Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Kegagalan dalam Wirausaha, Pelaku Usaha Pemula Harus Tahu

Kompas.com - 30/05/2024, 12:30 WIB
Anagatha Kilan Sashikirana,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menjadi seorang wirausaha bukan pekerjaan yang mudah. Ada banyak faktor pemicu kegagalan dalam berwirausaha. Terlebih lagi jika kamu seorang pemula, banyak medan bisnis yang perlu kamu pelajari.

Untuk mengantisipasinya, kamu perlu mengetahui apa saja kegagalan umum yang sering terjadi dalam berwirausaha.

Kamu perlu waspada terhadap risiko kegagalan di masa mendatang. Akan lebih baik lagi, jika kamu bisa mencegahnya.

Beberapa kegagalan yang terjadi bisa disebabkan oleh kesalahan minor yang kurang diperhatikan, sehingga lama-kelamaan kesalahan kecil itu semakin melebar dan menjadi fatal.

Untuk mengantisipasinya, pahami beberapa faktor pemicu kegagalan dalam wirausaha

Baca juga: Bisnis Gagal? Jangan Tutup! Ini Cara Mengatasinya

1. Kurangnya Pengalaman Wirausaha

Khususnya para pemula yang baru terjun sebagai wirausaha, memang perlu pengalaman yang cukup untuk bisa bertahan di dunia bisnis. Terkadang, pembelajaran juga berasal dari kegagalan.

Jadi, jika kamu mengalami kegagalan, jadikan ini sebagai kesempatan untuk lebih banyak mengenal medan bisnis.

Mengapa kebanyakan wirausaha pemula mengalami kegagalan? Karena ini adalah hal baru.

Tak jarang, langkah yang kamu ambil mungkin saja keliru karena kamu belum terbiasa. Kamu juga belum mempunyai tolak ukur dalam mengambil keputusan.

Bagaimana pun, setiap orang yang berwirausaha pasti pernah menjumpai kegagalan pertamanya.

Dari sini kamu bisa melakukan evaluasi dan menambah pengalaman baru, sehingga kamu bisa mengantisipasinya di kemudian hari, agar tidak terulang lagi.

Untuk mengantisipasi gagal usaha karena kurang pengalaman, kamu bisa banyak melakukan riset dan belajar dari orang lain.

Mengikuti kelas wirausaha juga boleh dicoba untuk menambah bekal sebelum membangun usaha sendiri.

Baca juga: Takut Gagal Berbisnis? Gunakan Cara Ini Untuk Kurangi Rasa Takutmu

2. Kurang Bisa Mengatur Keuangan

Sebagai pelaku usaha pemula, mengelola keuangan adalah hal yang cukup menyulitkan. Banyak modal yang kamu keluarkan, tapi ternyata tidak sebanding dengan penghasilannya.

Kegagalan sering terjadi, karena banyak wirausaha pemula yang salah mengatur keungan. Tergesa-gesa menghabiskan modal besar untuk sesuatu yang tidak perlu.

Misalnya secara berlebihan mengeluarkan modal untuk kegiatan marketing, endorse influencer, membuka toko sebesar-besarnya, mempekerjakan banyak karyawan di awal membangun bisnis, hingga sudah terlanjur stok barang.

Pemborosan keungan seperti ini, sangat mudah menarik kamu menghadapi kegagalan. Karena saat memulai usaha, kamu belum bisa memprediksi animo masyarakat dan sejauh mana penjualan produk kamu.

Jika nyatanya masyarakat kurang tertarik, penjualan usahamu akan sepi dan berujung gagal, karena modal yang dikeluarkan tidak tertutupi.

Cara mengantisipasinya, kamu perlu teliti dalam memilah modal yang ada untuk digunakan secara tepat.

Jika khawatir masih belum tepat mengatur keuangan, kamu bisa menggunakan jasa konsultasi keuangan bisnis untuk mengetahui bagaimana cara mengatur keuangan dengan tepat.

Baca juga: Strategi Pemasaran Gagal? Begini Cara Memperbaikinya

3. Tidak Memenuhi Permintaan Pasar

Dalam bisnis tentu ada yang namanya permintaan pasar. Seberapa banyak barang itu dibutuhkan, dicari, dan dikonsumsi oleh target pasar. Menjual produk yang sesuai dengan permintaan pasar tentu akan meningkatkan penjualan.

Sayangnya, banyak wirausaha pemula yang menjual produk tanpa tahu bagaimana permintaan pasar.

Membuka usaha tanpa ada permintaan pasar tentu akan sulit berkembang, bahkan berujung kegagalan. Karena apa artinya produk tanpa permintaan? produk itu tidak akan terjual pada akhirnya.

Selain itu, penetapan harga juga bisa memengaruhi permintaan pasar dan tingkat penjualan.

Meskipun kamu pemula, kamu perlu tahu seperti apa harga pasaran terhadap produk yang kamu jual. Jangan sampai kemurahan dan berujung rugi, atau kemahalan dan berujung sepi pembeli.

Maka dari itu, penting untuk membuka usaha yang memenuhi permintaan pasar. Dengan begitu, bisnis kamu bisa terus bertahan karena memang ada pembelinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

6 Ide Bisnis Mudah Bermodal Uang Pesangon untuk Karyawan yang Terkena PHK

6 Ide Bisnis Mudah Bermodal Uang Pesangon untuk Karyawan yang Terkena PHK

Training
WamenKop: Koperasi Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Jeratan Rentenir

WamenKop: Koperasi Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Jeratan Rentenir

Training
5 Ide dan Peluang Binsis Produk Skincare dari Susu Sapi

5 Ide dan Peluang Binsis Produk Skincare dari Susu Sapi

Training
Olah Limbah Jadi Mainan Anjing, Warga Purworejo Sukses Ekspor Produk Ke Belgia

Olah Limbah Jadi Mainan Anjing, Warga Purworejo Sukses Ekspor Produk Ke Belgia

Program
Tantangan dan Strategi Tarunira Mendorong Digitalisasi Petani Lontar

Tantangan dan Strategi Tarunira Mendorong Digitalisasi Petani Lontar

Training
Kisah I Komang Sukarma, Berdayakan Petani Lontar di Karangasem Melalui Tarunira

Kisah I Komang Sukarma, Berdayakan Petani Lontar di Karangasem Melalui Tarunira

Jagoan Lokal
Pemerintah Jadikan KSUKB Bank Nagari sebagai Role Model Holdingisasi Koperasi

Pemerintah Jadikan KSUKB Bank Nagari sebagai Role Model Holdingisasi Koperasi

Training
iFortepreneur 2024 Dorong Transformasi Digital UKM Indonesia

iFortepreneur 2024 Dorong Transformasi Digital UKM Indonesia

Program
Cerita Ryan, Berbisnis Helm Anak Berawal dari Rasa Peduli

Cerita Ryan, Berbisnis Helm Anak Berawal dari Rasa Peduli

Jagoan Lokal
Tren Bisnis Laundry Tahun 2025, Seperti Apa Prediksinya?

Tren Bisnis Laundry Tahun 2025, Seperti Apa Prediksinya?

Training
Seminar Laundry Innovation Summit 2024 Akan Digelar pada 9-10 Desember

Seminar Laundry Innovation Summit 2024 Akan Digelar pada 9-10 Desember

Program
Langkah Budi Arie Setiadi Revitalisasi Koperasi, Apa Saja?

Langkah Budi Arie Setiadi Revitalisasi Koperasi, Apa Saja?

Program
Maybank Indonesia Beri Solusi Finansial Customer-Centric untuk UKM

Maybank Indonesia Beri Solusi Finansial Customer-Centric untuk UKM

Program
Hingga September 2024, Pembiayaan UKM Berbasis Syariah di Maybank Indonesia Capai Rp 30,98 Triliun

Hingga September 2024, Pembiayaan UKM Berbasis Syariah di Maybank Indonesia Capai Rp 30,98 Triliun

Program
7 Ide Bisnis Produk Makanan dan Minuman Olahan dari Susu Sapi

7 Ide Bisnis Produk Makanan dan Minuman Olahan dari Susu Sapi

Training
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau