JAKARTA, KOMPAS.com - Siapa yang tak kenal dengan bawang goreng? Pelengkap santap kuliner ini lazim ditemui kalian berwisata kuliner.
Bawang goreng tentu bisa meningkatkan selera saat menikmati makanan yang dihidangkan. Dengan taburan bawang goreng, urusan santap menyantap makanan akan lebih nikmat.
Bawang goreng memang terdengar sederhana. Namun, siapa sangka ada fakta bahwa pelaku UMKM bisa meraup untung besar dari bisnis bawang goreng.
Seperti apa potensi pasar dan keuntungan dari bisnis bawang goreng? Simak ulasannya seperti dirangkum dari laman Kementerian Koperasi.
Usaha bawang goreng punya potensi bisnis dan menjadi salah satu usaha sampingan yang menjanjikan. Tak hanya proses produksi yang mudah dilakukan, melainkan modal bahan baku juga terjangkau.
Bawang goreng pun berpotensi diekspor ke luar negeri. Salah satu pelaku UMKM yaitu Badan Usaha Milik Petani (BUMP) PT. Permata Indah Rubaru berhasil ekspor sekitar 8 kwintal atau 3.000 kemasan bawang goreng ke Belanda.
Baca juga: Cara Sukses Bisnis Bawang Goreng, Auto Cuan Tiap Bulan
Data nilai ekspor bawang merah goreng berhasil tembus mencapai 400.000 dollar Amerika Serikat. atau sekitar Rp 6,3 miliar. Nah, menarik bukan?
Proyeksi ekspor tersebut membuktikan bahwa peluang usaha goreng tidak hanya memiliki minat pasar yang tinggi di Indonesia saja, melainkan ekspor ke luar negeri juga.
Lantas, negara mana yang berpeluang menjadi tujuan ekspor bawang goreng?
Jepang menjadi salah satu negara dengan potensi ekspor bawang goreng yang cukup tinggi setelah Singapura. Berdasarkan data Export Potential Map, Jepang menduduki peringkat ke-4 sebagai negara yang memiliki potensi terbesar ekspor bawang merah.
Nilai potensi ekspor ke Jepang sebesar 1,1 juta dollar Amerika Serikat yakni mencapai Rp17 miliar. Sementara itu, nilai ekspor sebenarnya saat ini telah mencapai 13.000 dollar Amerika Seriat atau setara Rp203 juta.
Baca juga: Cerita Nurul Khotimah Ekspor Bawang Goreng Hunay 300 Kg ke Singapura
Selain itu, beberapa pengusaha lokal juga sudah pernah mengekspor olaha bawang merah ke negeri sakura tersebut. Diketahui salah satu produsen bawang goreng dari brand Hunay telah pernah mengekspor ke negara tersebut sejak tahun 2019..
Pada tahun tersebut, tercatat Hunay mengirim bawang goreng sebesar 990 kilogram dan jumlah kapasitasnya naik mencapai 2 ton pada tahun 2020. Kenaikan ini terus bertambah dengan menerapkan berbagai standar yang harus dipenuhi dalam proses Good Manufacturing.
Negara selanjutnya yang telah membuka ekspor bawang goreng dari Indonesia adalah Malaysia. Dilansir melalui Kemendag.go.id, Menteri perdagangan Agus Suparmanto telah melepas ekspor bawang merah goreng secara simbolis yang diproduksi dari PT. Inti Sumber Citra Rasa ke Malaysia.
Ekspor ini dilakukan dengan mengirimkan 20 ton dari 100 ton bawang merah goreng melalui pelabuhan Belawan, Medan, Sumatera Utara.
Pelepasan ekspor produk ini merupakan wujud konkret Pemerintah bersama para pelaku bisnis untuk terus berupaya menjaga neraca perdagangan.
Baca juga: Nilai Ekspor UMKM Melaui PLBN Badau Perbatasan RI-Malaysia Capai Rp 2,188 Miliar
Adapun nilai potensial ekspor bawang merah di negara ini bisa mencapai 191 juta dollar Amerika Serikat. Total perdagangan bawang merah segar dengan Indonesia mencapai 12 miliar Amerika Serikat
Data ini menunjukkan Malaysia menduduki peringkat 5 setelah negara Jepang. Hal ini tentunya bisa menjadi peluang pasar yang bisa dimanfaatkan bagi para pelaku UMKM di Indonesia agar bisa bersaing hingga ke luar negeri.
Negara selanjutnya yang memiliki potensi ekspor terhadap bawang goreng adalah Amerika Serikat. Terlebih aktivitas ekspor bawang merah ke negara satu ini terbilang cukup tinggi untuk para petani lokal.
Dilansir melalui data Export Potential Map, nilai potensi ekspor bawang goreng di Amerika Serikat ini bisa mencapai 523.000 dollar Amerika Serikat atau sama dengan Rp8,1 miliar. Sementara total perdagangan barang dengan Indonesia berhasil meraih hingga 26 miliar dollar Amerika Serikat.
Baca juga: Kisah Batik Aromaterapi dari Madura, Berhasil Ekspor ke Amerika Serikat
Bawang merah goreng asal Indonesia memang sudah dikenal di Amerika hingga Australia. Permintaannya pasarnya cukup tinggi yang mana datang dari kalangan usaha makanan skala mikro, industri, hingga penjualan ritel.
Negara terakhir yang memiliki potensi ekspor terhadap bawang goreng adalah Filipina. Nilai potensi ekspor di negara ini bisa mencapai 435.000 dollar Amerika Serikat dengan ekspor sebenarnya sebesar Rp1,6 miliar.
Meski nilai tersebut tidak sebesar Thailand, Vietnam, dan Singapura, kebutuhan pasar akan bawang goreng di negara ini cukup tinggi. Konon, masyarakat di sana sangat menggemari bawang sebagai bahan masak maupun topping pada hidangan sehari-hari mereka.
Baca juga: Pemerintah Kota Cirebon Fasilitasi Pelaku UMKM Go Global ke Filipina
Hal ini dikarenakan bawang menjadi salah satu bahan makanan yang mewah di Filipina. Tentunya dampak tersebut menjadikan bawang merah memiliki nilai harga yang cukup tinggi.
Meski begitu, kebutuhan olahan bawang banyak dibutuhkan baik untuk usaha skala mikro hingga industri besar. Hal ini dapat dilihat bahwa pasar bawang merah di Filipina terbilang cukup menjanjikan bagi para petani di Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.