Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 3 Strategi Pemasaran HMNS Perfume, Ciptakan Snowballing Effect

Kompas.com, 1 September 2024, 19:49 WIB
Anagatha Kilan Sashikirana,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - HMNS Perfume, jenama parfum lokal yang berjualan secara online sejak tahun 2019 menarik banyak pelanggan karena menawarkan produk berkualitas dengan harga pas di kantong.

HMNS berhasil membawa ketiga founder-nya yaitu Rizky Arief Dwi Prakoso, Karina Innadindya dan Amron Naibaho masuk ke dalam daftar Forbes 30 Under 30 Asia 2024.

Semakin berkembang pesat, HMNS Perfume terbilah jenama parfum lokal terlaris, puncaknya pada tahun 2020 saat pandemi. HMNS Perfume tentu berupaya menuruti keinginan pasar dengan terus menghadirkan inovasi-inovasi baru.

Seperti yang diketahui bahwa HMNS Perfume menggunakan platform online untuk berjualan, strategi pemasaran menjadi salah satu kunci mengapa brand ini bisa booming bahkan hingga hari ini.

Padahal, mengingat produk yang mereka tawarkan ini adalah wewangian, melihat gambar secara daring saja tentu membuat sebagian besar pembeli tidak mengetahui wangi dari parfum tersebut.

Lantas, apa cara yang digunakan oleh HMNS Perfume untuk meyakinkan pasar dan menarik pelanggan dalam memasarkan produk khususnya saat mengeluarkan produk baru?

Baca juga: Founder HMNS Perfume, Berbisnis di Usia Muda Kini Masuk Daftar Forbes

1. Gunakan Metode Komunikasi Wewangian

Dalam bisnis parfum online, pembeli bisa melihat desain luar tetapi tidak bisa mengetahui wanginya, karena wangi harus dicium tidak bisa dilihat.

Strategi dasar yang sebenarnya digunakan oleh setiap bisnis parfum termasuk HMNS Perfume dalam memasarkan produknya adalah dengan menggunakan metode komunikasi wewangian.

Metode komunikasi wewangian yaitu dengan menceritakan apa top notes, middle notes, dan bottom notes dari parfum itu sendiri.

Top notes diartikan sebagai aroma yang pertama kali tercium saat parfum disemprotkan. Middle notes diartikan sebagai aroma parfum yang kedua setelah aroma yang pertama mulai menghilang.

Sementara bottom notes adalah aroma terakhir setelah aroma kedua mulai menghilang.

"Mungkin yang lebih simpel, kasih tahu ini wanginya fresh, manis, dan sebagainya. Ada strategi komunikasi yang seperti itu, cuma masalahnya enggak semua orang mengetahui itu, nah itu challenge-nya di awal," kata COO HMNS Perfume, Amron Naibaho kepada Kompas.com dalam acara BRONIS UMKM edisi 9 Agustus 2024.

Baca juga: Cara HMNS Perfume Kelola Keuangan, Awalnnya Enggak Ambil Profit?

2. Cari Komunitas Fragrance Enthusiast

Mengingat mungkin saja orang awam tidak mengerti dengan metode komunikasi wewangian tersebut, founder HMNS Perfume memutuskan untuk mencari orang-orang yang memang sudah paham dengan komunikasi wewangian, yaitu para fragrance enthusiast.

Mereka yang tergolong fregrance enthusiast sudah lebih paham bagaimana itu aroma fresh, aroma manis, dan sebagainya. Bahkan saat dijelaskan mengenai top notes, middle notes dan bottom notes juga lsudah paham.

"Jadi yang kami lakukan adalah cari orang-orang atau komunitas yang sudah tergolong fragrance enthusiast, kami cari di Twitter dan Facebook, lalu kami engage mereka," pungkas Amron.

Halaman:

Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Terpopuler
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau