Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Filantropi Masa Depan Berorientasi pada Dampak Sosial Berkelanjutan

Kompas.com - 29/06/2022, 12:00 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kegiatan filantropi selama ini diidentikkan dengan kegiatan memberikan bantuan kepada pihak yang membutuhkan.

Namun seiring dengan berjalannya waktu, filantropi mulai menemukan relevansinya agar kegiatan yang dijalankan dapat memberikan dampak yang jauh lebih besar kepada masyarakat.

CEO Global Tanoto Foundation, J. Satrijo Tanudjojo menuturkan bahwa kegiatan filantropi telah berubah dari yang sebelumnya berupa kegiatan memberikan bantuan sosial, menjadi investasi sosial.

Baca juga: Ingin Cetak Ribuan Wirausaha, Santripreneur Gelar Camp di Bogor

 

Dengan menggunakan terminologi ini, kegiatan filantropi fokus kepada dampak atau hasil atas program-program yang dilaksanakan.

“Dalam bisnis, investasi berarti akan ada keuntungan atau profit. Akan tetapi investasi sosial tidak selalu soal profit. Lebih dari itu, investasi sosial akan memberikan dampak. Jadi, yang pertama adalah dampak apa yang bisa diberikan,” kata Satrijo dalam keterangan resminya pekan ini.

Satrijo menuturkan, dengan fokus kepada dampak atau hasil, kegiatan filantropi yang dilaksanakan bisa menjawab persoalan-persoalan besar yang ada di sebuah negara.

Sementara itu Deputi CEO Temasek Trust, Boon Heong Ng, yang juga menjadi pembicara di Asian Venture Philanthropy Network (AVPN) pekan lalu menjelaskan bahwa filantropi tidak lagi sekedar memberikan uang, namun harus ada tujuan akhir dari kegiatan yang dijalankan.

Baca juga: Andi Sukses Bisnis Perlengkapan Outdoor sembari Jalankan Konservasi Alam

Boon Heong mengungkapkan, saat ini Temasek Trust tak lagi sekedar memberikan dana hibah, namun juga mulai fokus kepada program investasi berdampak (impact investing). Program tersebut telah dilaksanakan oleh Temasek Trust dalam tiga tahun terakhir.

“Keberhasilan ini memvalidasi analisis atau tesis kami tentang potensi dan peluang untuk tetap menerapkan investasi berdampak di Asia dalam rangka memenuhi tuntutan SDG, dan kami tetap mendapat keuntungan dari modal swasta,” jelas dia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com