Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bappenas Temukan Sejumlah PLUT KUMKM Hadapi Kendala dan Belum Optimal

Kompas.com - 04/09/2024, 13:48 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor


JAKARTA, KOMPAS.com
- Kementerian PPN/Bappenas menemukan sejumlah Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi UMKM (PLUT-KUMKM) di berbagai daerah di Indonesia masih menghadapi berbagai kendala sehingga pemanfaatannya belum optimal.

Direktur Pengembangan UMKM dan Koperasi Kementerian PPN/Bappenas Mahatmi Parwitasari Saronto, dalam kunjungannya ke PLUT-KUMKM Kota Bitung dan PLUT-KUMKM Provinsi Sulawesi Utara, mengatakan beberapa PLUT KUMKM di beberapa daerah sudah berkembang secara mandiri dan mampu memberikan layanan yang komprehensif bagi UMKM.

Fakta itu dibuktikan saat Bappenas melakukan studi pendalaman terhadap layanan yang disediakan oleh PLUT.

Studi tersebut dilakukan terhadap seluruh PLUT yang telah berdiri hingga 2023, baik melalui kuesioner maupun melalui kunjungan lapangan.

Kegiatan tersebut merupakan evaluasi terhadap peningkatan pelayanan PLUT-KUMKM di seluruh Indonesia.

“Namun demikian, hasil studi menemukan bahwa sebagian PLUT lain juga masih memerlukan peningkatan fungsi dan layanannya secara optimal,” ujar Mahatmi dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (4/9/2024).

Mahatmi menyebut PLUT-KUMKM Kota Bitung dan PLUT Provinsi Sulawesi Utara misalnya, masih menghadapi berbagai persoalan, mulai dari sisi infrastruktur hingga pemanfaatan secara optimal.

”Komitmen dan dukungan pemerintah daerah perlu ditingkatkan sehingga semakin banyak kegiatan yang dapat dilaksanakan di PLUT dan semakin banyak KUMKM yang dapat terbantu oleh kehadiran PLUT,” lanjut Mahatmi.

Baca juga: KemenKopUKM Dorong PLUT Fokus Bangun Produk Khas Daerah dan Berjejaring

Mahatmi menuturkan meskipun PLUT sudah dibangun sejak 2014 dan saat ini sudah ada banyak dinas lain yang membina UMKM di wilayah kerjanya, Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulawesi Utara tetap harus mengoptimalkan fungsi PLUT-KUMKM untuk layanan pendampingan kepada KUMKM sekitar.

Selain itu, ia menilai masih diperlukan sinergi dengan berbagai pihak, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, hingga pihak swasta, untuk mengoptimalkan peran PLUT-KUMKM.

Sementara itu, Sekretaris Deputi Bidang Usaha Mikro Kemenkop UKM Bagus Rachman, yang juga ikut dalam studi pendalaman yang dilakukan Kementerian PPN/Bappenas, mengatakan pihaknya sedang mempertimbangkan berbagai strategi untuk peningkatan pelayanan PLUT-KUMKM.

Menurut Bagus, saat ini yang perlu dilakukan adalah re-branding, sehingga PLUT-KUMKM tidak hanya berperan sebagai one stop service bagi koperasi dan UMKM, tetapi juga membangun ekosistem bisnis.

“Strategi yang perlu dilakukan secara komprehensif antara lain membangun database KUMKM tenant PLUT-KUMKM dalam sistem digitalisasi PLUT-KUMKM, membangun kerja sama dengan seluruh para pemangku KUMKM, seperti dinas terkait, kampus, asosiasi UMKM, komunitas dan mitra usaha menengah dan besar,” ujar Bagus.

Bagus menegaskan PLUT-KUMKM juga harus menjalankan fungsi inkubasi bagi pelaku usaha mikro dan kecil yang akan naik kelas melalui formalisasi dan penyusunan model bisnis yang inovatif dalam kelembagaan koperasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

Program
25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

Jagoan Lokal
Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Jagoan Lokal
Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jagoan Lokal
Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Training
Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Jagoan Lokal
Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Jagoan Lokal
UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

Program
Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Program
Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Jagoan Lokal
Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Program
Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Program
BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

Program
TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

Program
DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau