Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Bengkel Suryo Motor Binaan YDBA, Raup Omzet Ratusan Juta Sebulan

Kompas.com - 03/09/2024, 19:00 WIB
Anagatha Kilan Sashikirana,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

PURWOKERTO, KOMPAS.com - Mata Sutikno (37) berbinar saat ia mengingat perjalanannya merintis Bengkel Suryo Motor. Sebuah bengkel yang mulanya usaha kecil milik sang ayah, hari ini semakin maju dan berkembang pesat.

Dalam acara kunjungan ke UMKM Banyumas Binaan Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA), Sutikno yang kini menjadi penerus bisnis sekaligus pemilik Bengkel Suryo Motor, menceritakan kisah suksesnya berbisnis bengkel. Semula omzet Rp 32.000, kini Suryo Motor mampu meraup omzet Rp 100 juta dalam sebulan.

Cerita ini bermula sejak tahun 17 September 1999, ayahanda Sutikno, Nastikun (62) membuka usaha bengkel. Tak bermodal banyak, alat yang digunakan pun sederhana.

Memulai Bisnis Bengkel Bermodal Pompa Sepeda

Berbekal pompa sepeda yang dimilikinya, sedikit demi sedikit kegiatan bengkel ia geluti dengan bantuan pompa sepeda tersebut.

Penghasilan pertama yang Nastikun dapat dari usaha bengkelnya tersebut sebesar Rp 32.000. Uang tersebut hingga hari ini masih disimpan sebagai pengingat dan penyemangat bahwa tak mudah membangun usaha dengan modal pas-pasan setelah terjadi krisis moneter.

Baca juga: Dibina YDBA, Bengkel Kampoeng Auto Naik Omzet 10 Kali Lipat

Sutikno kecil pada masa itu sering membantu ayahnya, ia yang mengetahui perjuangan Nastikun merintis bengkel lambat laun Sutikno memiliki tekad untuk meneruskan bisnis ayahnya ini.

“Saya lihat bagaimana usaha Bapak merintis bengkel. Saya tidak dipaksa untuk meneruskannya tetapi dari diri saya sendiri ingin mengembangkan bengkel ini. Bagaimana caranya agar bengkel tidak tertinggal oleh zaman kalau ada perkembangan teknologi,” ujar Sutikno kepada Kompas.com, Senin (2/09/2024).

Untuk Bertahan Perlu Mengikuti Zaman

Memang ada benarnya benar apa yang diucapkan Sutikno. Seiring berjalannya waktu, Bengkel Suryo Motor pun mau tidak mau harus melewati banyak perubahan zaman.

Selain meningkatkan operasional dan manajemen, Sutikno sadar mengikuti perkembangan teknologi memang dibutuhkan agar bisnis keluarga ini bisa terus bertahan.

“Saya semakin sadar ternyata bengkel bukan hanya soal bongkar pasang mesin, tapi ada hal lain yang juga penting di dalamnya seperti manajemen, cara pembukuan, training, teknik, hingga kemajuan teknologi,” ucap pria kelahiran Kebumen, Jawa Tengah tersebut.

Mengingat banyaknya upaya yang perlu dilakukan dalam bisnisnya, pada tahun 2020 Suryo Motor memutuskan untuk bergabung menjadi UMKM Binaan YDBA dan menjadi bagian Himpunan Bengkel Binaan YDBA (HBBA) Banyumas dengan harapan Sutikno bisa semakin membenahi bengkel ini.

“Saya memang belajar banyak dari Bapak secara teknis, tetapi secara teori saya belum dapat jadi banyak istilah di mesin yang saya belum paham,” kata Sutikno.

Baca juga: Cerita Bengkel Azzahra Banyuwangi Bisa Berkembang Setelah Didampingi YDBA

Oleh karena itu, ia manfaatkan pelatihan dan pendampingan ini untuk menggali banyak pengetahuan dan keterampilan baru demi mengembangkan bisnis bengkelnya.

Mulai dari mentalitas dasar, pengetahuan untuk meningkatkan skill, manajemen bengkel, pembukuan sederhana, teknik-teknik, hingga standar pelayanan bengkel.

“Tadinya kami masih menggunakan manajemen laci, sekarang kami mulai menggunakan aplikasi komputer untuk data bengkel untuk catat data customer,” jelas Sutikno.

Awalnya setelah mengubah keuangan dari yang mulanya apa adanya atau “manajemen laci” menjadi berbasis teknologi digital data bengkel, kini Sutikno lebih mudah mengelola keuangan khususnya terkait hutang piutang customer.

Kini Raup Omzlet Ratusan Juta

Dalam acara kunjungan ke UMKM Banyumas Binaan Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA), Sutikno yang kini menjadi penerus bisnis sekaligus pemilik Bengkel Suryo Motor menceritakan kisah membangun bisnisnya.KOMPAS.com/ANAGATHA KILAN SASHIKIRANA Dalam acara kunjungan ke UMKM Banyumas Binaan Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA), Sutikno yang kini menjadi penerus bisnis sekaligus pemilik Bengkel Suryo Motor menceritakan kisah membangun bisnisnya.

Salah satu pelatihan dari segi manajemen ini juga lebih menjernihkan perhitungan Sutikno dalam mengetahui omzet bulanan.

“Alhamdulillah omzet naik dari sebelumnya, data dari omzet itu lebih terlihat karena kami menggunakan data dan kami lebih tahu manajemennya,” pungkas Sutikno.

“Omzet yang sebelumnya di bawah seratus juta perbulan, kini total omzetnya lebih dari seratus juta,” imbuhnya.

Baca juga: Tips Bisnis Bengkel Modifikasi Motor

Pelatihan dan pendampingan yang ia dapat sebagai anggota UMKM Binaan nyatanya mulai memberikan hasil. Perlahan tapi pasti Bengkel Suryo Motor mengalami perubahan yang cukup signifikan.

Kini Bengkel Suryo Motor sudah termasuk ke dalam UMKM Mandiri. Manajemen, operasional, pelayanan, dan kualitas juga semakin mereka tingkatkan.

Kisah di balik keberhasilan Bengkel Suryo Motor membuktikan bahwa usaha kecil di sektor mana pun memiliki peluang untuk menjadi UMKM Mandiri hingga meraih omzet yang jauh lebih tinggi.

Semua itu tentu akan terwujud dengan mengembangkan bisnis yang terus bergerak mengikuti perkembangan zaman.

“Saat ini Suryo Motor ingin lebih tertata rapi, sehingga usaha yang Bapak saya rintis lebih dari 20 tahun bisa mengikuti perkembangan zaman dan juga bisa memberikan pelayanan maksimal kepada customer,” harap Sutikno seraya menutup pembicaraan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau