Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IPC TPK Fasilitasi UMKM Jambi Ekspor Pinang ke Banglades

Kompas.com - 28/06/2024, 19:13 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com – IPC Terminal Petikemas/IPC TPK Area Jambi kembali memfasilitasi pelaku UMKM dalam menjangkau pasar global melalui ekspor pinang belah (Split Betel Nut) yang dilakukan pada Jumat (21/6/2024).

Pada pelepasan ekspor kali ini, IPC TPK melayani muat petikemas berisi 37.200 kg atau 37,2 ton pinang belah milik PT Alfa Indo Asia dengan tujuan ke Banglades.

Sebelumnya pada September 2023 IPC TPK area Jambi juga memfasilitasi ekspor pinang belah sebanyak 18.000 kg yang dikirimkan CV Indo Kara ke Bangladesh.

Baca juga: Olah Pelepah Pinang, Rengkuh Banyu Berhasil Ciptakan Pembungkus Makanan Ramah Lingkungan

“Sebagai operator terminal peti kemas yang beroperasi di wilayah Jambi, IPC TPK sangat mendukung upaya peningkatan perekonomian khususnya di Provinsi Jambi melalui kegiatan ekspor dalam hal ini komoditas pinang belah.” ujar Wedhar Tani Aji, Manager IPC TPK Area Jambi, dalam keterangan resmi pekan ini.

Melansir Kementerian Pertanian, komoditas pinang menyumbang 16,7 persen dari total komoditas ekspor. Pinang merupakan salah satu komoditas unggulan di wilayah Jambi yang menjadi bahan baku pewarna alami dan berkhasiat bagi kesehatan.

Pemanfaatan pinang belah merupakan salah satu upaya diversifikasi produk untuk meningkatkan nilai tambah biji pinang. Dengan demikian, pinang belah memiliki peranan besar dalam peningkatan perdagangan baik di wilayah Jambi maupun di Indonesia.

Baca juga: Bisnis Daun Kelor Bisa Tembus Pasar Ekspor, Ikuti 5 Tips Berikut

Pelepasan ekspor kali ini, dihadiri oleh Kepala Kantor Disperindag Provinsi Jambi, Kepala Kantor Bea Cukai Provinsi Jambi, Kepala Kantor Balai Karantina Provinsi Jambi, Kepala Kantor KPPBC TMP B Jambi, Direktur Utama PT Alfa Indo Asia serta Tim Komersial Pelindo Regional 2 Jambi.

"Harapan kami, langkah strategis ini menjadi pemacu bagi UMKM, terutama komoditas hasil bumi di wilayah Jambi dalam memasarkan produknya ke pasar global," tutup Wedhar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau