JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menyebut maraknya judi online menjadi salah satu biang kerok menurunnya daya beli masyarakat saat ini.
Pasalnya, di awal masa pemerintahannya ini Menteri Maman mendapat banyak laporan terkait menurunnya daya beli masyarakat akhir-akhir ini, sebagai contoh di Pasar Tanah Abang Jakarta, omzet para pedagang mulai menurun.
Baca juga: Menteri UMKM Pastikan Program Entrepreneur Hub Dilanjutkan di Masa Pemerintahannya
"Ini yang sekarang menjadi tantangan kita. Saya banyak dapet laporan di Tanah Abang, omzetnya sudah mulai menurun. Ada banyak faktor, kalau analisa kita, ada dua hal faktor menurunnya daya beli masyarakat," ujar Menteri UMKM Maman Abdurrahman dalam acara Entrepreneur Hub Jakarta Raya Sesi IV dengan tema “Grow and Sustain” di Universitas Trisakti, Jakarta, Kamis (28/11/2024).
Maman mengatakan, pemerintah sering kali dijadikan kambing hitam atas menurunnya daya beli masyarakat karena kinerja pemerintah. Namun, menurutnya, penyebab utama justru berasal dari hal lain.
Baca juga: Penghapusan Utang 70.000 UMKM Tunggu Aturan Internal Bank Himbara
Dalam pemaparannya, Maman menyebutkan beberapa faktor yang menjadi penyebab penurunan tersebut. Maman menyoroti faktor utama yang menyebabkan turunnya daya beli masyarakat adalah karena judi online.
Maman mengungkapkan, merujuk dari temuan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), dalam satu tahun dana yang dihabiskan oleh masyarakat untuk judi online mencapai Rp 960 triliun.
"Saya ingin sampaikan, menurunnya daya beli masyarakat selalu yang dikambinghitamkan pemerintah. Seakan-akan tim ekonomi kita enggak mampu. Enggak. Saya harus bilang problemnya bukan lagi di tim ekonomi. Problemnya adalah judi online," tegasnya.
Baca juga: Erick Thohir Sebut 50.000 UMKM Masuk Ekosistem Tender di Bawah Rp 15 Miliar
Maman menegaskan bahwa dampak dari aliran uang tersebut sangat signifikan terhadap perekonomian. Menurut Maman, seharusnya aliran uang tersebut bisa dimanfaatkan untuk menggerakkan perekonomian, bukan untuk judi online.
"Jadi yang seharusnya uang itu bisa digelontorkan ke bawah. Bayangkan dalam satu tahun ada Rp 960 triliun uang yang lari begitu saja ke judi online, yang seharusnya kalau Rp 960 triliun itu kita belanjakan ke bawah, ekonomi ini bergerak," pungkas Maman.
Baca juga: Menteri UKMKM Dukung PNM Berdayakan 15 Juta Perempuan Pengusaha UMKM
Selain judi online, ia juga menyoroti faktor kedua penyebab menurunnya daya beli masyarakat adalah karena dampak media sosial terhadap metode pemasaran tradisional yang memengaruhi omzet pasar-pasar lokal.
Lebih lanjut, Maman menjelaskan, saat ini kesadaran masyarakat mulai masuk ke dalam metode marketing modern dan ini adalah hal yang perlu disadari oleh para pengusaha UMKM.
"Nah, yang kedua problemnya, apa yang menyebabkan pasar-pasar kita itu mulai menurun omzetnya, yang kedua karena media sosial. Kesadaran masyarakat untuk mulai masuk ke dalam metode marketing modern, metode penjualan baru, yang sebetulnya enggak bisa kita hindari,” ungkap Maman.
Baca juga: Menteri UMKM Meminta Pengusaha UMKM Adopsi Teknologi Digital
Maman juga mengimbau para pengusaha UMKM mulai mempersiapkan diri untuk masuk ke dalam marketing modern yang berbasis digital. Ia juga menekankan pentingnya adaptasi pengusaha UMKM terhadap perubahan zaman dengan memanfaatkan media sosial untuk memasarkan produk.
“Karena kalau bukan kita yang masuk, dari luar yang masuk. Jadi mau enggak mau nih, 60 jutaan orang pengusaha UMKM harus sudah mulai menyiapkan barikade seperti bala tentara. Bala tentara bergerak masuk semua ke media-media sosial, ke media-media digital untuk menjual produk-produknya,” tambah Maman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.