Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Strategi Pemerintah bersama PNM Berantas Kemiskinan Ekstrem di Indonesia

Kompas.com, 1 Oktober 2024, 17:12 WIB
Anagatha Kilan Sashikirana,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Sehubungan dengan penetapan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals ( SDGs) oleh PBB di tahun 2015, Indonesia diharapkan bisa mempercepat penghapusan kemiskinan ekstrem dari tahun 2030 menjadi tahun 2024.

Target penghapusan kemiskinan ekstrem di Indonesia semakin mendekati titik nol. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2023, penurunan angka kemiskinan ekstrem sangat signifikan hingga menyentuh 0.83%, lebih rendah 1,12 persen dari tahun sebelumnya.

Baca juga: Per Agustus, PNM Mekaar Telah Salurkan Pembiayaan Ultra Mikro Rp 45 Triliun

Staf KHusus Presiden Bidang Ekonomi RI, Arif Budimanta menjelaskan, pemerintah menerapkan strategi percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem di Indonesia melalui tiga pendekatan.

Pertama, pengurangan beban melalui jaminan sosial, bantuan sosial, dan subsidi tepat sasaran. Program percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem di Indonesia dimulai dari konsolidasi agar target dari program-program tersebut tepat sasaran.

"Ada data P3KE (Penyasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem), kemudian dilakukan proses verifikasi dan validasi setiap tahunnya. Atas dasar data P3KE ini maka kemudian diluncurkan berbagai macam program yang dilakukan secara gotong royong melalui kementerian negara, BUMN, BUMS, Pemerintahan daerah, dan masyarakat," jelas Arif dalam acara Diskusi Media di Banyuwangi pada Jumat (27/9/2024).

Baca juga: Tiga Tahun Holding UMi, Jutaan Nasabah PNM Dapat Inklusi Keuangan

Kedua, peningkatan pendapatan melalui program pemberdayaan, kewirausahaan, dan pendidikan. Arif mengatakan, jika pendidikan anak-anak kelompok miskin dipersiapkan sejak awal dan ditopang oleh negara dan menamatkan sekolah lebih tinggi, diharapkan mereka bisa mendapat pekerjaan yang lebih baik.

Ketiga, pendekatan kantong kemiskinan dengan memperbaiki RTLH, kawasan lingkungan, dan sanitasi.

Selain itu, dalam upaya pemberantasan kemiskinan ekstrem, PT Permodalan Nasional Madani (PNM) sebagai lembaga keuangan khusus diberi tugas khusus oleh pemerintah untuk membantu pencapaian target nasional tersebut. Sehubungan dengan hal ini, PNM diberikan penambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar 1 Triliun rupiah untuk disalurkan.

Baca juga: PNM Dorong Minat Baca Anak-anak Pelaku UMKM lewat Sudut Literasi Pantai Bansring

Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi menyampaikan, pada tahun 2019 lalu PNM diamanati untuk mendampingi 1 juta masyarakat subsisten melalui pembiayaan dan pendampingan usaha agar dapat meningkatkan pendapatan mereka.

"Sampai akhir tahun 2019 lebih dari 6 juta penyaluran PNM lakukan dan kami leverage hampir 50 kali lipat dengan pendanaan dari sumber lain," pungkas Arief.

Pembiayaan dan pendampingan bagi usaha rumah tangga di Banyuwangi sendiri dilayani oleh PNM melalui 60 unit yang telah tersebar di seluruh Kecamatan di Banyuwangi.

Dari 167.000 data P3KE di Banyuwangi, tercatat lebih dari 99 ribu perempuan yang termasuk dalam golongan miskin ekstrem telah PNM layani melalui program Mekaar yang memberikan pembiayaan pada perempuan secara berkelompok.

Baca juga: Kisah Ibu-ibu Desa Telemung, Memulai Usaha dari Pinjaman Modal PNM Mekaar

Arief turut menambahkan, peran ibu dalam aspek kemiskinan sangat besar. Kondisi yang sering terjadi adalah suami di PHK sehingga menjadi pengangguran dan istri menjadi tulang punggung ekonomi keluarga dengan menjalani usaha.

"Tugas utama kami menjadi semakin terarah dan mempercepat ketepatan sasaran. Kedepannya tidak sekedar pembiayaan tapi lebih banyak aspek rekayasa sosial yang PNM lakukan," imbuhnya.

Rekayasa sosial ini dikelompokan dalam 866.000 kelompok Mekaar untuk saling berinteraksi membangun jejaring usaha. Di Banyuwangi sendiri terdapat 9.000 kelompok yg bisa dilakukan sinergi program untuk pengentasan kemiskinan ekstrem dan penurunan kemiskinan biasa.

PNM berkomitmen untuk terus mengoptimalkan pemberian modal finansial, intelektual, dan sosial agar kehidupan kelompok subsisten dapat meningkat menjadi lebih baik.

"Menjaga agar mereka yang sudah menjalani usaha agar sustain dan tidak jatuh lagi ke kemiskinan yang sebelumnya berhasil dilalui," ujar Arief.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Terpopuler
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Rp
Minimal apresiasi Rp 5.000
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau