Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TikTok Indonesia Bagikan Rumus Buat Merek jadi Populer

Kompas.com - 07/10/2024, 09:27 WIB
Anagatha Kilan Sashikirana,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com -  Saat ini konsumen semakin kritis dalam berbelanja di TikTok. Merek atau pelaku usaha tidak bisa hanya fokus pada peningkatan penjualan tanpa memerhatikan content marketing.

Di samping itu, merek juga perlu membangun merek dengan kuat untuk meningkatkan popularitas merek itu sendiri. Semua ini saling berhubungan dalam ekosistem penjualan di TikTok menggunakan content marketing.

Head of Brand Partnership TikTok Indonesia, Haswar Hafid mengatakan, seringkali merek atau pelaku usaha selalu fokus terhadap matriks yang sifatnya jangka pendek (short term) saja, yaitu bagaimana caranya terjadi penjualan. Mereka justru melupakan bagaimana meningkatkan branding.

"Nah, merek itu seringkali karena terlalu fokus pada short term, jadinya kelupaan brand building. Padahal, penting juga untuk membangun brand-nya secara berkala, salah satunya dengan membuat konten yang semakin banyak," ujar Haswar dalam acara TikTok Unboxed 2024 di Jakarta, (03/10/2024).

Baca juga: TikTok One Memudahkan Pelaku Usaha Membuat Konten Pemasaran Kreatif

Mengingat pentingnya hal ini, TikTok Indonesia membagikan rumus menjadikan merek populer di TikTok, khusunya melalui pembuatan kampanye pemasaran. Lebih lanjut Haswar mengatakan, rumus ini telah dipelajari dari ribuan kampanye yang sudah berjalan di TikTok.

1. Durasi Kampanye

Rumus pertama adalah durasi kampanye atau pemasaran yang berjalan setidaknya tiga sampai lima minggu.

Misalnya, merek ingin membuat kampanye pemasaran untuk menyambut benjualan edisi bulan Ramadhan, maka kampanye bisa dilakukan tiga sampai lima minggu sebelumnya.

"Paling pertama yaitu durasi kampanyenya. Paling tidak kampanye itu berjalan 3 sampai 5 minggu. Kalau kampanye hanya jalan dua hari atau tiga hari Itu biasanya sedikit menjangkau audiens, maksudnya enggak akan terlalu bagus," pungkas Haswar.

2. Frekuensi Penayangan

Rumus kedua adalah frekuensi penayangan kampanye iklan atau content marketing. sebanyak dua sampai tiga kali penayangan dalam seminggu. Artinya, perlu ada konsistensi tayangan dalam satu minggu agar kampanye optimal.

Baca juga: Content Creator Ini Bagikan Fitur Utama Membuat Konten Promosi di TikTok

"Kemudian, rumus kedua adalah berapa sering iklan itu dilihat? Kami menemukan rumusnya dua sampai tiga kali setiap minggu setidaknya kampanye itu tayang dan dilihat oleh audiens," lanjutnya.

3. Kreativitas

Rumus ketiga untuk meningkatkan ketenaran merek adalah seberapa banyak kretivitas yang dibuat di dalam kampanye tersebut. Merek perlu memperbanyak kreativitas dalam membuat content marketing.

Jadi dalam satu kampanye ada banyak konten-konten kreatif yang dihasilkan dan pemasaran tidak monoton.

"Nah, bagian nomor tiga itu berapa kreativitas yang dibikin? Sekarang ini biasanya paling tidak satu kampanye Itu ada tiga konten kreatif selama kampanye berjalan," lanjut Haswar.

Baca juga: Kenali Sejumlah Karakter Pelanggan Ini saat Berjualan di TikTok

Haswar juga menambahkan, selama ini merek atau pelaku usaha yang masih kecil dan baruingin bangun bisnisnya seringkali kesulitan untuk memproduksi konten.

Untuk memudahkannya, dengan tools TikTok One seperti TikTok Creative Center, symphony assisstant, symphony studio, fitur branded content with creators, dan creator content at scale, merek lebih mudah untuk membuat konten sebanyak-sebanyaknya.

4. Gabungkan Produk

Rumus terakhir adalah menggabungkan iklan In-Feed di TikTok dengan Premium Ads. Haswar mengatakan, jika menggabungkan kedua produk TikTok ini, performa dari kampanye itu sendiri juga lebih meningkat.

Baca juga: Simak Rahasia Membuat Konten dari TikTok agar Penjualan Bisa Maksimal

"Brand building ini ketika dikawinkan dengan performance campaign, hasilnya lebih bagus. Kami menemukan ketika kampanye merek digabungkan dengan performance campaign, audiens lebih gampang ingat iklannya," ucap Haswar.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang


Terkini Lainnya
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Perkuat Koperasi dan UMKM, Mantan Gubernur BI Luncurkan BACenter
Perkuat Koperasi dan UMKM, Mantan Gubernur BI Luncurkan BACenter
Program
Dompet Dhuafa Kenalkan Potensi Ekonomi Kaki Gunung Lawu lewat 'Fun Run'
Dompet Dhuafa Kenalkan Potensi Ekonomi Kaki Gunung Lawu lewat "Fun Run"
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau