Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Metode KonMari dan Cara Menerapkannya dalam Bisnis

Kompas.com - 15/07/2024, 20:51 WIB
Bestari Kumala Dewi

Editor

Begitu juga saat inventaris produk bisnis. Kumpulkan semua di satu tempat, kemudian pilah dengan bijak, produk mana saja yang harus disingkirkan dan akan dipertahankan.

Baca juga: 4 Potensi Masalah yang Bisa Terjadi dalam Bisnis, Pelaku Usaha Harus Tahu

4. Buang sebelum menata ulang

Di tengah-tengah proses merapikan, Anda tentu berpikir untuk menata ulang semuanya. Namun pastikan, Anda melakukannya setelah seluruh proses decluttering selesai, untuk mengatur kembali apa yang tersisa.

Pasalnya, jika Anda menata sebelum membuang yang Anda singkirkan, bisa jadi Anda akan berubah pikiran dan menyimpannya kembali.

5. Mulai dengan kategori yang paling mudah

Mulailah merapikan dengan kategori yang mudah bagi Anda untuk mengambil keputusan. Sebagai contoh, saat merapikan rumah, Kondo menyarankan untuk merapikan pakaian terlebih dahulu dan barang-barang sentimental (yang paling sulit dilepaskan) di urutan terakhir.

Sementara dalam bisnis, putuskan apa yang paling mudah bagi Anda untuk memulai, misalnya dokumen-dokumen dari tahun-tahun sebelumnya, kemudian baru menangani area yang lebih menantang, seperti proses bisnis.

Hal ini akan membuat Anda terbiasa dengan metode KonMari, membuat Anda bergerak lebih cepat, dan memberikan rasa pencapaian.

Baca juga: 4 Strategi Memperluas Networking Bisnis

6. Pertahankan apa yang memicu kegembiraan

Dalam menerapkan metode KonMari, Kondo menyarankan, saat merapikan sesuatu peganglah setiap barang di tangan Anda dan tanyakan pada diri Anda sendiri, "Apakah ini membangkitkan kegembiraan?" Jangan terlalu lama memikirkannya – ikuti kata hati yang pertama muncul.

Tentu tidak semua benda di kantor akan menimbulkan kegembiraan, misalnya tumpukan dokumen.

Untuk barang-barang seperti itu, tanyakan pada diri Anda, apakah barang tersebut diperlukan untuk membantu Anda menyelesaikan tugas? Kalau pun masih diperlukan, pastikan Anda hanya menyimpan yang benar-benar Anda butuhkan.

Jika laci Anda penuh dengan folder berkas, simpanlah yang menarik perhatian, seperti yang berwarna-warni, dan singkirkan yang tidak menarik perhatian, seperti folder berkas berwarna cokelat tua yang sudah usang.

Dalam proses melakukan metode KonMari, Kondo mengingatkan, kemungkinan Anda akan terkejut ketika menemukan beberapa barang yang tampaknya tidak berbahaya, ternyata memicu perasaan negatif. Jika ini terjadi, tanyakan pada diri Anda apa yang sebenarnya terjadi?

Mungkin barang tersebut mengingatkan Anda akan sesuatu yang tidak Anda sukai dalam bisnis Anda, klien yang tidak Anda sukai, atau kekhawatiran yang tidak ingin Anda hadapi.

Jika Anda masih membutuhkannya, Anda bisa menyimpannya di tempat yang tak terlihat atau menyingkirkannya jika tak lagi dibutuhkan.

Simpan barang-barang yang membawa lebih banyak kegembiraan dan berfungsi baik.

Berhati-hatilah dengan hal-hal yang memicu kegembiraan tetapi tidak menambah nilai. Misalnya, Anda senang mengurutkan file berdasarkan abjad, tapi melakukan ini akan memakan banyak waktu, maka sebaiknya lepaskan tugas ini dan delegasikan kepada karyawan.

Baca juga: Ketahui 4 Sebab Gagalnya Bisnis dengan Sistem Partnership

Halaman:

Terkini Lainnya
Dukung Petani Kopi Lokal, DBS Salurkan 'Blended Finance' ke Adena Coffee
Dukung Petani Kopi Lokal, DBS Salurkan "Blended Finance" ke Adena Coffee
Program
Ekspor Minuman Naik Tajam, UMKM Punya Peluang Tembus Pasar Global
Ekspor Minuman Naik Tajam, UMKM Punya Peluang Tembus Pasar Global
Jagoan Lokal
APINDO: UMKM Jangan Hanya Bertahan, Tapi Harus Berkelanjutan
APINDO: UMKM Jangan Hanya Bertahan, Tapi Harus Berkelanjutan
Training
Dukung Usaha Digital, Kemenko PM Gandeng Google-Meta Luncurkan Program Pemberdayaan
Dukung Usaha Digital, Kemenko PM Gandeng Google-Meta Luncurkan Program Pemberdayaan
Program
Menteri UMKM Janji Dampingi Pengusaha 'Outdoor' untuk Perluas Akses Pasar
Menteri UMKM Janji Dampingi Pengusaha "Outdoor" untuk Perluas Akses Pasar
Training
Kualitas Peralatan Outdoor Lokal Tak Kalah dari Produk Luar
Kualitas Peralatan Outdoor Lokal Tak Kalah dari Produk Luar
Training
Beri Perlindungan Hukum ke UMKM, Pemerintah Gandeng Kongres Advokat Indonesia
Beri Perlindungan Hukum ke UMKM, Pemerintah Gandeng Kongres Advokat Indonesia
Program
Kreasi Pala Nusantara Manfaatkan Limbah Kayu Jadi Produk Bernilai saat Ekonomi Lesu
Kreasi Pala Nusantara Manfaatkan Limbah Kayu Jadi Produk Bernilai saat Ekonomi Lesu
Jagoan Lokal
Usia 25, Yoel Punya 3 Gerai Makanan Sehat Berkat Kebiasaan Lama
Usia 25, Yoel Punya 3 Gerai Makanan Sehat Berkat Kebiasaan Lama
Jagoan Lokal
Panen Tebu di Blitar Melimpah, Pabrik GulaIni  Naikkan Target Giling
Panen Tebu di Blitar Melimpah, Pabrik GulaIni Naikkan Target Giling
Program
Budi Daya Maggot, Paiman Berhasil Raup Omzet Puluhan Juta Per Bulan
Budi Daya Maggot, Paiman Berhasil Raup Omzet Puluhan Juta Per Bulan
Jagoan Lokal
SMBC Indonesia Gandeng Komunitas Lokal Perkuat Perempuan Pelaku UMKM
SMBC Indonesia Gandeng Komunitas Lokal Perkuat Perempuan Pelaku UMKM
Training
Suadesa Festival 2025 Dorong Perputaran Ekonomi di Desa Karangrejo hingga Rp3 Miliar
Suadesa Festival 2025 Dorong Perputaran Ekonomi di Desa Karangrejo hingga Rp3 Miliar
Program
Kembangkan Ruang Ekonomi Baru, PGN Gelar Suadesa Festival di Borobudur
Kembangkan Ruang Ekonomi Baru, PGN Gelar Suadesa Festival di Borobudur
Program
Dana Indonesia Berdayakan UMKM Perempuan dan Penyandang Disabilitas
Dana Indonesia Berdayakan UMKM Perempuan dan Penyandang Disabilitas
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Terpopuler
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau