Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berdiri Sejak 1912, Begini Cara Toko Nyonya Pang Pertahankan Kualitas Jenang Dodol

Kompas.com - 16/06/2024, 16:00 WIB
Alfiana Rosyidah,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Orang-orang yang hendak berwisata ke Magelang, pasti tidak asing dengan Toko Oleh-Oleh Nyonya Pang. Toko ini dikenal legendaris karena telah berdiri sejak tahun 1912 dan telah diteruskan dalam tiap generasi. 

Meski saat ini Toko Oleh-Oleh Nyonya Pang telah berlanjut hingga generasi keenam pada tahun 2018, ciri khasnya tetap tidak berubah. Rasa jenang dodol yang menjadi produk andalan tetap menggunakan resep turun-temurun dari generasi sebelumnya. 

Selain itu, generasi selanjutnya yang mengelola Toko Oleh-Oleh Nyonya Pang juga terus berupaya untuk mempertahankan kualitas. Hal ini disampaikan oleh pemilik Toko Oleh-Oleh Nyonya Pang generasi keenam, Imanuel Jeffrey (32). 

Baca juga: Cara Hijrahfood Meatshop Menjaga Kualitas Daging untuk Pesanan Online

Menggunakan Ketan yang Dibuat Sendiri

Produk yang menjadi ciri khas dari Toko Oleh-Oleh Nyonya Pang yaitu jenang dodol. Makanan ini diproduksi oleh Toko Oleh-Oleh Nyonya Pang dan resepnya tidak berubah dari generasi ke generasi. 

Oleh karena itu, hingga kini Jeffrey juga menggunakan bahan-bahan yang sesuai resep dan tidak menambah bahan lain. Hal ini ia lakukan untuk menjaga kualitas produk. 

"Tantangannya dalam bisnis turun temurun itu dari cara menjaga kualitas. Jadi, kami berusaha untuk mempertahankan kualitas itu. Caranya, ya bahan-bahan yang digunakan sudah enggak bisa dikompromi lagi," ucap Jeffrey kepada Kompas.com pada Sabtu (15/6/2024).

Baca juga: Menjaga Kualitas Produk Bisnis Kuliner di Tengah Tingginya Permintaan, Begini Caranya

Dalam jenang dodol, bahan utama yang dipakai adalah ketan yang dibuat dari tepung sendiri. Artinya, Jeffrey tidak menggunakan ketan kemasan untuk membuat jenang dodol. 

"Untuk ketan, ya kami ketannya pakai ketan yang bagus. Terus ketannya juga bukan ketan kemasan, kami pakai tepung sendiri," jelasnya. 

Memakai Gula Jawa Murni dan Peras Santan Sendiri

Selain ketan, jenang dodol yang diproduksi Toko Oleh-Oleh Nyonya Pang juga menggunakan gula jawa yang murni. Jeffrey menyebut gula jawa yang dipakai tidak menggunakan campuran bahan apapun. 

Baca juga: Penting Dilakukan! Ini 5 Tips Menjaga Kualitas Produk Usaha

"Gula jawanya kami juga pakai yang murni, asli, tidak ada campuran apapun. Biasanya kan di pasar sering nemu yang sudah dicampur gula pasir," tutur lulusan S1 Teknik Pangan tersebut.

Tidak hanya gula jawa, santan yang digunakan dalam jenang dodol juga dibuat sendiri. Jeffrey menyebut mereka biasa menggunakan kelapa yang masih bagus dan tidak menggunakan santan kemasan. 

"Kami pakai kelapa asli yang masih butiran, bukan santan kemasan yang biasa dijual di pasaran. Kami peras sendiri santannya," sambung Jeffrey. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Kajari Kota Malang Blusukan ke Pasar Klojen, Dorong UMKM Miliki Legalitas Usaha
Kajari Kota Malang Blusukan ke Pasar Klojen, Dorong UMKM Miliki Legalitas Usaha
Training
Miliki 45 Juta Peserta Aktif, BPJS Ketenagakerjaan Bidik Pekerja Informal
Miliki 45 Juta Peserta Aktif, BPJS Ketenagakerjaan Bidik Pekerja Informal
Program
Berdayakan Perempuan, Penerbitan Orange Bond oleh PNM Diapresiasi
Berdayakan Perempuan, Penerbitan Orange Bond oleh PNM Diapresiasi
Program
Ekonomi Lesu, Ajang Fashion Show Jadi Panggung Harapan UMKM Fesyen
Ekonomi Lesu, Ajang Fashion Show Jadi Panggung Harapan UMKM Fesyen
Program
Dukung Petani Kopi Lokal, DBS Salurkan 'Blended Finance' ke Adena Coffee
Dukung Petani Kopi Lokal, DBS Salurkan "Blended Finance" ke Adena Coffee
Program
Ekspor Minuman Naik Tajam, UMKM Punya Peluang Tembus Pasar Global
Ekspor Minuman Naik Tajam, UMKM Punya Peluang Tembus Pasar Global
Jagoan Lokal
APINDO: UMKM Jangan Hanya Bertahan, Tapi Harus Berkelanjutan
APINDO: UMKM Jangan Hanya Bertahan, Tapi Harus Berkelanjutan
Training
Dukung Usaha Digital, Kemenko PM Gandeng Google-Meta Luncurkan Program Pemberdayaan
Dukung Usaha Digital, Kemenko PM Gandeng Google-Meta Luncurkan Program Pemberdayaan
Program
Menteri UMKM Janji Dampingi Pengusaha 'Outdoor' untuk Perluas Akses Pasar
Menteri UMKM Janji Dampingi Pengusaha "Outdoor" untuk Perluas Akses Pasar
Training
Kualitas Peralatan Outdoor Lokal Tak Kalah dari Produk Luar
Kualitas Peralatan Outdoor Lokal Tak Kalah dari Produk Luar
Training
Beri Perlindungan Hukum ke UMKM, Pemerintah Gandeng Kongres Advokat Indonesia
Beri Perlindungan Hukum ke UMKM, Pemerintah Gandeng Kongres Advokat Indonesia
Program
Kreasi Pala Nusantara Manfaatkan Limbah Kayu Jadi Produk Bernilai saat Ekonomi Lesu
Kreasi Pala Nusantara Manfaatkan Limbah Kayu Jadi Produk Bernilai saat Ekonomi Lesu
Jagoan Lokal
Usia 25, Yoel Punya 3 Gerai Makanan Sehat Berkat Kebiasaan Lama
Usia 25, Yoel Punya 3 Gerai Makanan Sehat Berkat Kebiasaan Lama
Jagoan Lokal
Panen Tebu di Blitar Melimpah, Pabrik GulaIni  Naikkan Target Giling
Panen Tebu di Blitar Melimpah, Pabrik GulaIni Naikkan Target Giling
Program
Budi Daya Maggot, Paiman Berhasil Raup Omzet Puluhan Juta Per Bulan
Budi Daya Maggot, Paiman Berhasil Raup Omzet Puluhan Juta Per Bulan
Jagoan Lokal
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau