JAKARTA, KOMPAS.com - Konten memiliki peran lebih dari sekadar hiburan semata, tetapi juga mampu untuk dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen saat mencari tren dan inspirasi.
Hal ini dibuktikan dari hasil riset konsumen oleh Accenture Song bersama TikTok di tahun 2023 yang mengungkapkan bahwa 60 persen pengguna TikTok secara aktif mencari konten untuk mendapatkan rekomendasi produk yang lebih baik.
Head of Business Marketing TikTok Indonesia, Sitaresti Astarini mengungkapkan, ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan oleh pelaku UMKM agar konten yang dibuat bisa menjangkau lebih banyak customer.
"Mereka tidak hanya tertarik dengan konten video yang menghibur tetapi juga dengan konten yang dapat membantu dalam keputusan pembelian. Di TikTok, konten-konten brand yang menawarkan konten informatif & otentik, promosi menarik, pengalaman belanja yang seamless akan lebih disukai oleh konsumen," jelas Sitaresti pada Rabu, (18/09/2024).
Baca juga: Strategi UMKM Manfaatkan TikTok Marketing untuk Bisnis
Sitaresti mengungkapkan pemahaman ini penting untuk menyambut berbagai event, salah satunya TikTok Mega Sales 2024.
Sitaresti menjelaskan, ada empat persona konsumen di TikTok yang perlu diperhatikan oleh brand. Persona pertama adalah Bargain Hunters (pemburu diskon), pembeli yang langsung membeli saat ada diskon besar dan promo menarik. Persona kedua, Inspirational Hunters (pencari inspirasi) yaitu pembeli yang aktif karena mencari tren dan inspirasi.
Persona ketiga, Effortless Shoppers (pembeli praktis), yaitu pembeli yang ingin serba instan, cepat, dan mudah dalam membeli sesuatu. Persona keempat sekaligus yang terakhir adalah Purposeful Shoppers (pembeli berdasarkan tujuan), pembeli yang menggunakan prinsip dan tujuan pribadi dalam membeli sesuatu.
Baca juga: TikTok Gandeng Kitong Bisa Foundation untuk Berdayakan UMKM Papua
Dalam kesempatan yang sama, salah satu perwakilan brand lokal produk kecantikan yaitu Herborist, turut membagikan strateginya dalam mengoptimalkan TikTok Mega Sales dari tahun sebelumnya.
E-Commerce Assistant Manager Herborist, Yolanda Tuasela mengaku dalam menjangkau konsumennya pihaknya memanfaatkan ekosistem kreatif di TikTok untuk membangun branding yang kuat melalui konten video edukatif dan menarik, serta melakukan sesi LIVE secara rutin.
Baca juga: Tips Jualan Daster Batik di TikTok, Bisa Dapat Omzet Selangit
“Berbagai strategi di TikTok telah membantu kami dalam meningkatkan efektivitas promosi selama momen Big Sales dan Mega Sales. Seperti saat Ramadan kemarin, kami berhasil meningkatkan penjualan meskipun biaya iklan yang dibelanjakan lebih sedikit," jelas Yolanda.
Lebih lanjut Yolanda menambahkan, dampak nyata yang dirasakan oleh Herborist dari membangun ekosistem kretaif di TikTok Selain berdampak positif pada penjualan, kampanye lain di TikTok juga mampu memperluas jangkauan produk Herborist ke seluruh wilayah Indonesia.
Baca juga: Perkuat Peran UMKM, TikTok Indonesia Luncurkan TikTok Jalin Nusantara
Salah satu kreator dengan ciri khas seputar tips lifehacks, Hanssen Benjamin turut membagikan fitur-fitur di TikTok yang bisa membantu para prand dalam membuat konten maupun kampanye lebih kratif dan menarik lebih banyak customer.
Fitur pertama adalah Creator Search Insight untuk menemukan topik dan konten yang sedang populer dan memantau tren terkini. Fitur kedua TikTok Creative Center yang bisa digunakan untuk mecari inspirasi dengan melihat iklan apa yang sedang banyak dilihat, produk yang banyak disukai hingga lagu dan tagar yang populer.
Hanssen juga menunjang kampanye kreatif menggunakan aplikasi CapCut dalam menyunting video karena terdapat fitur yang mudah digunakan untuk menghasilkan video yang dinamis dan menarik sehingga dapat menjangkau audiens lebih luas dan meningkatkan engagement.
Baca juga: Kenali Data Driven Agar Berbisnis Lewat TikTok Lebih Optimal
"Bagi saya ada tiga kata kunci untuk membuat konten promosi brand yang efektif: singkat, padat, dan jelas. Konten juga harus memiliki hook yang khas dan menarik serta call-to-action yang jelas," papar Hanssen.
Lebih lanjut Hanssen mengatakan, alih-alih hanya mempromosikan produk secara hardselling, ada baiknya brand memerhatikan pentingnya membangun hubungan emosional dengan konsumen yang dituju.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.