Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkomdigi: Digital itu Bukan Saing-saingan tapi Berkolaborasi...

Kompas.com - 05/01/2025, 17:00 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid membahas pentingnya mempelajari digitalisasi bersama para pelaku UMKM yang ada di Kampung Keramik Dinoyo, Malang, Jawa Timur.

“Kalau di digital itu, kita bukan saing-saingan, tapi kita berkolaborasi, kita percaya dengan digitalisasi, market atau pasar kita sangat luas. Sehingga caranya bertahan, caranya masuk ke digital adalah beramai-ramai,” kata Meutya saat berkunjung ke Kampung Keramik Dinoyo, Malang, Sabtu (4/1/2025) seperti dilansir dari Antara.

Meutya menilai bahwa keramik merupakan salah satu barang yang dapat dengan mudah menembus pasar internasional. Berbeda dengan makanan yang harus dijual mengikuti perubahan minat masyarakat secara cepat.

Baca juga: UMKM Harus Tahu Manfaat Digitalisasi Operasional Bisnis

Maka dari itu, para pelaku UMKM perlu mempelajari digitalisasi agar penjualan keramik bisa memperluas target pasar karena transaksi pembayaran yang mudah dilakukan. Salah satunya yakni pembayaran daring seperti QRIS.

Di samping itu teknologi baru seperti Artificial Intelligence (AI), dapat membantu menarik minat masyarakat terutama yang berasal dari usia muda, melalui konten-konten pembuatan keramik atau pemasaran yang menarik.

Adanya AI juga membantu pelaku UMKM mempelajari tren keramik apa yang sedang diminati oleh masyarakat atau mempelajari teknik baru dari pengrajin keramik mancanegara.

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid saat berada di Kampung Keramik Dinoyo, Kota Malang, Jawa Timur pada Sabtu (4/1/2025). Dok. Komdigi Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid saat berada di Kampung Keramik Dinoyo, Kota Malang, Jawa Timur pada Sabtu (4/1/2025).
Terkait hal ini, Meutya menyatakan pemerintah memiliki kewajiban untuk memberikan pendampingan pada para pelaku UMKM dalam mempelajari teknologi baru dan menciptakan regulasi yang tepat untuk menjaga keberaturan penggunaannya.

“Kecerdasan artificial (AI) ini juga perlu kami sampaikan, bahwa ini teknologi yang akan merevolusionir banyak hal, termasuk UMKM. Jadi kalau digitalisasi itu kita mendorong pertumbuhan lebih cepat, tapi dengan kecerdasan artificial ini nanti masuk semakin banyak lagi sekarang sudah, itu akan merevolusi cara-cara kita ber-UMKM,” ujar Meutya.

Dalam kunjungannya tersebut, Meutya meminta pemerintah daerah untuk memberikan pendampingan pada pelaku UMKM yang ada, agar teknologi yang ada dapat dimanfaatkan dengan lebih optimal.

Ia juga meminta pemerintah untuk mencari permasalahan yang sedang dihadapi pengrajin dan penjual keramik, sehingga dapat ditentukan bentuk pendampingan yang tepat.

Baca juga: Tren Belanja Online Meningkat, Tanda Pentingnya Digitalisasi UMKM

Meutya mengingatkan pelaku UMKM bahwa pengabaian dan ketidakmauan untuk mempelajari digitalisasi memberikan konsekuensi buruk bagi keberlangsungan penjualan keramik. Salah satunya adalah barang yang dijual tertinggal oleh zaman.

“Kalau kita mau downgrade lama-lama nanti tertinggal, bahkan mohon maaf mati itu menurut prediksi dari pakar-pakar IT dunia akan seperti itu kalau kitanya tidak bergegas,” kata dia.

Dalam acara yang diselenggarakan di Pabrik Keramik Dinoyo, Malang ini, Meutya turut menyapa pengrajin keramik yang hadir dan mencoba pembuatan keramik yang terbuat dari tanah liat bersama Penjabat (Pj.) Gubernur Provinsi Jawa Timur Adhy Karyono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Kisah Kegigihan Buruh Tani asal Malang hingga Punya Toko Sembako

Kisah Kegigihan Buruh Tani asal Malang hingga Punya Toko Sembako

Program
LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

Program
25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

Jagoan Lokal
Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Jagoan Lokal
Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jagoan Lokal
Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Training
Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Jagoan Lokal
Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Jagoan Lokal
UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

Program
Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Program
Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Jagoan Lokal
Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Program
Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Program
BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

Program
TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau