Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisnis Laundry Punya Peluang Besar, CEO Ini Sebut karena Orang Semakin Mager

Kompas.com - 09/12/2024, 16:00 WIB
Anagatha Kilan Sashikirana,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bisnis laundry di Indonesia disebut tumbuh secara signifikan dan memiliki peluang yang menjanjikan ke depannya.

Hal tersebut disampaikan oleh CEO Top Coach Indonesia, Tom Mc Ifle dalam rangkaian acara Laundry Innovation Summit (LIS) 2024.

Laundry hari ini adalah bisnis yang menarik. Laundry tumbuh 50 persen dan Indonesia bisa menjadi pasar yang besar untuk laundry dengan berbagai macam alasannya. Bisnis lain banyak yang tutup, tapi laundry naik terus. Kenapa? Karena makin hari, manusia bukan semakin rajin, tapi semakin mager (malas gerak),” kata Tom dalam acara Laundry Innovation Summit 2024 di Jakarta, (9/12/2024).

Tom juga menyoroti perubahan gaya hidup yang menjadi faktor pendorong utama pertumbuhan ini.

“Pekerjaan rumah seperti mencuci baju dan menyetrika dianggap membuang waktu. Orang sekarang lebih memilih menggunakan layanan laundry karena lebih efisien," tambahnya.

Baca juga: Seminar Laundry Innovation Summit 2024 Akan Digelar pada 9-10 Desember

Tom menyebutkan berdasarkan data yang dihimpun, pasar home and laundry care di Indonesia pada tahun 2024 diproyeksikan mencapai nilai Rp 115 triliun, dengan tingkat pertumbuhan tahunan (Compound Annual Growth Rate/CAGR) sebesar 3,65 persen selama periode 2024–2029.

“Di 2024 pendapatan home and laundry care, itu berarti sabun, sabun cuci, detergent, softener, ditambah dengan laundry care, pasarnya itu Rp 115 triliun. Ngeri, teman-teman. tingkat pertumbuhan kita sampai 5 persen,” ungkap Tom.

Laundry Innovation Summit (LIS) 2024, sebuah seminar bisnis yang menghadirkan beragam informasi terkini tentang dunia laundry yang digelar pada 9-10 Desember 2024 di Thamrin Nine Ballroom, Jakarta. Kompas.com/ Anagatha Kilan Sashikirana Laundry Innovation Summit (LIS) 2024, sebuah seminar bisnis yang menghadirkan beragam informasi terkini tentang dunia laundry yang digelar pada 9-10 Desember 2024 di Thamrin Nine Ballroom, Jakarta.

Lebih lanjut, Tom menekankan dari total pasar tersebut, segmen terbesar adalah laundry care, yang diperkirakan mencatat volume pasar sebesar Rp 60 triliun pada tahun 2024.

“Di antara segmen-segmen ini, yang mencapai volume pasar itu laundry care, itu Rp 60 triliun. Ditambah dengan sabun dan kawan-kawan menjadi Rp 115 triliun,” katanya.

Menariknya, 20,3 persen dari pendapatan pasar tersebut dihasilkan melalui penjualan daring, menandai konsumen yang semakin mengandalkan teknologi dan layanan berbasis internet.

“Dan yang menarik adalah, kalau 100 persen penjualan itu terjadi di bisnis Anda, 20 persen-nya akan datang dari online. Misalnya ada orang yang search laundry terdekat, lalu tiba-tiba datang ke satu lokasi tersebut,” ujarnya.

Baca juga: Tren Bisnis Laundry Tahun 2025, Seperti Apa Prediksinya?

Maka dari itu, ia mengingatkan pentingnya kehadiran bisnis laundry di platform digital. Menurutnya, konsumen kini sering mencari layanan laundry melalui pencarian daring.

“Kalau nama bisnis anda tidak muncul di pencarian, Anda akan kehilangan pelanggan potensial. Ini adalah peluang besar bagi yang sudah memanfaatkan digitalisasi,” tambah Tom.

Chief Executive Officer (CEO) PT. Apique Group, Apik Primadya menambahkan, peluang berbisnis laundry tahun 2025 masih terbuka lebar meskipun ada isu ekonomi yang melemah. Apik menyebutkan, masyarakat kelas menengah rentan miskin dan menengah ke bawah.

"Mereka (masyarakat kelas menengah rentan miskin dan menengah ke bawah) masih butuh ke laundry karena lebih murah ke laundry dibanding dia nyuci di rumah. Dibanding mereka setrika sendiri dan sebagainya, mereka masih bisa serabutan untuk ngerjain yang lain," ujar Apik kepada Kompas.com di lokasi, Senin siang.

Ilustrasi bisnis laundry atau binatu. PEXELS/DARYA SANNIKOVA Ilustrasi bisnis laundry atau binatu.

Halaman:

Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau