Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Kesalahan Digital Marketing yang Harus Dihindari Pelaku UMKM

Kompas.com - 18/08/2023, 20:42 WIB
Nur Wahyu Pratama,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Kompas.comDigital marketing menjadi salah satu cara promosi produk yang paling mudah dan memiliki cakupan yang luas untuk saat ini.

Selain itu, dengan menggunakan digital marketing, pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) tidak perlu menyiapkan dana untuk biaya pemasaran.

Bahkan, dengan adanya pemasaran secara digital, para pelaku UMKM dapat terhubung dengan mudah dengan konsumen melalui online, konversi penjualan yang lebih tinggi bagi konsumen tertarget, dapat melayani konsumen secara real time, hingga memiliki potensi peningkatan daya jual.

Baca juga: 5 Macam Digital Marketing yang Dapat Meningkatkan Keuntungan Bisnis

Namun demikian, belum semua pelaku usaha memahami strategi digital marketing, sehingga tak mendapatkan hasil yang maksimal.

Agar tak salah langkah, berikut kesalahan-kesalahan yang harus dihindari para pelaku UMKM dalam melakukan digital marketing, seperti yang telah dirangkum dari berbagai sumber.

1. Tidak memahami target market

Sangat penting memahami siapa yang akan membeli produk kita, mulai dari jenis kelamin, usia, tempat tinggal, pendapatan, dan gaya hidup.

Apabila target market sudah sesuai, maka produk akan lebih mudah menyasar target market, karena produk kita yang akan menjawab kebutuhan mereka.

2. Kurangnya riset

Tak jarang para pelaku UMKM tidak melakukan riset lebih dulu sebelum memasarkan produknya, seperti riset mengenai permintaan konsumen, riset sasaran pasar, dan juga tren-tren pemasaran terkini yang kekinian (up to date).

Padahal, riset dibutuhkan untuk menentukan produk seperti apa yang dibutuhkan oleh pasar, sehingga nantinya bisa meningkatkan kepuasan pelanggan.

Baca juga: Menkop UKM Sebut Solo Jadi Pusat Ekosistem Digital UMKM

3. Promosi tidak menarik

Promosi yang tidak menarik seperti pesan yang monoton, isi konten yang sama dengan yang lain, kurangnya permainan harga akan sulit membuat calon konsumen 'melirik' produk Anda. 

Untuk membuat promosi lebih menarik, Anda bisa memberikan sentuhan-sentuhan visual dalam mempromosikan produk, sementara isi konten bisa dibuat lebih kekinian mengikuti tren yang sedang viral.

Jangan lupa memberikan informasi yang jelas dan lengkap terkait produk Anda.

4. Produk yang dijual sama dengan produk pada umumnya

Memang ide tidak selalu lahir dari pikiran sendiri, bisa saja terinspirasi dari melihat orang lain. Namun, bukan berarti menjiplak ide orang lain. 

Misalnya, melihat merek A sukses menjual sebuah produk, tanpa pikir panjang, Anda pun membuat produk yang sama.

Tanpa adanya inovasi yang memberikan perbedaan dan ciri khas pada produk Anda, tak akan membuat orang tertarik dengan produk Anda. 

5. Kurang bersabar

Banyak para pelaku UMKM beranggapan, jika sudah melakukan promosi dengan digital marketing, maka penjualan mereka akan segera meningkat.

Nyatanya, tak ada yang instan dalam membangun usaha. Ada kalanya Anda perlu melakukan berbagai macam strategi promosi dan membutuhkan lebih banyak waktu, hingga akhirnya orang mengenal merek usaha Anda, produk Anda, dan tertarik untuk membelinya.

Baca juga: Ketahui 5 Strategi Digital Marketing, Efektif untuk Mengembangkan Bisnis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

Program
25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

Jagoan Lokal
Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Jagoan Lokal
Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jagoan Lokal
Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Training
Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Jagoan Lokal
Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Jagoan Lokal
UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

Program
Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Program
Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Jagoan Lokal
Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Program
Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Program
BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

Program
TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

Program
DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau