Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Cara Membuat Strategi Business Continuity Plan agar Perusahaan Untung

Kompas.com - 21/06/2023, 20:05 WIB
Rheina Arfiana,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hal tidak terduga seperti bencana alam memang bisa memengaruhi kesinambungan perusahaan. Padahal fenomena itu, tidak dapat dihindarkan.

Akan tetapi, kamu tidak perlu khawatir karena hal itu bisa diantisipasi dengan membuat Business Continuity Plan (BCP) yang baik dan benar.

BCP adalah strategi dan rencana yang dibuat untuk mengantisipasi dampak dari suatu hal yang bisa menyulitkan perusahaan.

Dengan menggunakan BCP, perusahaan bisa memulihkan aktivitas operasional lebih cepat dan lebih unggul dari kompetitor pasca bencana.

Oleh karena itu, penting untuk menerapkan strategi BCP. Berikut ini lima cara membuat business continuity plan yang bisa dilakukan.

Baca juga: 5 Alasan Kamu Harus Membuat Business Plan

1. Melakukan analisis risiko

Kamu harus menganalisis risiko yang mungkin terjadi di perusahaan lebih dulu. Tindakan ini bisa disebut sebagai penilaian risiko.

Bagian risiko yang harus dinilai, memuat kegiatan atau lingkungan internal perusahaan dan lingkungan eksternal yang memengaruhi kinerja perusahaan saat melakukan bisnis.

Contoh penilaian risiko dalam lingkup internal perusahaan memuat keamanan jaringan komputer. Sementara itu, lingkup eksternal bisa seperti bencana alam yang mempunyai potensi merusak prasarana perusahaan.

2. Menganalisis dampak bisnis yang terjadi

Setelah mengetahui risiko, kamu harus memastikan dampak bisnis dari risiko yang dijelaskan sebelumnya.

Dampak tersebut dapat mempunyai sifat revenue atau hal yang berhubungan dengan finansial dan non-revenue atau hal yang berhubungan dengan regulasi, stakeholder, dan reputasi perusahaan.

Analisis dampak bisnis bisa membantumu mengenali krisis yang mungkin terjadi di proses bisnis, sistem IT, dan lainnya.

Untuk membuat analisis tersebut, Kamu mesti membuat catatan dari semua kegiatan, fasilitas, dan sistem perusahaan. Kemudian, tentukan tingkat dampak yang dirasakan saat bencana.

Baca juga: 5 Strategi Bisnis Ampuh untuk Hadapi Persaingan Era Digital

3. Membuat perencanaan

Kamu harus membuat rencana utama dan alternatif saat terjadi krisis. Sebaiknya rencana yang dibuat bisa dengan mudah dilakukan.

Perencanaan ini dapat mengikuti dari beberapa aturan perusahaan maupun regulasi pemerintah, sehingga buatlah rencana yang menyeluruh dan memuat segala aspek bisnismu.

4. Mengembangkan rencana yang sudah dibuat

Rencana yang sudah dibuat, mesti dikembangkan untuk mencari tahu tindakan yang harus dilakukan ketika tahap pemulihan.

Kamu dapat berunding dengan semua karyawan perusahaan untuk mengetahui tindakan strategis yang mesti dilakukan sesuai bidang pekerjaannya.

Di mana tahap ini juga memungkinkan supaya semua karyawan ikut serta berpartisipasi saat terjadi krisis di perusahaan.

Baca juga: Strategi Jalankan Organic Marketing untuk Tingkatkan Loyalitas Konsumen

5. Melakukan uji coba dan audit

Terakhir, rancangan business continuity plan yang sudah dibuat belum bersifat selesai. Kamu mesti melakukan uji coba rencana yang sudah dibuat lebih dulu melalui beberapa tindakan pelaksanaan.

Kemudian, lakukan audit untuk menilai keefektifan dari rencana itu. Jika terdapat kekurangan, perbaiki sampai rencana yang dibuat sudah tepat dan efektif untuk dilakukan saat bencana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com