JAKARTA, KOMPAS.com – Mengimpor daging kemudian memasarkannya di Indonesia adalah kegiatan bisnis yang dilakukan oleh MeMeat Indonesia.
MeMeat menawarkan daging sapi dari berbagai negara, seperti Australia, Amerika, Jepang, dan Korea, dengan memanfaatkan teknologi berupa online shop dalam penjualannya.
Bisnis yang dimulai pada tahun 2019 ini, bermula saat sang owner Christopher Yapvian, baru menyelesaikan studinya di Australia dan ingin membangun bisnis di Indonesia.
Baca juga: Cerita Kolaborasi Nevertoolavish dengan Brand Clarks Originals Asal Inggris
Ia mengaku bukan tipe pekerja kantoran, sehingga membangun bisnis menjadi pilihannya.
“Kenapa awalnya mau bisnis daging? Karena orangtua pacar saya terjun di dunia ini sudah lama sekali dan perusahaannya cukup ternama di Indonesia. Istilahnya nomor satu atau duanya buat penjual daging, gitu,” kata Christopher kepada Kompas.com, Jumat (24/2/2023).
Christopher kemudian mengawali perjalanan bisnisnya sebagai reseller daging tersebut. Hanya saja, ia menjualnya dengan cara berbeda.
“Saya memulainya dengan jualan online, karena dulu tidak ada dunia (jualan) online,” ujarnya.
Dengan modal awal Rp 20 juta, ia mengalokasikan sekitar Rp 8- 9 juta untuk membeli satu unit freezer.
Awal tahun 2020, dunia dilanda pandemi Covid-19 yang menyebabkan semua orang tak bisa bepergian.
Tapi Christopher tak menyangka, kondisi tersebut justru membuat bisnisnya berkembang pesat.
“Dengan adanya aturan pemerintah yang mengharuskan berbagai pusat perbelanjaan tutup dan dibatasinya aktivitas orang di luar rumah, maka kegiatan penjualan secara online ini menjadi sebuah nilai plus bagi MeMeat,” jelas Christopher.
Baca juga: Cerita Nurchaeti, Dapat Pesanan Ekspor Keripik Nangka Senilai Rp17 Miliar di Trade Expo Indonesia
Tak main-main, omzet MeMeat melonjak hingga menyentuh angka miliaran rupiah.
“Dulu awal-awal (2019) sebelum pandemi, paling omzetnya kita itu cuma 100-200 juta doang. Tapi saat pandemi itu, online kita mencapai 2-3 M per bulan, minimum. Kalau ada hari besar seperti lebaran bisa mencapai 5-7 M,” ungkapnya.
Jumlah reseller MeMeat diakui Christopher juga melonjak drastis. Dari yang awalnya kurang lebih 70 reseller, menjadi 200 reseller.
Terhitung setelah satu tahun bisnisnya berjalan, Christopher mulai melakukan ekspansi besar-besaran. Tak hanya sebagai reseller, ia mulai memberanikan diri mengimpor daging dari luar.
Untuk pengirimannya, MeMeat melayani pengiriman dengan menggunakan kurir sendiri dan memberikan fasilitas bebas biaya antar atau free ongkir untuk wilayah Jabodetabek.
Hingga saat ini, MeMeat juga melayani pendistribusian daging untuk kebutuhan-kebutuhan di hotel, restoran, dan cafe (termasuk steak house di dalamnya) ke lebih dari 100 tempat di Indonesia.
Baca juga: Cerita Nurul Khotimah Ekspor Bawang Goreng Hunay 300 Kg ke Singapura
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.