JEMBER, KOMPAS.com - Jember menjadi salah satu wilayah yang perekonomiannya ditopang oleh perkebunan. Selain tembakau, kopi menjadi komoditas perkebunan yang turut menggerakkan ekonomi di salah satu kabupaten di Jawa Timur ini.
Kopi jenis robusta menjadi komoditas andalan Jember. Ada banyak petani yang menggantungkan pendapatannya pada kopi jenis ini. Karena itu pula, ekosistem bisnis kopi cukup berkembang di wilayah ini.
Tak hanya petani dan pedagang, coffee shop (kedai kopi), pengolahan, hingga coffee roastery (penyangrai kopi) banyak bermunculan. Hal ini lantas membuka kesempatan berbisnis bagi mereka yang tertarik pada kopi.
Baca juga: Cerita Bhakti Bantu Kedai Kopi Lokal Jember Hadapi Persaingan dengan Brand-brand Besar
Seperti yang ditekuni oleh Putu Jaya Abadi (58) pemilik brand kopi Sobat Rindu. Sebagai pecinta kopi, Putu sangat menikmati profesinya sebagai roaster setelah dia pensiun dari tempatnya bekerja.
"Saya membidik segmen pasar penikmat kopi, segmen pasar yang tidak besar namun mereka adalah orang-orang yang mengerti kopi," ujarnya saat berbincang dengan Kompas.com, Sabtu (17/12/2022).
Putu mengungkapkan, ekosistem kopi yang cukup besar di Jember memungkinkan dia belajar dan menekuni usaha baru. Di Jember, dia tak hanya bisa bertemu langsung dengan petani kopi dan penyedia bahan baku, namun juga bisa belajar dan mendapatkan peralatan untuk menunjang usahanya itu di Jember.
"Seperti alat sangrai ini, saya beli dari produsen di Jember. Cukup canggih karena ada sensor yang dihubungkan ke komputer untuk melihat level pemasakan kopinya," ungkapnya.
Meski terbilang baru, konsumen Sobat Rindu milik Putu sudah sampai ke luar Jember. Dia memanfaatkan jaringan pertemanan dan grup WhatsApp untuk memasarkan kopinya.
Untuk memenuhi permintaan, dia juga memasarkan kopi-kopi yang berasal dari luar Jember seperti jenis kopi Kintamani, Bajawa, Mandailing, dan sebagainya.
"Karena segmen yang saya bidik adalah penikmat kopi, kopi yang saya olah benar-benar harus diperlakukan secara detail. Mulai dari ukuran kopi, kadar air, hingga level kematangan. Bagaimanapun, itu sangat berpengaruh terhadap rasa," ungkapnya.
Baca juga: Merintis Kedai Kopi dengan Modal Kecil, Tak Wajib Punya Mesin Kopi
Untuk menjaga kualitas kopi yang dipasarkan, Putu juga langsung berkunjung ke petani kopi guna melihat cara petiknya.
Sementara untuk kopi dari luar daerah, dia memastikan bahwa kopi tersebut berasal dari daerah penghasil kopi yang diharapkan. Di grup WA, dia memiliki jaringan pertemanan dengan para penyuplai kopi tersebut.
Sementara itu, Konsultan Pendamping Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Kabupaten Jember Bhakti Dharmawan menuturkan, kopi dengan brand Sobat Rindu ini menjadi salah satu bagian dari ekosistem bisnis kopi yang mulai bergeliat di Jember.
"Setiap pelaku usaha memiliki segmen sendiri-sendiri, dan Pak Putu membidik segmen yang agak unik yakni penikmat kopi," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.