Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/09/2024, 11:05 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

TIDAK dapat disangkal bahwa Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peranan yang sangat penting dalam perekonomian Indonesia.

Dengan jumlah lebih dari 60 juta unit usaha dan menyerap lebih dari 97 persen tenaga kerja, posisi UMKM sangatlah vital dan menjadi tulang punggung perekonomian nasional.

Ketika Indonesia dilanda turbulensi ekonomi, UMKM selalu tampil terdepan menjadi bumper dan penyelamat ekonomi masyarakat.

Ketika terjadi krisis ekonomi, UMKM selalu menjadi penopang sehingga ekonomi masyarakat tidak jatuh ke dalam lubang krisis yang lebih dalam.

Pada krisis tahun 1998/1998 dan 2008, UMKM mampu tampil menjadi pahlawan perekonomian. UMKM sanggup menyerap para tenaga kerja yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan terlempar dari sektor industri dan sektor formal.

Pada krisis tahun 2020 akibat pandemi Covid-19, walaupun tidak mampu menjadi pahlawan sebagaimana pada krisis 1997/1998 dan 2008, UMKM mampu menjadi salah satu sektor usaha yang mengalami pemulihan paling cepat.

Namun sayangnya, status sebagai pahlawan serta perannya yang sangat vital dalam perekonomian nasional, tidak serta serta menjadikan UMKM sebagai target utama pembangunan ekonomi nasional.

Bahkan UMKM terkesan “diternakan” dan dipeliharan supaya tetap ada dan bertambah banyak. Sampai saat ini hampir tidak ada pelaku UMKM yang naik kelas menjadi usaha besar atau hanya menjadi kelas menengah dari yang awalnya kelas mikro dan kecil.

Supaya UMKM naik kelas, maka diperlukan kebijakan afirmasi dari pemerintah dan dukungan dari semua stakeholder. Kebijakan dan bantuan yang dibuat harus menyeluruh menyentuh semua aspek, tidak parsial dan “setengah-setengah”.

Permasalahan UMKM

Selama ini, UMKM harus menghadapi permasalahan dari dua sisi sekaligus. Permasalahan pertama berkaitan dengan permasalahan internal di dalam operasional UMKM dan permasalahan kedua berasal dari lingkungan eksternal.

Namun tidak jarang, kedua sisi permasalahan tersebut saling beririsan dan bersinggungan serta berkorelasi satu sama lainnya.

Dari sisi internal, UMKM saat ini masih harus berkutat dengan berbagai keterbatasan, mulai dari keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM), akses terhadap pasar, dan akses terhadap permodalan. Keterbatasan kualitas SDM menjadikan kinerja sebagian UMKM tidak efisien.

Beberapa UMKM dikelola dengan prinsip kekeluargaan sehingga manajemen dan pengelolaan UMKM tidak optimal.

Proses produksi dan pembagian kerja tidak diatur secara profesional sehingga produk yang dihasilkan tidak jarang kurang kompetitif.

Keterbatasan SDM juga tidak jarang menyebabkan proses pencatatan keuangan tidak tersedia dengan lengkap dan baik sehingga arus keluar masuk kas tidak terukur dengan jelas.

Keterbatasan akses terhadap pasar juga menjadi permasalahan yang belum terpecahkan secara tuntas.

Perkembangan teknologi digital yang saat ini terjadi secara masif telah membantu sebagian UMKM. Namun sebagian lain malah berguguran akibat tidak mampu memanfaatkan perkembangan teknologi dengan baik.

UMKM yang dijalankan oleh generasi baby boomer dan generasi X sering kali kesulitan untuk menggunakan teknologi digital dan pada akhirnya tidak sedikit yang usahanya gulung tikar dan tergantikan oleh usaha-usaha rintisan (start-up).

UMKM yang beroperasi di wilayah-wilayah blank spot sinyal juga mengalami kesulitan yang tidak kalah besar.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Terkini Lainnya

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

Program
25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

Jagoan Lokal
Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Jagoan Lokal
Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jagoan Lokal
Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Training
Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Jagoan Lokal
Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Jagoan Lokal
UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

Program
Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Program
Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Jagoan Lokal
Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Program
Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Program
BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

Program
TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

Program
DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau