MALANG, KOMPAS.com - Perajin asal Kota Malang, Seto Sutrioko (41) sukses mengolah limbah serabut kelapa menjadi pot bunga. Usaha yang dirintis sejak tahun 2020 itu kini setiap bulannya mampu menghasilkan puluhan juta rupiah.
Seto mengatakan awalnya ia hanya mengeluarkan uang sebesar Rp 250.000 untuk memulai usahanya itu.
Tak disangka, produknya mendapatkan permintaan pasar yang besar karena minat masyarakat saat itu terhadap tanaman hias sedang tinggi-tingginya.
Baca juga: 5 Alasan Pegawai Kantoran Perlu Punya Usaha Sampingan
Dalam waktu produksi selama tiga hari pertama, hasil produknya mampu terjual dalam waktu beberapa jam saja. Selain pot bunga, ia juga memproduksi torus atau penyangga tanaman hias.
"Saya yakin kalau kita berusaha, tidak ada hal yang mustahil. Bersyukur sekarang produk saya bisa diterima pasar di luar pulau," kata Seto pada Selasa (20/9/2022).
Pot bunga dan torus yang dibuat hanya berbahan serabut kelapa dan kawat loket. Untuk pot bunga yang dibuat berbentuk segi tiga, segi enam, lingkaran hingga setengah lingkaran.
Produk yang dia buat dipatok dengan harga bervariasi, mulai Rp 8.000 hingga Rp 20.000. Dalam sebulan, usahanya mampu memproduksi sebanyak 2.000 pieces media tanaman hias.
Selain di Malang Raya, kini produknya sudah dipasarkan di Jakarta, Denpasar hingga Pontianak. Berjalannya waktu, usahanya terus berkembang hingga menembus omzet rata-rata mencapai Rp 24.000.000 setiap bulannya.
"Sekarang permintaan pasar masih tinggi, ini saja saya sudah hampir enggak sanggup memenuhi pesanan dari Denpasar dan Pontianak," katanya.
Baca juga: 5 Hal Penting yang Perlu Diingat Saat Memiliki Partner Bisnis
Dari limbah itu, Seto mampu memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Bahkan, dia juga membuka lapangan pekerjaan bagi warga di lingkungan sekitar Jalan Hamid Rusdi Timur, Kelurahan Bunulrejo, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.
Dikatakan, kualitas produk menjadi kunci utama dalam merangkul pasar. Oleh karena itu, dia terus melakukan inovasi untuk menciptakan produk berkualitas dengan harga terjangkau.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.