Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah UMKM Cianjur Bertambah Pasca-Gempa Bumi

Kompas.com - 19/01/2023, 13:14 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah pelaku UMKM di Cianjur terus bertambah pasca-gempa bumi yang beberapa waktu lalu. Bahkan, sebagian pelaku usaha tersebut sebagian sudah kembali berproduksi.

Kepala Diskoperindag Cianjur Tohari Sastra mengatakan, satu bulan setelah gempa, pihaknya banyak mendapat permintaan pelatihan dan pendampingan dari pelaku UMKM di sejumlah desa terdampak.

"Banyak warga yang mencari informasi ke dinas pendamping di masing-masing desa terdampak tentang tata cara menjadi pelaku usaha, sehingga pekan ini, kami sudah memberikan pelatihan untuk warga dalam mengolah berbagai makanan berbahan baku pisang," katanya sebagaimana dikutip dari Antara, Kamis (19/1/2023).

Baca juga: 8 Kunci Sukses Bisnis Online, Salah Satunya Komunikasi yang Baik

Tohari menyatakan, pihaknya belum bisa menyebutkan jumlah pelaku UMKM baru yang bermunculan setelah gempa. Namun demikian, yang mengajukan pelatihan dan pembinaan sudah lebih dari 15 kelompok yang terdiri dari 5 sampai 10 orang di tiga kecamatan seperti Pacet, Cugenang dan Cilaku.

"Kami sudah siapkan tim untuk pelatihan dan pembinaan bagi warga terdampak agar menjadi pelaku usaha baru, selama serius dalam menjalani pelatihan yang diberikan secara bertahap mulai dari pengolahan sampai dengan pengemasan akan menghasilkan produk unggulan," katanya.

Pemerintah daerah, tutur Tohari, menargetkan 50.000 pelaku UMKM dapat terwujud di tahun 2023 dengan berbagai produk unggulan yang memiliki daya saing hingga keluar negeri seperti produk radio antik dan sambal honje yang sudah merambah pasar Eropa dan timur tengah.

Baca juga: 5 Tips Sukses Merintis Usaha Rice Bowl Rumahan

Tohari menambahkan, satu bulan setelah gempa banyak pelaku UMKM di daerah terdampak kembali berproduksi, sehingga pihaknya akan melakukan pendataan agar mereka mendapatkan bantuan dari pemerintah sebagai upaya pemulihan karena dipastikan mereka banyak terkendala.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com