KOMPAS.com - Dunia bisnis tidak lepas dari persoalan keuangan. Uang menjadi benda yang bisa menggerakkan suatu bisnis, mulai dari modal hingga keuntungan yang diperoleh dari hasil penjualan.
Sebagai penggerak suatu bisnis, sudah semestinya uang tersebut diatur dalam manajemen keuangan.
Karena uang adalah benda yang penting dalam dunia usaha, maka seorang pelaku usaha harus bisa mengatur keuangannya. Jika tidak sanggup untuk mengelola keuangan sendiri, bisa melakukan rekrutmen tenaga kerja yang mampu mengatur keuangan bisnismu.
Namun, jika kamu memutuskan mengatur keuangan sendiri, usahakan untuk menghindari beberapa kesalahan yang umum terjadi, agar keuangan bisnismu tidak kacau.
Baca juga: Kewalahan Mengelola Keuangan Bisnis? Pertimbangkan Pakai Software Akuntansi
Ada beberapa kesalahan manajemen keuangan yang sering dilakukan oleh pelaku usaha, simak penjelasannya.
Kesalahan pertama yang sering dilakukan, yaitu bersikap impulsif dalam membelanjakan sesuatu.
Sikap ini akan merugikan kamu sebagai pelaku usaha, karena dapat menggerus uang yang kamu miliki. Bahkan, bisa saja secara tidak sadar uang tersebut habis begitu saja.
Meskipun kamu sudah menerapkan manajemen keuangan, bersikap impulsif akan membuatnya percuma.
Uang yang sudah habis karena sikap impulsif dapat membuat bisnismu tidak dapat berlanjut.
Oleh karena itu, ketika hendak mengeluarkan uang, sebaiknya cek kembali kondisi keuanganmu.
Baca juga: 5 Alasan Pentingnya Manajemen Keuangan bagi Sebuah Bisnis
Kamu bisa melakukannya dari daftar prioritas. Sebagai pemilik usaha, kamu tentu memiliki prioritas soal pengeluaran.
Jika pengeluaran tersebut dirasa tidak terlalu mendesak, maka lebih baik simpan uangmu untuk keperluan yang lain.
Dalam manajemen keuangan yang baik, sebaiknya seluruh pengeluaran setiap harinya dicatat secara mendetail.
Hal ini perlu dilakukan, supaya kamu mengetahui kebutuhan yang dikeluarkan setiap hari atau setiap bulannya.
Selain itu, mencatat pengeluaran dengan detail dapat mengidentifikasi masalah finansial yang muncul dalam bisnismu. Misalnya, jika ternyata pengeluaranmu lebih banyak daripada pemasukan, maka kamu perlu mengevaluasi pengeluaran tersebut.
Baca juga: Simak 5 Tips Mengelola Keuangan untuk UMKM