Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Alasan Rekening Bisnis dan Rekening Pribadi Harus Dipisah

Kompas.com - 11/01/2023, 11:05 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

KOMPAS.com - Saat pelaku usaha memulai bisnis, salah satu langkah utama yang harus dilakukan adalah membuka rekening bisnis di bank.

Penting untuk memisahkan penyetoran dan pengeluaran bisnis Anda dengan rekening pribadi Anda.

Pelaku usaha dapat memilih bank yang berbeda untuk membuat rekening bisnis dan rekening pribadi atau memilih satu bank yang menawarkan rekening kompetitif untuk keduanya.

Baca juga: 9 Kesalahan yang Harus Dihindari Pelaku Usaha Saat Membangun Bisnis

Berikut ini adalah tiga alasan mengapa Anda sebagai pelaku usaha harus memisahkan rekening bisnis dari rekening pribadi Anda.

1. Pembukuan yang Bersih dan Akurat

Setiap pelaku usaha, tentu ingin memulai bisnis dengan modal kecil. Tapi, sekecil apa pun modal bisnis Anda, jangan pernah menggabungkannya dengan uang pribadi.

Berapa pun modal bisnis Anda simpan di rekening bank berbeda. Dengan demikian, Anda akan lebih mudah membuat pembukuan yang bersih dan akurat, karena Anda dapat dengan mudah memantau setiap pengeluaran dan pemasukan dari bisnis.

Belum lagi jika bisnis Anda tumbuh di tahun-tahun berikutnya, kompleksitas dan volume transaksi Anda pasti akan tumbuh bersamanya.

Anda harus siap untuk mendokumentasikan semua transaksi dengan sangat rinci selama musim pajak setiap tahun. Jika Anda menggabungkan keuangan pribadi dan bisnis, proses ini akan memakan waktu lebih lama.

2. Buktikan Bisnis Anda Bukan Hobi

Jika Anda menjalankan bisnis rumahan, penting untuk memisahkan pengeluaran bisnis dan pribadi.

Hal ini berkaitan dengan pelaporan pajak tahunan. Jangan sampai pajak bisnis dibebankan ke dalam pajak harta pribadi.

Pemisahan rekening pribadi dan rekening bisnis dapat memperjelas, bahwa apa yang Anda lakukan adalah bisnis, bukan sekadar hobi.

Selain itu, jika bisnis Anda telah berbadan hukum, maka wajib memiliki sistem pembukuan tersendiri. Karena, ketika sebuah bisnis berbadan hukum, maka ia akan menjadi badan hukumnya sendiri dan terpisah dari individu yang mendirikan bisnis tersebut.

Baca juga: 4 Tips Menjalankan Bisnis UMKM yang Mampu Bertahan Sepanjang Masa

3. Menunjukkan Profesionalisme

Rekening bank bisnis diperlukan oleh pelaku usaha untuk menerima transaksi kartu bank atas penjualan produk Anda.

Jika Anda memiliki bisnis ritel, Anda juga memerlukan rekening bank bisnis untuk sistem tempat penjualan Anda.

Menjaga keuangan bisnis Anda terpisah dari keuangan pribadi, menunjukkan bahwa Anda berdedikasi dan bersikap profesional.

Selain itu, jika Anda tidak memisahkan pengeluaran bisnis dan pribadi, maka Anda dapat dituntut bertanggung jawab secara pribadi atas tindakan bisnis, yang mana tidak hanya soal transaksi keuangan.

Baca juga: Ketahui 2 Penyebab Bisnis Bangkrut, Salah Satunya Manajemen yang Buruk

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau