Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Transformasi Pertanian Kopi di Desa Cikoneng

Kompas.com - 19/10/2024, 17:25 WIB
Anagatha Kilan Sashikirana,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

Pendampingan yang intensif ini membantu petani memahami pentingnya praktik pertanian yang berkelanjutan dan modern, yang pada akhirnya meningkatkan hasil panen dan kualitas kopi. Program ini juga berfokus pada menciptakan hubungan yang lebih kuat antara petani, pemerintah, dan sektor swasta untuk memastikan keberlanjutan jangka panjang.

"Kami tidak bisa melakukannya sendiri. Peran Astra dan para peneliti dalam memberikan solusi ilmiah sangat penting dalam mengatasi masalah yang dihadapi petani," kata Atam.

"Dengan kerja sama ini, kami tidak hanya memperbaiki kondisi lahan, tetapi juga memberikan pelatihan kepada petani tentang cara-cara baru dalam mengelola kebun mereka," imbuhnya.

Peningkatan Produktivitas dan Dampak Ekonomi

Transformasi ini membawa hasil yang sangat signifikan bagi produktivitas kopi di Desa Cikoneng. Sebelumnya, petani hanya mampu menghasilkan 2-3 kilogram kopi per pohon per tahun.

Baca juga: Bank Indonesia Pertemukan Petani Kopi dengan Agregator

Namun, dengan metode pertanian yang baru, produktivitas meningkat menjadi 5-8 kilogram, dan diharapkan bisa mencapai 20 kilogram per pohon di tahun-tahun mendatang.

Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!
Kompas.id
Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!

"Dulu biaya produksi per pohon mencapai 30 ribu rupiah per tahun. Sekarang, dengan metode baru, biaya itu turun hingga 12.500 rupiah. Ini membuat petani bisa mendapatkan keuntungan yang jauh lebih besar," ujar Atam.

Baca juga: Produksi Capai 10.600 Ton, Pemkab Banyuwangi Promosikan Kopi Lewat Festival

Dengan peningkatan ini, petani di Desa Cikoneng mampu meningkatkan pendapatan mereka secara signifikan, lanjut Atam. Keberhasilan ini tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga menurunkan biaya produksi, yang berdampak langsung pada kesejahteraan petani.

Atam mengungkapkan berdasarkan data yang ia miliki, pada tahun lalu pendapatan kelompok taninya di desa ini hanya mencapai Rp 32 juta per tahun. Setelah program ini berjalan, tahun ini pendapatan mereka meningkat hingga Rp 312 juta per kelompok tani per tahun.

Masa Depan Pertanian Kopi di Desa Cikoneng

Dengan perubahan besar yang sudah terjadi, terlihat peluang untuk pertanian kopi di Desa Cikoneng. Para petani kini memiliki keterampilan dan pengetahuan untuk mengelola kebun mereka dengan cara yang lebih berkelanjutan.

Baca juga: Dukung Pebisnis Kopi Lokal, Kemenkop UKM Beri Pelatihan untuk Barista

Tidak hanya itu, keberhasilan program ini juga membuka peluang lebih besar untuk ekspor kopi Cikoneng ke pasar internasional, mereka pun sudah ekspor ke Taiwan.

Selain itu, Atam mengatakan bahwa kopi dari desa ini kini diminati oleh negara-negara Eropa yang tertarik dengan kopi yang diproduksi secara ramah lingkungan.

"Kami yakin kopi Cikoneng bisa bersaing di pasar global, terutama karena permintaan akan produk yang diproduksi secara berkelanjutan semakin meningkat," pungkasnya.

Transformasi pertanian kopi di Desa Cikoneng adalah contoh nyata bagaimana inovasi dan kolaborasi dapat membawa perubahan besar.

Dengan pendekatan yang berfokus pada perbaikan tanah, penggunaan teknologi organik, dan kerjasama antara berbagai pihak, para petani di desa ini mampu meningkatkan produktivitas, menurunkan biaya produksi, dan meningkatkan kesejahteraan mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya
Kajari Kota Malang Blusukan ke Pasar Klojen, Dorong UMKM Miliki Legalitas Usaha
Kajari Kota Malang Blusukan ke Pasar Klojen, Dorong UMKM Miliki Legalitas Usaha
Training
Miliki 45 Juta Peserta Aktif, BPJS Ketenagakerjaan Bidik Pekerja Informal
Miliki 45 Juta Peserta Aktif, BPJS Ketenagakerjaan Bidik Pekerja Informal
Program
Berdayakan Perempuan, Penerbitan Orange Bond oleh PNM Diapresiasi
Berdayakan Perempuan, Penerbitan Orange Bond oleh PNM Diapresiasi
Program
Ekonomi Lesu, Ajang Fashion Show Jadi Panggung Harapan UMKM Fesyen
Ekonomi Lesu, Ajang Fashion Show Jadi Panggung Harapan UMKM Fesyen
Program
Dukung Petani Kopi Lokal, DBS Salurkan 'Blended Finance' ke Adena Coffee
Dukung Petani Kopi Lokal, DBS Salurkan "Blended Finance" ke Adena Coffee
Program
Ekspor Minuman Naik Tajam, UMKM Punya Peluang Tembus Pasar Global
Ekspor Minuman Naik Tajam, UMKM Punya Peluang Tembus Pasar Global
Jagoan Lokal
APINDO: UMKM Jangan Hanya Bertahan, Tapi Harus Berkelanjutan
APINDO: UMKM Jangan Hanya Bertahan, Tapi Harus Berkelanjutan
Training
Dukung Usaha Digital, Kemenko PM Gandeng Google-Meta Luncurkan Program Pemberdayaan
Dukung Usaha Digital, Kemenko PM Gandeng Google-Meta Luncurkan Program Pemberdayaan
Program
Menteri UMKM Janji Dampingi Pengusaha 'Outdoor' untuk Perluas Akses Pasar
Menteri UMKM Janji Dampingi Pengusaha "Outdoor" untuk Perluas Akses Pasar
Training
Kualitas Peralatan Outdoor Lokal Tak Kalah dari Produk Luar
Kualitas Peralatan Outdoor Lokal Tak Kalah dari Produk Luar
Training
Beri Perlindungan Hukum ke UMKM, Pemerintah Gandeng Kongres Advokat Indonesia
Beri Perlindungan Hukum ke UMKM, Pemerintah Gandeng Kongres Advokat Indonesia
Program
Kreasi Pala Nusantara Manfaatkan Limbah Kayu Jadi Produk Bernilai saat Ekonomi Lesu
Kreasi Pala Nusantara Manfaatkan Limbah Kayu Jadi Produk Bernilai saat Ekonomi Lesu
Jagoan Lokal
Usia 25, Yoel Punya 3 Gerai Makanan Sehat Berkat Kebiasaan Lama
Usia 25, Yoel Punya 3 Gerai Makanan Sehat Berkat Kebiasaan Lama
Jagoan Lokal
Panen Tebu di Blitar Melimpah, Pabrik GulaIni  Naikkan Target Giling
Panen Tebu di Blitar Melimpah, Pabrik GulaIni Naikkan Target Giling
Program
Budi Daya Maggot, Paiman Berhasil Raup Omzet Puluhan Juta Per Bulan
Budi Daya Maggot, Paiman Berhasil Raup Omzet Puluhan Juta Per Bulan
Jagoan Lokal
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau