MALANG, KOMPAS.com - Pebisnis dalam memulai usaha tidak selalu dihadapkan pada kondisi ideal. Tak jarang bisnis harus diawali dari kondisi yang kurang menguntungkan.
Seperti halnya yang dialami oleh salah seorang pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) asal Malang, Jawa Timur, Andoni Pridatama. Dia sukses berbisnis madu setelah sebelumnya terlilit hutang.
"Utang ratusan juta itu saya alami ketika masih bekerja di bank. Akhirnya, saya memutuskan buat keluar, itu yang membuat saya dikatain bodoh sama orang, karena udah punya gaji tetap, tapi justru keluar," ucap Andoni Owner Sarang Maduku dalam acara Talkshow bersama ShopTokopedia di Malang, Jawa Timur, Senin (3/6/2024).
Baca juga: Omzet Rp 30 Juta Per Bulan, Slamet Suryadi Sukses Berbisnis Madu sambil Lestarikan Alam
Usai memutuskan berhenti dari pekerjaan sebelumnya, Andoni bertekad untuk menjadi seorang pengusaha.
Menurutnya, gajinya bekerja di bank tak akan cukup untuk melunasi hutang ratusan jutanya itu.
Dengan dukungan dari istri tercinta, Andoni akhirnya memantapkan diri untuk mencoba berbagai usaha, mulai dari menjual baju muslim wanita (gamis), buah durian, hingga rempeyek yang dijajakan di pinggir jalan.
Namun, setelah mencoba berbagai bisnis tersebut, Andoni justru merasa tidak cocok karena kurang menghasilkan.
Akhirnya, ia bertemu dengan salah seorang peternak lebah lokal di Kabupaten Malang. Dalam pertemuannya itu, Andoni mendengar keluhan peternak lebah yang sulit memasarkan hasil madunya.
"Dia (peternak lebah) sulit menjual (madu) ke pelaku usaha. Itu jadi motivasi saya untuk jualan madu dan bekerja sama dengan para peternak lokal," ucap Andoni.
Perjalanan Andoni dalam mendirikan usahanya yang bernama Sarang Maduku tidak semulus yang dibayangkan.
Ia sempat tertipu puluhan juta rupiah oleh peternak lebah yang ia percaya untuk melakukan kerja sama untuk membudidayakan madu.
Baca juga: Agar Pelanggan Loyal, Pebisnis Harus Paham Cara Menjalin Komunikasi
"Awal mula ketipu aku ingat banget, itu Rp 30 juta. Kotak lebah yang sudah aku beli jumlahnya sekitar 20-an itu, totalnya Rp 30 juta justru ludes (tidak panen) karena ketemu peternak yang tidak amanah," tutur Andino.
Padahal sebelumnya, petani lebah tersebut sudah menjanjikan Andino untuk balik modal dan menuai keuntungan dalam tiga bulan jika bekerja sama dengannya.
Namun, sampai waktu enam bulan kotak sarang lebah yang sudah ia beli justru tak kunjung panen madu juga.
"Waktu saya ke sana, kotak-kotak (sarang lebah) yang memang seharusnya sudah panen, justru dibalikin ke kotak dia sendiri, dan diganti dengan kotak yang masih kosong dan dibilang belum panen. Akhirnya, kita enggak meneruskan (kerja sama) karena itu," terang Andoni.