Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rantang Kasih Banyuwangi, Libatkan UMKM untuk Beri Makan Lansia Miskin

Kompas.com, 2 Oktober 2024, 16:00 WIB
Anagatha Kilan Sashikirana,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Upaya pemberantasan kemiskinan ekstrem di Indonesia membutuhkan gotong royong antara kementerian negara, BUMN, BUMS, pemerintah daerah hingga masyarakat. Terkait hal ini, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menggulirkan program Rantang Kasih sejak tahun 2017.

Program Rantang Kasih merupakan program penyaluraan bantuan berupa makanan bergizi setiap harinya untuk memberi makan lansia sebatang kara yang hidup miskin. Program Rantang Kasih telah menyasar lebih dari 3.000 lansia miskin se-Banyuwangi.

Anggaran untuk Rantang Kasih ini bukan hanya dari Pemerintahan Kabupaten, melainkan juga berasal dari Pemerintahan Desa, APBD melalui Dana Desa, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), dan dana CSR.

Baca juga: Strategi Pemerintah bersama PNM Berantas Kemiskinan Ekstrem di Indonesia

Pemerintah Kabupaten Banyuwangi juga menggunakan data Unit Gawat Darurat Kemiskinan (UGDK) untuk memastikan tidak adanya tumpang tindih dalam menyalurkan bantuan ke lansia penerima Rantang Kasih di Banyuwangi.

Hal ini juga turut ditegaskan oleh Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi RI, Arif Budimanta. Ia menegaskan, dalam memberantas kemiskinan ekstrem memang perlu berbasis data seperti data Penyasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE), atau data UGDK tersebut agar bantuan yang disalurkan tepat sasaran.

"Jadi ini juga gunanya data P3KE tersebut, agar yang berhak mendapatkan tidak double bantuan. Jika satu penerima ini sudah dibantu oleh desa, atau Baznas, maka kemudian jika ada bantuan lain bisa diarahkan ke penerima yang lain lagi agar semuanya mendapat bantuan," kata Arif saat diwawancarai di Banyuwangi, Jumat (27/09/2024).

Baca juga: Entaskan Kemiskinan, KemenKopUKM dan Baznas Gelar Pelatihan Vokasional

Program Rantang Kasih hanya menyasar untuk lansia di atas 60 tahun, hidup sebatangkara, terlantar, dan tergolong miskin. Di Kecamatan Blimbingsari, Banyuwangi sendiri tercatat 40 lansia penerima Rantang Kasih.

Camat Blimbingsari, Choirul Anam (45) juga menjelaskan skema pembiayaan dan penyaluran program Rantang Kasih ini turut melibatkan pelaku UMKM sekitar. Setelah dana turun dari pusat, nantinya dana tersebut akan diserahkan kepada UMKM/warung yang menyuplai makanan untuk lansia.

Camat Blimbingsari, Chorul, Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi dan Staf KHusus Presiden Bidang Ekonomi RI, Arif Budimanta mengunjungi UMKM penyuplai makanan Rantang KasihKompas.com - Anagatha Kilan Sashikirana Camat Blimbingsari, Chorul, Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi dan Staf KHusus Presiden Bidang Ekonomi RI, Arif Budimanta mengunjungi UMKM penyuplai makanan Rantang Kasih
Harga untuk makanan dalam satu hari yaitu sebesar Rp. 20.000 untuk satu orang lansia penerima Rantang Kasih. Satu rantang tersebut bisa mencukupi dua kali makan dalam sehari.

Baca juga: PNM Dorong Ekonomi Masyarakat Pesisir Melalui Pengelolaan Terumbu Karang

"Jadi anggaran pusat APBD. Anggaran dari Pemda tersebut nanti diteruskan ke kecamatan, kemudian dari kecamatan akan dicairkan ke rekening warung-warung tersebut. Lalu para pelaku UMKIM atau warung-warung ini yang mengelola dana tersebut untuk membuat menu-menu makanan Rantang Kasih setiap harinya," jelas Choirul kepada Kompas.com.

Lebih lanjut Chorul menjelaskan, di Kecamatan Blimbingsari sudah melibatkan empat pelaku UMKM yang menyuplai dan memenuhi pasokan makanan Rantang Kasih untuk 40 lansia.

Salah satunya, Pemilik Warung FF, Retno Setiawati (40) yang turut menyediakan makanan program Rantang Kasih di Kecamatan Blimbingsari, Banyuwangi.

Retno membuka usaha warung nasi sejak tahun 2017. Pada tahun 2019, Retno mulai bekerja sama dengan Pemkab Banyuwangi untuk menjadi salah satu penyuplai makanan untuk lansia penerima program Rantang Kasih.

Baca juga: Kisah Ibu-ibu Desa Telemung, Memulai Usaha dari Pinjaman Modal PNM Mekaar

Saat ini, Retno ditugaskan untuk menyediakan makanan setiap harinya untuk 10 lansia. Retno sebagai pelaku UMKM mengaku program ini juga berimbas positif pada bisnisnya. Dengan menjadi penyedia makanan untuk Rantang Kasih, setidaknya setiap hari makanan yang ia jual laku untuk 10 rantang tersebut.

"Tentunya program Rantang Kasih ini alhamdulillah bermanfaat untuk keberlangsungan warung saya, jadi lebih dikenal oleh orang-orang juga. Selain itu, saya juga bisa ikut bersedekah, terkadang saya tambahkan lauk untuk menu Rantang Kasih," ujar Retno.

Usaha warung nasi Retno juga semakin berkembang, saat ini ia memiliki lima orang pekerja yang membantunya untuk mengelola masakan setiap harinya.

Biasanya di pagi hari Rantang Kasih sudah disalurkan ke rumah-rumah lansia, kemudian rantang di hari sebelumnya akan dikembalikan ke warung untuk diputar kembali esok hari. Terkadang, saat rantang dikembalikan sering ada catatan kecil dari lansia untuk request menu selanjutnya.

Lebih lanjut Rretno mengatakan, terkadang hal ini juga menjadi kendala yang ia hadapi. Bagaimana caranya untuk memenuhi permintaan lansia yang berbeda-beda.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Terpopuler
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Rp
Minimal apresiasi Rp 5.000
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau