JAKARTA, KOMPAS.com - Yayasan Perempuan Tangguh Indonesia (PTI) menyebut ada 31 juta disabilitas di Indonesia, dan berpotensi untuk dikembangkan sebagai kekuatan ekonomi.
Ketua Umum PTI, Myra Winarko dalam pertemuan dengan Kementerian Koperasi dan UKM menyebutkan bahwa para penyandang disabilitas jika diberdayakan akan menjadi pribadi yang mandiri.
“Mereka adalah sumber daya manusia yang sangat berpotensi untuk terus dibina dan dikembangkan agar menjadi sosok mandiri secara finansial”, ujar Myra Winarko dalam keterangan resmi, Jumat (5/08/2022).
Baca juga: Indonesia Angkat Isu Akselerasi Adaptasi UMKM di Era Digital pada Forum G20
Untuk itu, YPI konsisten memberikan pelatihan kepada para disabilitas, yang meliputi MUA atau Makeup Artist, Chef, dan Bidang Seni (Art).
Sementara itu, Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, berharap PTI mampu menjadi inkubator bisnis bagi disabilitas.
"Dengan membangun sebuah ekosistem, diharapkan bisa secara berkelanjutan membantu menempatkan SDM disabilitas kepada perusahan-perusahaan yang ada di Indonesia”, ujar Teten.
Sejauh ini PTI telah mengembangkan ekosistem dengan dukungan perusahaan-perusahaan ternama, seperti PT Modena, PT Panasonic Gobel, PT Paragon (Wardah), Danar Hadi, PT Impack Pratama Tbk., dan hingga saat ini sudah menghasilkan banyak alumni disabilitas yang telah berhasil memulai bisnisnya sebagai UMKM.
Jangkauan disabilitas juga bukan hanya di wilayah DKI Jakarta saja, tetapi sudah berkembang hingga ke Bandung, Jawa Barat.
“Di Bandung PTI telah berhasil menciptakan kelompok kerja UMKM disabilitas yang memproduksi telor asin dan jajanan basah. Mereka bahkan telah mempunyai Brand tersendiri dengan nama Telor Asin 3 Jagoan yang sudah dipasarkan keberbagai tempat," ujar Myra.
Baca juga: Dorong Produk Lokal Tembus Ekspor, LPEI Lakukan Program Desa Devisa
Ekosistem pembiayaan juga telah didukung oleh Bank Sahabat Sampurna dan akan segera menyusul dalam waktu dekat Bank BCA dan Bank Mega.
Melihat ceruk pasar UMKM disabilitas masih sangat luas, PTI akan terus memaksimalkan kesempatan untuk mengembangkan diri sebagai startup kaum disabilitas.
Sejumlah rencana besar juga telah dipersiapkan untuk menjaga semua produksi yang dihasilkan, salah satunya dengan menggunakan jasa profesional kurator.
“Untuk produksi disabilitas yang berupa karya seni, kami juga menggunakan profesional kurator, karena PTI mempunyai standar dalam memperkenalkan hasil karya disabilitas”, tambah Myra Winarko.
PTI berencana akan mengeluarkan platform digital sendiri dan akan terus menggandeng banyak perusahaan besar sebagai ekosistem, mengingat Indonesia memiliki jangkauan wilayah yang luas dan akan memudahkan dalam pengembangan ekonomi digital disabilitas.
Pada pameran di Bali Senin, 8 Agustus 2022 mendatang, PTI juga akan menampilkan DISART Festival, yang merupakan pameran dan penjualan hasil karya para disabilitas binaan PTI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.