Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Efektif UMKM Tingkatkan "Branding"

Kompas.com - 18/08/2024, 14:19 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

KOMPAS.com - Branding menjadi salah satu kunci penting untuk mengembangkan bisnis, bukan hanya perusahaan besar tapi juga UMKM. Hanya saja, banyak pelaku bisnis yang masih sering melakukan beberapa kesalahan saat melakukan branding, terutama para pelaku UMKM.

Kesalahan yang sering dilakukan misalnya kurang baik dalam melayani kebutuhan pelanggan eksisting hingga memberikan diskon dan promosi yang terlalu berlebihan. Alhasil, semua yang dilakukan justru menimbulkan efek yang negatif pada brand image yang telah dibangun.

Padahal, branding punya peran yang cukup penting dalam membantu meningkatkan omset bisnis.

Agar branding untuk bisnis dan UMKM jadi semakin efektif, ada beberapa strategi yang perlu dilakukan. Dilansir dari Cermati.com , berikut ada beberapa strategi efektif untuk tingkatkan branding UMKM, antara lain:

1. Temukan Niche yang Potensial

Niche merupakan target market yang ingin dibidik atau ditargetkan secara lebih spesifik. Dalam hal ini, sebuah brand harus dapat menemukan niche yang sesuai di pasar. Hal ini supaya bisa menarik minat dan perhatian masyarakat selain dari produk yang telah lebih dulu populer.

Caranya, bisa dengan mencari area yang demand-nya masih belum banyak terpenuhi dan persaingannya tampaknya tidak terlalu berat. Hal ini cukup bertentangan dengan apa yang dipikirkan banyak orang secara umum.

Di mana, mereka cenderung mencari suatu produk yang sedang tren di pasaran, berlomba-lomba impor produk tersebut, hingga terjun ke segmen pasar yang memang sudah ramai alias red ocean.

Pendekatan niche dilakukan untuk menghindari terjadinya perang harga kurang sehat dengan mencari segmen pasar yang kurang diperhatikan.

Sekaligus memberikan kesempatan pelaku bisnis untuk berinovasi dan menawarkan added value yang jauh lebih unik. Contohnya, ada sebuah produk sepatu kesehatan dengan sol khusus yang bisa membantu mengurangi rasa sakit di punggung maupun kaki.

Berhubung produk tersebut pesaingnya masih belum banyak, jadi bisa dikatakan bahwa produk tersebut merupakan kategori blue ocean.

Tentunya hal ini sangat berbeda dengan strategi red ocean. Pendekatan ini lebih justru lebih fokus pada segmen pasar yang dipenuhi dengan ketatnya suatu persaingan.

Fokus dengan niche tertentu memungkinkan sebuah brand mampu menawarkan suatu produk maupun layanan yang memang dibutuhkan di segmen tertentu. Hal ini seringkali bisa mendatangkan keuntungan yang jauh lebih baik dibandingkan tanpa niche.

2. Miliki Unique Selling Point (USP)

Ketika sebuah bisnis ingin agar brand miliknya dilirik calon konsumen di segmen pasar dengan persaingan yang ketat, maka brand wajib memiliki sesuatu hal yang unik.

Keunikan ini merupakan sesuatu yang menonjol dari sebuah brand dan membuatnya memiliki value lebih dibanding produk dari kompetitor lainnya.

Keberadaan USP akan membuat calon konsumen memiliki cukup alasan agar mau membeli produk tersebut dibandingkan yang ditawarkan kompetitor. Tanpa USP, sebuah produk akan tampak sama di pasaran, sehingga calon konsumen tak punya alasan untuk membelinya. Maka dari itu, pastikan untuk membuat produk dengan USP yang kuat.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau