Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Tahapan Business Life Cycle, Pelaku Usaha Wajib Tahu!

Kompas.com - 30/06/2023, 10:03 WIB
Rheina Arfiana,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Suatu usaha atau bisnis akan melalui tahapan siklus business life cycle, baik itu UMKM maupun perusahaan besar. Siklus ini meliputi siklus hidup pada produk dan seluruh industri di dalamnya.

Business life cycle atau siklus hidup bisnis merupakan tahapan pertumbuhan dan perkembangan yang dilalui perusahaan dari awal hingga akhir, di mana konsep tersebut sangat penting dalam mengoptimalkan keuntungan dan operasional proses bisnis.

Oleh karena itu, sebagai pelaku usaha, kamu harus memahami tiap tahapan dan menganalisa di tahap mana perusahaanmu berada. Berikut ini beberapa tahapan business life cycle yang harus diketahui.

Baca juga: 5 Cara Membuat Strategi Business Continuity Plan agar Perusahaan Untung

1. Permulaan

Tahap permulaan merupakan fase terjadinya pengembangan bisnis, di mana perusahaan mulai membuat produk atau melayani target audiens.

Pada tahap permulaan bisa dibagi menjadi dua aspek, yakni riset pasar dan pencarian dana yang terjadi sebelum perusahaan secara resmi dimulai.

Di sisi lain juga memiliki rencana untuk merilis dan menginisiasi penciptaan produk atau layanan.

Kata lainnya, tahap permulaan berisi waktu perencanaan bisnis dari sebelum perusahaan dirilis hingga menggapai tingkat stabilitas kritis pertama.

Dalam tahap ini, pemilik perusahaan membuat produk prototipe lalu mencoba menjualnya, kemudian mengumpulkan dan mengevaluasi tanggapan, serta mencari sumber pembiayaan.

Baca juga: Syarat Dokumen, Prosedur, dan Tahapan Mendirikan PT dan CV

2. Pertumbuhan

Selanjutnya, di tahap pertumbuhan perusahaan sudah mulai menghasilkan pendapatan secara konsisten dan arus kas meningkat.

Pada tahap ini tepat untuk mengartikan kembali tujuan bisnis, mengatur ulang kinerja, memperkuat strategi pemasaran, dan lainnya. Tak hanya itu, budaya perusahaan juga mulai sepenuhnya terwujud.

3. Pendewasaan

Pada tahap pendewasaan, penjualan dan keuntungan pada bisnis perusahaan mulai menurun, tetapi lebih stabil.

Hal ini karena bisnis perusahaan berjalan sesuai model bisnis, peraturan yang jelas, dan mempunyai pelanggan yang loyal. Di sisi lainnya, semakin banyak potensi munculnya pendatang baru sebagai kompetitor.

Baca juga: Strategi Meningkatkan Keunggulan Kompetitif Bisnis, Ini Caranya...

Meskipun demikian, perusahaan yang memiliki keinginan untuk berkembang secara berkelanjutan akan meningkatkan jangkauan pemasaran produk, memperkenalkan layanan baru, dan lainnya.

Hal tersebut yang menyebabkan terbentuknya tanggung jawab sosial perusahaan yang baru dan berkualitas.

4. Decline atau exit

Terakhir, tahap decline di mana siklus hidup bisnis yang kemungkinan menjadi akhir perjalanan karena semua penjualan, keuntungan, dan arus kas menurun.

Hal tersebut bisa terjadi saat perusahaan tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan bisnis yang berubah atau perusahaan kehilangan keunggulan kompetitif di pasar.

Baca juga: Pelaku UMKM! Simak 5 Keuntungan dari Bangun Networing yang Luas

Akan tetapi, bisa saja tahapan ini menjadi awal baru perusahaan, karena bisnis dihadirkan dua pilihan.

Pilihan tersebut yakni memperluas bisnis ke titik penemuan kembali atau keluar sepenuhnya dari industri.

Apabila memutuskan untuk mempertahankan perusahaan, pelaku usaha harus melakukan strategi. Misalnya seperti melakukan branding, membuat kemasan baru, dan sebagainya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com