Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Faktor Penyebab Omzet Bisnis Kamu Menurun

Kompas.com - 14/06/2024, 12:30 WIB
Anagatha Kilan Sashikirana,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Salah satu tujuan utama dari membangun bisnis tentu saja untuk menghasilkan omzet yang besar, sehingga profit yang didapatkan juga tinggi.

Omzet adalah nilai total atau pendapatan kotor dari penjualan dalam periode tertentu. Artinya, omzet belum dikurangi dengan modal seperti biaya produksi, biaya operasional, ataupun gaji pegawai.

Namun, ada kalanya bisnis mengalami sepi penjualan sehingga omzet yang dihasilkan juga menurun.

Ada berbagai faktor yang menyebabkan omzet menurun, tetapi sudah pasti faktor-faktor ini berasal dari menurunnya penjualan karena omzet sangat berkaitan dengan penjualan.

Masalahnya, beberapa penyebab ini justru diakibatkan dari kesalahan-kesalahan kecil yang sering diabaikan oleh pelaku usaha. 

Berikut ini tiga faktoryang bisa jadi penyebab omzet menurun.

Baca juga: 4 Cara Meningkatkan Omzet Bisnis agar Makin Cuan

1. Kualitas Produk Menurun

Kualitas produk sangat menentukan tingkat penjualan. Tentu saja dalam bisnis, salah satu faktor yang menentukan produk tersebut laku terjual atau tidak adalah dari kualitasnya.

Jika terjadi penurunan kualitas produk, biasanya penjualan juga langsung berdampak. Dengan begitu omzet yang dihasilkan juga tentu akan menurun.

Alasan dari menurunnya kualitas produk juga bisa disebabkan oleh banyak faktor. Mungkin saja dari kenaikan harga bahan baku ataupun kesalahan dari kegiatan produksi, seperti kurangnya kinerja SDM.

Untuk mengatasinya, kamu sebagai pelaku usaha perlu rutin melakukan quality control dan mengevaluasi bisnis.

Dengan terus memantau perkembangan dan penjualan bisnis kamu, omzet yang dihasilkan bisa lebih stabil.

2. Harga Produk Tidak Sesuai Daya Beli Pasar

Mengapa penjualan bisnis bisa sepi? Bisa Jadi karena harga jual yang terlalu mahal, sehingga jarang ada yang membeli produk kamu. Akibatnya, omzet menjadi menurun dan sulit meningkat.

Baca juga: Simak Perbedaan Omzet dan Profit, Pelaku Usaha Pemula Wajib Tahu

Menetapkan harga yang tepat sangat penting dalam berbisnis. Kamu perlu tahu segmentasi pasar dari bisnis kamu, sejauh mana minat dan permintaan mereka terhadap suatu produk, dan kemampuan daya beli dari segmentasi pasar tersebut.

Jika kamu mematok harga terlalu tinggi saat membangun bisnis di lingkungan menengah ke bawah, peluang produk kamu laku terjual juga akan sulit.

Oleh sebab itu, usahakan menjual produk yang sesuai dengan kebutuhan pembeli.

3. Salah Metode Pemasaran

Tingkat penjualan juga berhubungan dengan strategi pemasaran. Semakin efektif pemasarannya, maka semakin meningkat pula angka penjualannya.

Sebaliknya, jika pemasaran terbilang gagal, maka penjualan dan omzet akan menurun.

Kamu bisa mengamati apakah metode pemasaran yang kamu lakukan saat ini sudah tepat dan cukup berhasil.

Jika terasa kurang maksimal, artinya kamu perlu meningkatkan kreativitas dan mencari metode pemasaran yang baru.

Baca juga: 3 Strategi Marketing untuk Meningkatkan Omzet, Salah Satunya Upselling

4. Banyak Pemborosan Dana

Manajemen keuangan dalam menjalankan bisnis tentu juga memengaruhi omzet. Banyak bisnis yang tidak balik modal, karena banyak mengeluarkan dana yang tidak perlu untuk sesuatu yang berlebihan, misalnya terlalu banyak stok bahan baku padahal permintaan produknya sedikit dan berujung bahan baku menjadi mangkrak.

Hal-hal seperti ini termasuk pemborosan dana, yang menyebabkan omzet kamu semakin menurun.

Itu sebabnya perlu ada pengelolaan dana yang benar, agar dana perusahaan bisa berputar dan dimanfaatkan secara maksimal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau