Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Mengatasi Permintaan Diskon 'Harga Teman' Tanpa Canggung

Kompas.com - 29/08/2024, 19:00 WIB
Anagatha Kilan Sashikirana,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pernahkah kamu menghadapi situasi canggung saat teman dan keluarga kamu meminta diskon atau "harga teman" saat membeli produk jualanmu?

Kondisi ini sering dialami oleh para pelaku usaha, tentunya menjadi dilema antara memilih menjaga hubungan atau menghindari kerugian penjualan.

Jika kamu tidak memberikan diskon, kamu khawatir akan melukai perasaan mereka dan berdampak buruk terhadap hubungan pertemanan kalian.

Namun, jika kamu memberikan diskon kemungkinan akan berdampak kerugian pada penjualanmu terlebih lagi jika usaha yang kamu jalankan ini masih merintis. Selain itu, mungkin saja teman-temanmu yang lain ingin mendapat perlakuan yang sama pula.

Oleh karena itu, coba untuk mencari cara lain agar kamu tidak rugi tetapi juga tidak kehilangan teman. Lantas, bagaimana caranya untuk mengatasi situasi yang canggung ini?

Berikut ini beberapa tips yang bisa kamu lakukan saat menghadapi teman atau keluarga yang meminta diskon "harga teman", seperti yang dilansir dari Entrepreneur.com,

Baca juga: Minta Harga Teman hingga Utang Tak Dibayar, Hindari Kebiasaan Ini agar Bisnis Lancar

1. Kirimkan Daftar Harga Terlebih Dahulu

Tentu saat berbisnis, kamu akan mencoba untuk menawarkan produk kepada orang terdekat di lingkungan sekitarmu terlebih dahulu. Tips yang bisa kamu gunakan untuk mengantisipasi permintaan diskon harga khusus teman adalah dengan mengirimkan daftar harga sejak awal menawarkan.

Jika dari awal kamu sudah mengajukan harga jual dari tiap produknya, temanmu mungkin lebih menyadari bahwa harga yang kamu ajukan sudah harga tetap. Hal ini juga sebagai upaya kamu untuk menunjukkan batasan yang jelas terkait harga jual.

Dengan kata lain, sebelum temanmu mengajukan harga diskon, kamu sudah terlebih dulu menegaskan harga jual dengan cara mengirimkannya daftar harga.

2. Tanggapi Dengan Humor

Dalam bisnis, mungkin saja temanmu mencoba meminta harga khusus teman dengan harapan mereka dapat harga lebih murah karena sudah kenal dekat dengan kamu selaku pemilik.

Maka dari itu, kamu juga bisa menggunakan pemikiran yang sama bahwa mereka adalah teman dekatmu, kamu bisa menolak permintaan mereka dengan menyelipkan humor di dalamnya.

Jika kalian sudah berteman, menolak dengan humor rasanya terdengar lebih santai dan mengurangi kecanggungan.

Baca juga: Cara Menjalankan Bisnis Bersama Teman ala Owner Meat Night Club

Kamu bisa menjaga kebijakan harga yang sudah ditetapkan tetapi dengan pembawaan yang ringan sehingga tidak melukai perasaan temanmu.

Misalnya kamu bisa menanggapinya dengan "Kalau kamu beli satu kopi, kamu dapat bonus spesial bisa nongkrong di sini sampai jam tutup, bagaimana?,". Menanggapi dengan cara seperti ini sebenarnya tetap pada kebijakan yang ada tetapi membungkusnya dengan humor.

Pada dasarnya, semua pembeli yang datang bisa menikmati kopi di tempat tanpa ada batasan waktu. Kamu tetap memperlakukan semua pelanggan dengan perlakuan yang sama, tidak membedakan meskipun itu untuk teman sendiri.

3. Menawarkan Alternatif Lain

Jika kamu sudah mencoba menanggapi permintaan diskon "harga khusus teman" dengan cara humor tetapi masih belum berhasil karena temanmu tetap bersikeras, coba tawarkan alternatif lain.

Banyak tawaran manfaat eksklusif yang hanya kamu sediakan untuk orang-orang terdekat saja, baik itu konsultasi gratis, peningkatan gratis, atau paket bundling khusus.

Intinya, kamu bisa memberikan mereka layanan lebih sebagai bentuk bonus. Dengan begitu temanmu merasa lebih dihargai dibandingkan pembeli yang lain. Kamu bisa pertimbangkan alternatif lain ini dengan catatan tidak merugikan penjualanmu.

Misalnya kamu menjual produk jam tangan, kamu bisa tawarkan kepada temanmu bahwa harga jualnya tetap sama tetapi dia mendapat garansi produk satu tahun sementara pembeli yang lain hanya dapat garansi enam bulan saja.

Baca juga: Ingin Membangun Bisnis dengan Teman? Simak 5 Tips dari COO Denyut Bumi

4. Negosiasi Timbal Balik

Tips terakhir yang bisa kamu lakukan jika cara-cara sebelumnya tidak berhasil adalah coba negosiasi timbal balik. Setidaknya meskipun kamu tetap memberikan diskon harga khusus teman, tetapi kamu juga mendapat manfaat lain.

Misalnya kamu memberikan diskon "harga khusus teman", tetapi kamu meminta tolong kepada mereka untuk mempromosikan produk kamu di media sosial mereka masing-masing.

Dengan cara ini kedua pihak tetap mendapat keuntungan dan bisa saling membantu. Perlu diingat, teman yang baik seharusnya mendukung bisnis kamu untuk semakin maju.

Namun, kamu juga perlu menyampaikan pendirianmu dengan penyampaian yang baik dan tidak membuat orang lain tersinggung.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau