MALANG, KOMPAS.com - Salah satu yang bisa dilakukan pelaku usaha untuk mempromosikan produknya adalah melalui edukasi, sehingga konsumen bisa mengetahui barang yang dijual.
Hal ini sebagaimana yang dilakukan Andoni Pridatama (35) pemilik usaha madu asal Malang Jawa Timur dengan jenama Sarang Maduku.
Sebagai bagian untuk memperkenalkan produk, Doni melakukan berbagai edukasi seputar madu secara live streaming di TikTok demi meningkatkan omzet penjualannya dan memberi pengetahuan kepada banyak orang.
Baca juga: Sempat Terlilit Utang Ratusan Juta, Andoni Raih Sukses Lewat Jualan Madu
"Edukasi itu bentuknya live streaming. Jadi, kita 18 jam sehari (melakukan edukasi) melalui platform Tik Tok dan kita gandeng ahli gizi supaya edukasinya lebih menarik," kata Andoni dalam acara Talkshow ShopTokopedia di Malang, Senin (6/5/2024).
Andoni sendiri merupakan pelaku UMKM yang mencoba peruntungan lewat berdagang madu. Kini Sarang Maduku sudah bertahan hampir empat tahun dan mulai dikenal banyak orang dengan omzet mencapai ratusan juta rupiah per bulannya.
Namun, untuk membuat produk madunya terus diminati banyak orang tidak semudah yang dibayangkan.
Omzet penjualan madu Andoni kerap mengalami turun naik. Di tahun 2021 saat gelombang kedua Pandemi Covid-19, penjualanan Sarang Maduku mencapai Rp 1 miliar. Hal ini karena saat itu madu banyak dicari orang, karena dinilai dapat meningkatkan daya tahan tubuh.
Sementara di tahun 2022, di mana banyak orang sudah mendapatkan vaksin, omset penjualan madu Andoni mengalami penurunan. Hal itu disebabkan karena banyak orang yang merasa kekebalan tubuhnya meningkat setelah melakukan vaksin, sehingga tidak membutuhkan madu lagi.
Baca juga: 4 Kesalahan Saat Gunakan E-commerce, Apa Saja?
Oleh sebab itu, melalui edukasi di live streaming yang diberikan, Andoni ingin mendorong kegiatan mengonsumsi madu sebagai gaya hidup yang dilakukan banyak orang setiap harinya.
"Jadi, modelnya kita edukasi melalui live streaming, dengan adanya ahli gizi supaya memperjelas lagi kenapa sih harus minum madu, karena kan ini kebutuhan tersier, dan harganya juga mahal," ucap Andoni.
Selain menjadi pemberi edukasi di setiap live streaming yang dilakukan Sarang Maduku, para ahli gizi juga mendengar keluhan kesehatan dari para pengguna TikTok.
Baca juga: 4 Tips Mengoptimalkan TikTok untuk UMKM Anda
Adanya berbagai keluhan itu, bisa memberikan Andoni inspirasi untuk menciptakan sebuah produk madu yang memang sesuai kebutuhan banyak orang.
"Jadi, ahli gizi support untuk menangkap animo pasar sehingga tahu kebutuhan yang sedang dibutuhkan pasar," tutur Andoni.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.