand awareness terhadap bisnis kamu juga tentunya meningkat.
Untuk itu, pastikan kamu memberikan yang terbaik kepada setiap pelanggan. Karena kamu tidak tahu siapa saja yang akan mempromosikan produk kamu dari mulut ke mulut.
Selain murni dari pengalaman pelanggan, pemasaran word of mouth juga bisa berdasarkan kerja sama dengan beberapa key opinion leader (KOL) maupun influencer.
Jika kamu ingin mereka memberikan review soal produkmu, kamu bisa mengundangnya untuk visit dan memberikan testimoni.
Namun tentu untuk kondisi seperti ini ada biaya yang harus dikeluarkan. Di sisi lain, jika kamu beruntung, ada juga content creator yang memang datang secara sukarela untuk memberikan review di media sosial.
Baca juga: 4 Alasan Pentingnya Content Plan Bisnis di Era Pemasaran Digital
Pemasaran dari mulut ke mulut adalah pemasaran yang bisa menarik banyak pelanggan baru. Bahkan, pelanggan yang baru datang bisa saja menambah segmentasi pasar kamu.
Misalnya segmentasi pasar kamu adalah mahasiswa, kemudian banyak dari mereka yang merekomendasikan produk kamu di lingkungan kampus. Otomatis, segmentasi pasar kamu bisa diperluas masuk ke kalangan dosen dan lain sebagainya.
Pemasaran dari mulut ke mulut mudah disebarkan dari lingkaran kelompok yang satu ke lingkaran kelompok yang lain. Sebab, interaksi dan relasi setiap orang itu luas dan berbeda-beda.
Dengan begitu, angka penjualan juga tentunya akan meningkat. Itulah sebabnya, pemasaran secara word of mouth sangat potensial untuk menarik lebih banyak pasar tanpa mengeluarkan banyak usaha.
Pemasaran word of mouth sering kali terjadi secara alami, karena pelanggan merasa puas, tanpa perlu paksaan dari owner yang meminta pelanggan untuk mempromosikan produknya.
Oleh karena itu, kamu sebenarnya tidak mengeluarkan banyak usaha untuk pemasaran ini.
Cara untuk mengetahui apakah ada yang melakukan pemasaran word of mouth adalah dengan menanyakan kepada para pelanggan baru. Coba cari tahu, dari mana mereka mengetahui tentang produk kamu.
Biasanya jika mereka tahu dari teman, keluarga, atau kerabatnya maka dapat disimpulkan ada yang mempromosikan produk kamu dari mulut ke mulut.
Upaya yang bisa kamu lakukan adalah memberikan kesan yang baik kepada setiap pelanggan.
Dengan begitu, mungkin saja mereka akan mempromosikan produk kamu ke orang sekitarnya.
Baca juga: Strategi Pemasaran ini Cocok untuk Pemula Bisnis
Pemasaran word of mouth memang tidak terlalu kelihatan prosesnya, terkadang sulit untuk diketahui. Namun, hasilnya bisa sangat signifikan, bahkan bisa berdampak untuk jangka panjang.
Banyak bisnis yang bertahan bertahun-tahun, karena rekomendasi dari mulut ke mulut oleh generasi ke generasi.
Misalnya orangtua yang sudah langganan membeli sebuah produk, biasanya akan merekomendasikan kepada anaknya. Sehingga kini sang anak ikut menjadi langganan, begitu seterusnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.