Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Nury Pujiastuti, Sukses Kembangkan Minuman Aneka Rasa hingga 300 Outlet

Kompas.com - 29/08/2022, 10:00 WIB
Bayu Apriliano,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com - Di usia 33 tahun, Nury Pujiati Asturik berhasil menjalankan bisnis minumannya, Lokita. Nury sudah memiliki 300-an outlet Lokita yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kegigitah Nury dalam mengembangkan usahanya patut dicontoh. Perempuan kelahiran Dusun Deles, Desa Watusomo, Slogohimo, Wonogiri, Jawa Tengah itu menawarkan minuman-minuman aneka rasa yang digandrungi anak-anak milenial.

Lokita adalah produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) asal Wonogiri. Saat ini, ada 50 varian rasa minuman yang ditawarkan kepada para pembeli. Dari puluhan varian tersebut, cokelat paling laris diburu pembeli.

"Lokita adalah minuman premium inovatif pertama di Indonesia, kenapa premium? karena cokelat yang jadi unggulan produk kami adalah hasil dari produksi kita sendiri," kata Nury.

Baca juga: Kisah Sukses Mian, Pengemudi Ojol Banting Setir Pengusaha Ayam Geprek Beromzet Rp77 Juta per Bulan

Nury menceritakan, awal kesuksesannya ini berawal atas keprihatinanya melihat banyak minuman yang menggunakan pemanis buatan. Hal inilah yang membuat Nury tergerak untuk menciptakan produk bebas pemanis buatan.

"Saya itu suka jajan ya, disitu saya banyak melihat minuman-minuman yang dijual pakai pemanis. Terus saya kepikiran untuk membuat produk sendiri yang benar-benar sehat," kata Nury.

Uniknya, bisnis yang digagas Nury sejak bulan Desember tahun 2020 yang lalu tumbuh dengan cepat. Bahkan dengan ketekunan dan keuletan kerja, usahanya kini sudah memberikan lapangan pekerjaan bagi ratusan orang, terutama para anak-anak muda.

Nury menambahkan, mereknya produk minuman kekinian miliknya mengembangkan pasar UMKM dengan menggunakan sistem franchise dan juga kemitraan.

Selain mengembangkan produk minuman, Lokita juga gencar mengkampanyekan tentang kesehatan mental. Keseriusan Lokita dalam mengkampanyekan kesehatan mental dibuktikan dengan menyiapkan wadah bagi masyarakat untuk konsultasi terkait gangguan psikologis.KOMPAS.com/BAYU APRILIANO Selain mengembangkan produk minuman, Lokita juga gencar mengkampanyekan tentang kesehatan mental. Keseriusan Lokita dalam mengkampanyekan kesehatan mental dibuktikan dengan menyiapkan wadah bagi masyarakat untuk konsultasi terkait gangguan psikologis.

Setiap harinya, sekitar 500.000 cup produk Lokita didistribusikan ke ratusan outlet. Harga yang cukup murah mulai dari Rp5.000 sampai Rp15.000 per cup-nya menjadi alasan minuman ini laris manis di pasaran.

Usaha yang dikembangkan Nury dan suaminya ini menargetkan 1.000 outlet dalam setahun ke depan. Jika target tersebut tercapai, diharapkan bisa memberikan lapangan pekerjaan yang luas kepada masyarakat setelah meredanya pandemi Covid-19.

"Saya berharap lokita hadir ini bisa lebih bermanfaat bagi masyarakat," kata ibu dua anak ini.

Produk Lokita diketahui hampir semuanya menggunakan cokelat. Bukan tanpa alasan, Nury menyebut cokelat memiliki kandungan zat yang dapat memberikan efek relaksasi bagi peminumnya, sehingga sangatlah baik untuk menjaga kesehatan tubuh dan mental.

Baca juga: Kisah Pasutri asal Purworejo, Budidaya dan Jual Anggrek Spesies Langka hingga Beromzet Jutaan Rupiah

Selain mengembangkan produk minuman, Lokita juga gencar mengkampanyekan tentang kesehatan mental. Keseriusan Lokita dalam mengkampanyekan kesehatan mental dibuktikan dengan menyiapkan wadah bagi masyarakat untuk konsultasi terkait gangguan psikologis.

"Ternyata banyak anak-anak yang tidak bisa mengkonsultasikan keresahan mereka karena takut dengan biaya konsultasi, makanya kita wadahi dan kita siapkan psikolog gratis buat mereka," ujar Nury.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Yayasan Astra bersama Pemerintah Dorong Transformasi IKM Lokal

Yayasan Astra bersama Pemerintah Dorong Transformasi IKM Lokal

Program
Dorong Rantai Pasok Berkelanjutan, Yayasan Astra Tingkatkan Kapasitas IKM Nasional

Dorong Rantai Pasok Berkelanjutan, Yayasan Astra Tingkatkan Kapasitas IKM Nasional

Program
Desa Binaan IPB University Ekspor 36 Ton Pinang

Desa Binaan IPB University Ekspor 36 Ton Pinang

Training
Tokopedia-TikTok Gaet Ibu-Ibu di Makassar Hasilkan Uang dari Rumah

Tokopedia-TikTok Gaet Ibu-Ibu di Makassar Hasilkan Uang dari Rumah

Program
Dukung Industri Kreatif di Daerah, Pemerintah Bakal Bentuk Dinas Ekraf

Dukung Industri Kreatif di Daerah, Pemerintah Bakal Bentuk Dinas Ekraf

Program
YBDA Dampingi 13.000 UMKM, Fokus ke Manajemen dan Akses Pasar

YBDA Dampingi 13.000 UMKM, Fokus ke Manajemen dan Akses Pasar

Program
Jurus Tokopedia Genjot UMKM, Jagokan Produk Lokal hingga Beri Diskon Konsumen

Jurus Tokopedia Genjot UMKM, Jagokan Produk Lokal hingga Beri Diskon Konsumen

Training
Kisah Kegigihan Buruh Tani asal Malang hingga Punya Toko Sembako

Kisah Kegigihan Buruh Tani asal Malang hingga Punya Toko Sembako

Program
LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

Program
25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

Jagoan Lokal
Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Jagoan Lokal
Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jagoan Lokal
Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Training
Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Jagoan Lokal
Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Jagoan Lokal
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau