Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Lisa, Mantan Karyawan Bergaji Dua Digit Resign dan Berdayakan Penyandang Disabilitas

Kompas.com - 17/02/2023, 17:31 WIB
Bayu Apriliano,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com - Bekerja di perusahaan multinasional tentu menjadi impian banyak orang. Apalagi, jika gaji yang diterima sudah dua digit atau lebih dari sepuluh juta rupiah.

Namun, di Kota Semarang, Jawa Tengah tepatnya di Jalan Kedungmundu Raya, Sambiroto, Tembalang, seorang perempuan bernama Lisa Farida (44) rela resign dari pekerjaan tersebut demi memberdayakan penyandang disabilitas.

Bagi Lisa, uang bukan segalanya. Pekerjaan yang sudah mapan pun ia tinggalkan demi memberdayakan penyandang disabilitas.

Saat ditemui di stan Purworejo Expo 2023, Lisa bercerita, usaha fesyen batik miliknya dimulai sejak tahun 2010 yang lalu. Usahanya ini bermula dari keprihatinan melihat realita banyak penyandang disabilitas kesulitan mendapat pekerjaan.

"Awalnya resah melihat banyak teman-teman difabel yang tidak bisa bekerja di beberapa perusahaan. Tidak semua perusahaan bisa menerima difabel dikarenakan kesulitan komunikasi," kata Lisa pada Jumat (17/2/2023).

Saat memulai usaha, Lisa Awalnya hanya merekrut tiga orang tuna rungu untuk diberikan pelatihan dan kemampuan menjahit. Berkat kegigihan, keyakinan dan semangat dalam membantu sesama, usaha Lisa kemudian berkembang dan mampu memberdayakan banyak penyandang disabilitas di sekitar tempat tinggalnya.

"Sejak awal kita memang banyak memberi pelatihan terutama tuna rungu tapi juga ada beberapa yang lain seperti tuna daksa dan tuna grahita," kata ibu satu anak ini.

Usaha yang diberi nama Anindya Batik Difabel ini tak hanya bertujuan mencari laba, melainkan juga konsen pada pemberdayaan difabel. Bahkan beberapa sudah mandiri dan mampu membuka bisnis baru di tempat lain berkat dampingan Lisa.

Seorang perempuan bernama Lisa Farida (44) rela resign dari pekerjaan tersebut demi memberdayakan penyandang disabilitas untuk bersama-sama mengembangkan UMKM fesyen. Bagi Lisa, uang bukan segalanya. Pekerjaan yang sudah mapan pun ia tinggalkan demi memberdayakan penyandang disabilitas.KOMPAS.com/BAYU APRLIANO Seorang perempuan bernama Lisa Farida (44) rela resign dari pekerjaan tersebut demi memberdayakan penyandang disabilitas untuk bersama-sama mengembangkan UMKM fesyen. Bagi Lisa, uang bukan segalanya. Pekerjaan yang sudah mapan pun ia tinggalkan demi memberdayakan penyandang disabilitas.

Dengan konsep pemberdayaan difabel, sudah tak terhitung lagi berapa difabel yang Lisa berdayakan hingga sukses membuka usaha mandiri. Ia tak ingin Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) hanya menjadi ladang mencari keuntungan belaka. Lebih dari itu, Lisa ingin ilmunya terus bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan.

"Kami sering merekrut mereka, setelah kita rekrut kita berikan pelatihan dan sekaligus produksi. Setelah mereka bisa, kan mereka ada yang menikah, ada yang dapat orang Kebumen, Magelang, Pekalongan nah itu mereka buka di tempat masing-masing. Itu yang kita lakukan terus menerus hingga sekarang," kata Lisa.

Di rumah produksinya, para difabel dibekali dengan pelatihan membuat desain, pola, menjahit hingga finishing. Produk yang dihasilkan pun juga bermacam-macam mulai dari baju, seragam, dan sejumlah kerajinan tangan.

Pola merekrut penyandang disabilitas untuk pemberdayaan sudah dijalani Lisa sejak 12 tahun yang lalu. Ia berprinsip, membagi ilmu yang ia dapatkan akan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat khususnya bagi penyandang disabilitas.

"Jangan sampai ilmu yang sudah ada itu sia-sia jadi tetap kita bagikan kepada teman difabel. Saat ini yang masih produksi di Anindya Batik Difabel masih tujuh orang," kata Lisa.

Seorang perempuan bernama Lisa Farida (44) rela resign dari pekerjaan tersebut demi memberdayakan penyandang disabilitas untuk bersama-sama mengembangkan UMKM fesyen. Bagi Lisa, uang bukan segalanya. Pekerjaan yang sudah mapan pun ia tinggalkan demi memberdayakan penyandang disabilitas.Dok. Pribadi Seorang perempuan bernama Lisa Farida (44) rela resign dari pekerjaan tersebut demi memberdayakan penyandang disabilitas untuk bersama-sama mengembangkan UMKM fesyen. Bagi Lisa, uang bukan segalanya. Pekerjaan yang sudah mapan pun ia tinggalkan demi memberdayakan penyandang disabilitas.

Perjalanan UMKM Anindya Batik Difabel ini tak sepenuhnya lancar. Bahkan di awal pandemi Covid-19, usaha ini terkena dampak yang cukup parah hingga omzet menurun drastis. Namun Lisa tak tinggal diam. Di pertengahan pandemi, ia berhasil bangkit dengan berinovasi membuat produk masker.

Masker kain karya teman-teman difabel menjadi salah satu penolong Anindya Batik Difabel saat ekonomi tengah terpuruk. Waktu itu, pendapatan dari berjualan masker kain cukup memuaskan hingga bisnis ini bertahan hingga sekarang.

Halaman:

Terkini Lainnya

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

Program
25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

Jagoan Lokal
Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Jagoan Lokal
Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jagoan Lokal
Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Training
Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Jagoan Lokal
Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Jagoan Lokal
UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

Program
Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Program
Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Jagoan Lokal
Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Program
Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Program
BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

Program
TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

Program
DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau