KOMPAS.com - Dalam dunia bisnis, tentu ada omzet atau keuntungan yang dihasilkan dari penjualan.
Omzet adalah nilai total atau pendapatan kotor dari penjualan dalam periode tertentu. Artinya, omzet belum dikurangi dengan modal seperti biaya produksi, biaya operasional, ataupun gaji pegawai.
Sebelum mendapatkan profit atau laba bersih yang diterima oleh pelaku usaha, maka bisnis yang dijalankan akan menghasilkan omzet terlebih dahulu. Semakin besar omzetnya, semakin besar pula profit yang bisa didapatkan.
Baca juga: Simak Perbedaan Omzet dan Profit, Pelaku Usaha Pemula Wajib Tahu
Sayangnya, ada kalanya bisnis mengalami sepi penjualan, sehingga omzet yang dihasilkan juga menurun.
Namun jangan khawatir, ada strategi-strategi tertentu yang bisa dilakukan untuk meningkaykan omzet usaha. Simak penjelasannya.
Ketika penjualan kamu tidak mengalami peningkatan, bisa jadi karena minat pasar yang menurun.
Padahal dalam bisnis, penting untuk memenuhi permintaan pasar, agar produk yang dijual bisa laku.
Oleh karena itu, cobalah untuk menambah produk-produk baru yang sedang tinggi peminatnya di pasaran.
Dengan begitu semakin meningkatkan peluang penjualan, pada akhirnya bisa menambah jumlah omzet yang dihasilkan.
Memberikan variasi produk baru juga membuat konsumen tidak cepat bosan dan cenderung penasaran untuk membeli produk-produk yang lain.
Semakin banyak jenis produk yang dijual memungkinkan bertambahnya tingkat penjualan.
Penjualan produk sangat erat kaitannya dengan pembeli. Semakin banyak jumlah pembelinya, semakin meningkat penjualannya, maka semakin besar pula omzetnya.
Dalam hal ini, intensitas pembeli juga berpengaruh. Jika ada pembeli yang rutin membeli produk kamu, maka dia bisa dikatakan sebagai pelanggan. Tipe pelanggan ini yang justru paling berpengaruh dalam penjualan.
Baca juga: 3 Strategi Marketing untuk Meningkatkan Omzet, Salah Satunya Upselling
Jika pembeli kemungkinannya hanya membeli sekali untuk mencoba lalu tidak datang lagi, berbeda dengan pelanggan yang sudah berlangganan dan terus kembali untuk membeli produk.
Lebih baik memiliki pelanggan yang rutin membeli produk setiap harinya, karena dengan begitu omzet yang dihasilkan juga bisa lebih konsisten.
Mematok harga yang pas dengan daya beli pasar dan nilai produk juga berpengaruh terhadap tingkat penjualan.
Bisa jadiproduk kamu tidak banyak dibeli, karena harganya terlalu mahal dan tidak sesuai dengan segmentasi pasar yang ada.
Maka dari itu jika omzet kamu sulit meningkat, kamu perlu mengadakan evaluasi harga jual dan nilai produk.
Untung yang sedikit tapi konsisten tetap bisa menaikkan omzet, dibandingkan untung besar tapi jarang ada pembeli.
Selain harga jual, cobalah untuk evaluasi nilai produk. Bisa saja harga yang kamu tawarkan sudah masuk dengan daya beli pasar, tetapi nilai produk kamu tidak memuaskan.
Perhatikan kualitas produk yang kamu jual, apakah sudah memenuhi standar dan bisa menarik banyak pembeli.
Jika kamu bisa memperbaiki harga jual dan nilai produk, maka peluang omzet yang bisa diraup juga lebih besar.
Baca juga: 3 Strategi Marketing untuk Meningkatkan Omzet, Salah Satunya Upselling
Cara lain untuk meningkatkan omzet, yaitu dengan memperluas target pasar. Semakin banyak pembelinya, maka semakin besar keuntungan yang bisa didapatkan.
Cara untuk memperluas target pasar bisa dengan membuka cabang, mengikuti bazaar, melakukan berbagai kegiatan promosi, ataupun menambah kategori produk.
Dengan begitu, kamu bisa menarik target pasar baru yang membuat penjualan kamu juga meningkat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.