Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Mama Neli Jumpa, Merawat Tradisi UMKM Pangan Lokal Manggarai Timur

Kompas.com - 08/10/2022, 09:00 WIB
Markus Makur,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

BORONG, KOMPAS.com - Kornelia Lahu Jumpa yang biasa disapa Mama Neli Jumpa (64), seorang ibu rumah tangga di Kampung Peot, Kelurahan Peot, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur merawat usaha mikro kecil dan Menengah (UMKM) pangan lokal bernama Jojong.

Jojong merupakan warisan nenek moyang orang Manggarai, pada umumnya dan Manggarai Timur khususnya.

Saat ini, agak jarang kaum perempuan di Manggarai Timur mengolah jojong yang berbahan jagung dan sorgum untuk dimakan dan dijual demi mendapatkan penghasilan keluarga.

Hanya Mama Neli Jumpa yang setia dan tekun merawat makanan kekhasan masyarakat lokal Manggarai Timur.

Mama Neli Jumpa terus tekun, sabar, fokus dengan keterampilan memasak jojong dengan periuk tanah yang belajar secara otodidak dari orang tuanya.

Kini makanan jojong, bukan hanya sekedar makanan, tetapi menjadi salah satu usaha mikro kecil dan Menengah (UMKM) di Manggarai Timur yang berbasis keterampilan ibu rumah tangga. Bahkan industri kecil berbasis rumah tangga.

"Saya ingin mewariskan keterampilan untuk merawat keberlanjutan dan keberlangsungan makanan khas dari nenek orang Manggarai dan Manggarai Timur. Zaman dulu sebelum mengenal nasi, makanan pokok orang Manggarai dan Manggarai Timur, yaitu jagung, sorgum dan makanan jenis lainnya. Zaman itu padi sangat langka, jadi orangtua memasak nasi jagung, jojong, sorghum. Tahun 1965, orang Manggarai dan Manggarai Timur makan nasi bulgur," jelas Mama Neli Jumpa kepada Kompas.com di kediamannya di Kompleks Peot pada Kamis, (6/10/2022).

Mama Neli Jumpa mengisahkan, sejak zaman Bupati Manggarai Timur, Yoseph Tote sudah menggiatkan UMKM berbasis industri rumah tangga. Salah satu pangan lokal yang dikembangkan sambil merawat warisan ini yakni usaha kecil jojong.

Kornelia Lahu Jumpa yang biasa disapa Mama Neli Jumpa (64), seorang ibu rumah tangga di Kampung Peot, Kelurahan Peot, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur merawat usaha mikro kecil dan Menengah (UMKM) pangan lokal bernama Jojong.KOMPAS.com/MARKUS MARKUR Kornelia Lahu Jumpa yang biasa disapa Mama Neli Jumpa (64), seorang ibu rumah tangga di Kampung Peot, Kelurahan Peot, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur merawat usaha mikro kecil dan Menengah (UMKM) pangan lokal bernama Jojong.

Saat Hari Keluarga Nasional 2016, jelas Mama Neli Jumpa, ada pameran pangan lokal tingkat nasional di Kupang, Ibukota Provinsi Nusa Tenggara Timur. Saat itu Kabupaten Manggarai Timur ikut memamerkan pangan lokal di standnya dengan pangan lokal jojong.

"Saat itu saya bersama dengan tim PKK Kabupaten Manggarai Timur mempraktekkan langsung cara masak jojong," tambah Mama Neli.

Saat itu, jojong laku dan terjual habis di stand-nya dan meraih penghargaan tingkat Nasional. Saat itu tim PKK mendapatkan piala penghargaan.

"Saat pameran itu, Istri Gubernur NTT, Julie Laiskodat makan jojon yang diolah berbahan jagung. Hingga saat ini Istri Gubernur NTT saat berkunjung di Manggarai Timur selalu memesan pangan lokal jojong. Selain itu, pejabat dari Pemerintah pusat yang berkunjung di Manggarai Timur selalu disuguhkan pangan lokal jojong di rumah Jabatan Bupati Manggarai Timur di Kompleks Golo Lada, Kelurahan Kota Ndora, Kecamatan Borong," jelas Mama Neli Jumpa.

Mama Neli Jumpa menceritakan, pernah mengalami keadaan tak punya uang. Di dompetnya hanya ada uang Rp1.000. Tak diduga, Mama Neli Jumpa mendapatkan pesanan untuk membuatkan makanan jojong senilai Rp700.000.

"Pengalaman itu membuat saya terus semangat untuk mempertahankan dan mengembangkan pangan lokal basis industri rumah tangga. Saat ini banyak orang pesan pangan lokal jojong dari Kota Ruteng, Labuan Bajo dan beberapa kerabat di luar Manggarai Timur," kata Mama Neli Jumpa.

Mama NeliJumpa menjelaskan, harga pangan lokal jojong Rp 50.000 dan kalau jojong jagung dicampur dengan kacang keledai dijual dengan harga Rp 75.000.

Halaman:

Terkini Lainnya

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

Program
25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

Jagoan Lokal
Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Jagoan Lokal
Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jagoan Lokal
Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Training
Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Jagoan Lokal
Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Jagoan Lokal
UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

Program
Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Program
Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Jagoan Lokal
Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Program
Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Program
BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

Program
TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

Program
DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau