MALANG, KOMPAS.com - Harga kedelai impor yang terus melonjak memberi efek cukup besar bagi pengusaha tahu di Kota Malang, Jawa Timur.
Hal ini seperti yang dirasakan salah satu pengusaha tahu dengan merek tahu 73, Feri Gunawan di wilayah Sukun. Dia mengatakan, bahan baku tahu berupa kedelai impor dengan kualitas A saat ini menyentuh harga Rp 16.000 per kilogramnya.
Penggunaan kedelai kualitas terbaik dilakukan karena mempengaruhi hasil tahu yang diproduksi.
Baca juga: Dongkrak Pemulihan Ekonomi Pasca-Pandemi, Gubernur Jatim Dorong Perluasan Pasar UMKM
Selain itu, penggunaan bahan baku kualitas A juga untuk menyesuaikan kebutuhan pelanggan, yakni berbagai restauran chinese food serta rumah sakit ternama di Kota Malang.
Feri menuturkan, karena kenaikan harga tersebut, terjadi penurunan produksi hingga 50 persen. Sedangkan, sebelum kenaikan harga kedelai impor, usahanya mampu memproduksi tahu sekitar 500 hingga 700 kilogram.
"Sekarang sekitar 100 kilogram saja sudah baik," kata Feri pada Senin (9/1/2023)
Kondisi yang ada juga membuat ia memangkas para pekerja yang biasa membantu didalam usahanya. Kini ia hanya memiliki 5 pekerja, yang sebelumnya terdapat 7 pekerja.
Untuk harga tahu yang dijual juga mengalami kenaikan. Meski demikian, pihaknya tidak mengurangi ukuran tahu yang dijual.
"Harga tahu naik, tetapi ukuran tetap saya pertahankan, dulu Rp 3.000, sekarang naik Rp 3500 sampai Rp 4000 per potong," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.