Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/09/2024, 11:05 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Pasar-pasar elektronik yang berkembang pesat saat ini tidak dapat dimanfaatkan dengan baik oleh para pelaku UMKM yang berada di wilayah-wilayah blank spot.

Pada akhirnya mereka tergantikan oleh pelaku-pelaku UMKM baru yang berada di wilayah terjangkau sinyal dan mampu beradaptasi dengan keberadaan pasar-pasar elektronik.

Masalah lain yang tidak kalah pelik adalah akses terhadap permodalan yang mudah dan murah. Usaha UMKM masih dipandang sebagai usaha yang penuh risiko sehingga tidak banyak lembaga keuangan yang berminat untuk memberikan pembiayaan kepada UMKM.

Jika terdapat lembaga perbankan yang mau memberikan pembiayaan kepada UMKM, maka tingkat suku bunga yang dibebankan akan sangat tinggi sebagai konsekuensi tingginya risiko usaha UMKM.

Akhirnya pilihan pembiayaan bagi UMKM sangat terbatas, menggunakan dana pembiayaan dari lembaga pembiayaan dengan suku bunga pinjaman yang sangat mahal atau menggunakan dana sendiri yang jumlahnya sangat terbatas jika tidak mau dikatakan tidak ada sama sekali.

Permasalahan-permasalahan yang dihadapi UMKM dari waktu ke waktu tidak pernah berubah, bahkan cenderung semakin akut karena tidak pernah diselesaikan ke akar permasalahannya sampai tuntas dan menyeluruh (komprehensif).

Oleh karena itu, diperlukan solusi komprehensif, menyeluruh, tidak parsial, dan menyentuh sampai ke akar masalahnya.

Solusi komprehensif

Selama ini pemerintah, Bank Indonesia, dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah membuat berbagai program untuk membantu pengembangan UMKM.

Namun sayangnya, program-program tersebut masih kurang efektif meningkatkan kinerja UMKM secara keseluruhan. Program-program penguatan dan pengembangan UMKM tersebut terkesan masih parsial dan belum terintegrasi.

Masing-masing pihak memiliki UMKM binaan sendiri-sendiri yang kadang saling beririsan dan sering kali tidak berkaitan.

Seyogyanya program-program UMKM harus saling berkaitan, terintegrasi, dan menyeluruh. Pengelolaan UMKM harus mulai dari hulu sampai hilir, menyelesaikan masalah UMKM dari ujung sampai akhir, menyelesaikan masalah lama tanpa memunculkan masalah baru.

Pemerintah perlu menetapkan target pengembangan UMKM yang tepat dan akurat. Tidak perlu muluk-muluk membangun seluruh UMKM yang jumlahnya lebih dari 60 juta unit usaha.

Pemerintah cukup menetapkan target prioritas yang bisa menjadi sektor kunci untuk UMKM-UMKM lainnya.

Pemilihan target ini bisa disesuaikan dengan program jangka menengah panjang pemerintah, mulai dari sektor usaha yang akan dikembangkan sampai wilayah geografis yang akan pertama diluaskan.

Dari 60 juta unit usaha mungkin hanya sebagian kecilnya saja yang menjadi target prioritas untuk dikembangkan dan dinaikkan kelasnya menjadi usaha menengah besar.

Setelah itu, para pelaku UMKM akan berjalan mandiri menjadi lokomotif ekonomi yang lebih besar dan lebih cepat.

Program pengembangan UMKM bisa dilakukan paralel sehingga efektivitasnya bisa langsung dirasakan. Program pengembangan SDM bisa dilakukan berbarengan dengan program pengembangan akses pasar dan akses permodalan.

Program pengembangan SDM bisa dilakukan oleh pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Program pendidikan vokasi bisa menjadi program unggulan dalam meningkatkan kualifikasi para pelaku UMKM mulai dari pendidikan manajemen keuangan, manajemen produksi, manajemen sumber daya manusia, sampai manajemen pemasaran.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perluas Akses Pasar, KemenKopUKM Gelar Program Startup Go Global 2024

Perluas Akses Pasar, KemenKopUKM Gelar Program Startup Go Global 2024

Program
 Tingkatkan Inovasi Wirausaha Muda, Program Lanjutan Entredev 2024 Digelar

Tingkatkan Inovasi Wirausaha Muda, Program Lanjutan Entredev 2024 Digelar

Program
Hingga Agustus 2024, Bank Lampung Salurkan KUR Rp 583 Miliar

Hingga Agustus 2024, Bank Lampung Salurkan KUR Rp 583 Miliar

Training
Pedagang Makanan Orem-Orem Curhat Ke Calon Wawali Kota Malang Minta Peningkatan Program UMKM

Pedagang Makanan Orem-Orem Curhat Ke Calon Wawali Kota Malang Minta Peningkatan Program UMKM

Training
Nilai Transaksi di Pameran MTQ Nasional ke-30 Diperkirakan Mencapai Rp 6 Miliar

Nilai Transaksi di Pameran MTQ Nasional ke-30 Diperkirakan Mencapai Rp 6 Miliar

Program
OJK Maluku Giatkan Edukasi Keuangan Sasar Desa hingga Kelurahan

OJK Maluku Giatkan Edukasi Keuangan Sasar Desa hingga Kelurahan

Program
Siap Berbisnis Franchise? Simak Tantangannya Terlebih Dahulu

Siap Berbisnis Franchise? Simak Tantangannya Terlebih Dahulu

Training
5 Keunggulan Berbisnis Franchise, Penjualan Bisa Lebih Laris?

5 Keunggulan Berbisnis Franchise, Penjualan Bisa Lebih Laris?

Training
Haidar Bagir Jelaskan Beberapa Kesalahpahaman Konsep Kewirausahaan dalam Islam

Haidar Bagir Jelaskan Beberapa Kesalahpahaman Konsep Kewirausahaan dalam Islam

Training
Fungsi Bazaar dalam Pemberdayaan Ekonomi, Apa Saja?

Fungsi Bazaar dalam Pemberdayaan Ekonomi, Apa Saja?

Program
KemenKopUKM Apresiasi Peran Du Anyam Kenalkan Produk Anyaman NTT ke Kancah Global

KemenKopUKM Apresiasi Peran Du Anyam Kenalkan Produk Anyaman NTT ke Kancah Global

Program
5 Upaya Sederhana Untuk Mengurangi Risiko Siber dalam Bisnis

5 Upaya Sederhana Untuk Mengurangi Risiko Siber dalam Bisnis

Training
KemenKopUKM dan Aisyiyah Kolaborasi Perkuat Peran Perempuan dalam Memberdayakan Ekonomi Umat

KemenKopUKM dan Aisyiyah Kolaborasi Perkuat Peran Perempuan dalam Memberdayakan Ekonomi Umat

Program
Tips Mengelola Retur, Agar Bisnis Terhindar dari Kerugian

Tips Mengelola Retur, Agar Bisnis Terhindar dari Kerugian

Training
Dompet Dhuafa gelar FGD Peran Agama dan Budaya dalam Pemberdayaan

Dompet Dhuafa gelar FGD Peran Agama dan Budaya dalam Pemberdayaan

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau