Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri UMKM Sebut Judi "Online" Jadi Biang Kerok Turunnya Daya Beli Masyarakat

Kompas.com, 29 November 2024, 09:37 WIB
Anagatha Kilan Sashikirana,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menyebut maraknya judi online menjadi salah satu biang kerok menurunnya daya beli masyarakat saat ini.

Pasalnya, di awal masa pemerintahannya ini Menteri Maman mendapat banyak laporan terkait menurunnya daya beli masyarakat akhir-akhir ini, sebagai contoh di Pasar Tanah Abang Jakarta, omzet para pedagang mulai menurun.

Baca juga: Menteri UMKM Pastikan Program Entrepreneur Hub Dilanjutkan di Masa Pemerintahannya

"Ini yang sekarang menjadi tantangan kita. Saya banyak dapet laporan di Tanah Abang, omzetnya sudah mulai menurun. Ada banyak faktor, kalau analisa kita, ada dua hal faktor menurunnya daya beli masyarakat," ujar Menteri UMKM Maman Abdurrahman dalam acara Entrepreneur Hub Jakarta Raya Sesi IV dengan tema “Grow and Sustain” di Universitas Trisakti, Jakarta, Kamis (28/11/2024).

Maman mengatakan, pemerintah sering kali dijadikan kambing hitam atas menurunnya daya beli masyarakat karena kinerja pemerintah. Namun, menurutnya, penyebab utama justru berasal dari hal lain.

Baca juga: Penghapusan Utang 70.000 UMKM Tunggu Aturan Internal Bank Himbara

Dalam pemaparannya, Maman menyebutkan beberapa faktor yang menjadi penyebab penurunan tersebut. Maman menyoroti faktor utama yang menyebabkan turunnya daya beli masyarakat adalah karena judi online.

Maman mengungkapkan, merujuk dari temuan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), dalam satu tahun dana yang dihabiskan oleh masyarakat untuk judi online mencapai Rp 960 triliun.

"Saya ingin sampaikan, menurunnya daya beli masyarakat selalu yang dikambinghitamkan pemerintah. Seakan-akan tim ekonomi kita enggak mampu. Enggak. Saya harus bilang problemnya bukan lagi di tim ekonomi. Problemnya adalah judi online," tegasnya.

Baca juga: Erick Thohir Sebut 50.000 UMKM Masuk Ekosistem Tender di Bawah Rp 15 Miliar

Maman menegaskan bahwa dampak dari aliran uang tersebut sangat signifikan terhadap perekonomian. Menurut Maman, seharusnya aliran uang tersebut bisa dimanfaatkan untuk menggerakkan perekonomian, bukan untuk judi online.

"Jadi yang seharusnya uang itu bisa digelontorkan ke bawah. Bayangkan dalam satu tahun ada Rp 960 triliun uang yang lari begitu saja ke judi online, yang seharusnya kalau Rp 960 triliun itu kita belanjakan ke bawah, ekonomi ini bergerak," pungkas Maman.

Baca juga: Menteri UKMKM Dukung PNM Berdayakan 15 Juta Perempuan Pengusaha UMKM

Selain judi online, ia juga menyoroti faktor kedua penyebab menurunnya daya beli masyarakat adalah karena dampak media sosial terhadap metode pemasaran tradisional yang memengaruhi omzet pasar-pasar lokal.

Lebih lanjut, Maman menjelaskan, saat ini kesadaran masyarakat mulai masuk ke dalam metode marketing modern dan ini adalah hal yang perlu disadari oleh para pengusaha UMKM.

"Nah, yang kedua problemnya, apa yang menyebabkan pasar-pasar kita itu mulai menurun omzetnya, yang kedua karena media sosial. Kesadaran masyarakat untuk mulai masuk ke dalam metode marketing modern, metode penjualan baru, yang sebetulnya enggak bisa kita hindari,” ungkap Maman.

Baca juga: Menteri UMKM Meminta Pengusaha UMKM Adopsi Teknologi Digital

Maman juga mengimbau para pengusaha UMKM mulai mempersiapkan diri untuk masuk ke dalam marketing modern yang berbasis digital. Ia juga menekankan pentingnya adaptasi pengusaha UMKM terhadap perubahan zaman dengan memanfaatkan media sosial untuk memasarkan produk.

“Karena kalau bukan kita yang masuk, dari luar yang masuk. Jadi mau enggak mau nih, 60 jutaan orang pengusaha UMKM harus sudah mulai menyiapkan barikade seperti bala tentara. Bala tentara bergerak masuk semua ke media-media sosial, ke media-media digital untuk menjual produk-produknya,” tambah Maman.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau