Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebutuhan Pendanaan UMKM akan Capai Rp 4.300 Triliun Pada 2026

Kompas.com - 17/07/2023, 10:04 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga konsultan EY Parthenon Indonesia memproyeksikan total kebutuhan pembiayaan UMKM nasional pada 2026 akan mencapai Rp 4.300 triliun dengan kemampuan supply hanya Rp 1.900 triliun.

Partner EY Parthenon Indonesia, Strategy and Transactions, Anugrah Pratama menyebut terdapat selisih atau gap sebesar Rp 2.400 triliun dari total kebutuhan pembiayaan bagi UMKM.

“Kesenjangan dapat terus melebar jika kondisi pasokan pembiayaannya tetap sama tanpa dibarengi kebijakan pendukung tambahan. Insentif pendanaan yang menarik tentunya akan mendorong peningkatan pasokan pembiayaan,” ujar Anugrah dalam penjelasan resminya pekan lalu.

Baca juga: Tips dan Strategi Penting untuk Dagang di Masa Endemi

Dia menyatakan, Fintech lending dapat memainkan peran yang lebih besar karena risk appetite dan aksesibilitas platformnya lebih cocok dengan UMKM.

"Oleh karena itu, pengambilan langkah yang tepat sangat penting agar pembiayaan tidak salah sasaran dan terhindar dari kesenjangan yang semakin besar,” kata Anugrah.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal AFPI, Sunu Widyatmoko mengungkapkan AFPI sebagai asosiasi yang menaungi penyelenggara Fintech P2P Lending, merasa perlu melakukan pemetaan segmentasi UMKM untuk mengetahui lebih rinci mengenai kondisi UMKM di Tanah Air. Pemetaan diperlukan agar pendanaan yang diberikan ke UMKM tepat sasaran.

Baca juga: Kisah di Balik Buangdisini, Usaha Pencacahan Sampah Plastik yang Dirintis 3 Pemuda

“Harapannya anggota AFPI dapat menambah visibilitas terhadap potensi UMKM ke depan, sehingga menjadi sumbangsih nyata kami terhadap pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Sunu.

Adapun empat segmen segmentasi baru yang hasil riset AFPI dan EY, yakni Kelompok Bisnis Prospektif; Kelompok Kebutuhan Dasar; Kelompok Bisnis Konvensional Bertahan; serta Kelompok Bisnis Unggul.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau